Aku melihat semakin hari dirimu semakin berubah, begitu juga dengan sikap dan caramu tak lagi sehangat dulu.
Entah apa yang telah membuatmu berubah, mengapa begitu cepat dan begitu mudahnya.
Begitu cepat kamu berubah, padahal baru saja kemarin kita saling berbagi cerita, tertawa bersama, bercanda, dan kita selalu kompak. Namun seiring berjalannya waktu kamu pergi, disaat aku sedang membutuhkanmu pula. Disaat semua menjauhiku engkaupun ikut menjauh.
Wahai penyemangatku, tahukan hanya kamu penyemangatku. Kamu adalah puisi-puisiku, kamu adalah inspirasi, dan segenap rindu.
Mungkin kamu tahu, begitu banyak kawan yang dekat dan akrab denganku. Namun jujur hanya kamu yang mampu membuat tenang, hanya kamu yang mampu memberi semangat, disaat lelah dan disaat setiap masalah berdatangan dan tak kunjung pulang.
Cukup sudah sandiwara ini. Aku lelah, aku cape. Bahwa setiap sandiwara ini hanya membuat luka semakin lama. Aku hanya berpura-pura bahagia bersama mereka, itu semua agar kamu bisa kembali berubah seperti dulu. Dimana kasih sayang, perhatian, dan sikapmu dahulu.
Sampai hati kau pergi meninggalkanku seorang diri.
Tahukah kamu?
Setiap obat luka, penawar pilu dalam diri, dan setiap rinduku itu hanyalah kamu. Iya hanya kamu.
Sebab hanya kamu yang mampu membangkitkan semangat baru itu. Semangat yang dahulu tenggelam dalam kalbu.
Pulanglah sayang
Kembali dalam pelukan
Jangan biarkan diri terbuang
Terasing dalam dunia orang
Yang tak bertuan
Rindu kamu sayang
Rindu kamu penyemangatku
Rindu kamu ALFA-KU
Untukmu Alfaku,
ASHD, 15 April 2018
Comments
Post a Comment