Oleh : Disisi Saidi Fatah
*Penulis merupakan pendidik di SMP Integral Manbaul Ulum, Pondok Pesantren Payur Asshiddiqiyah 11 Labuhan Jaya, Gunung Labuhan, Way Kanan. Juga Anggota Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Way Kanan.
Tulisan ini dimuat dimedia online NU Lampung
Alhamdulillahirobbil ‘alamiin, puji syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat, hidayat, inayah, dan beribu kenikmatan yang telah beliau hadirkan untuk kita semua, wabil khusus umat muslim di dunia.
Tak terasa kita sudah berada di penghujung ramadhan. Sebulan penuh kita menikmati ramadhan serta isinya, semoga apa yang kita laksanakan dan kerjakan menjadi amal ibadah dan bisa diterima oleh Allah Swt. Amal yang menjadi penolong kita kelak diakhirat serta menjadi jembatan bagi kita menuju syurga-Nya.
Semoga ini bukanlah ramadhan terakhir bagi kita, semoga Allah memberikan kita kesempatan juga kesehatan untuk dapat berjumpa ramadhan tahun depan Aamiin.
Satu (1) Syawwal 1440 hijriyah jatuh pada hari Rabu, 5 Mei 2019. Merupakan hari kemenangan bagi umat muslim dan telah menjadi tradisi bagi kita semua untuk menyambut dengan riang gembira.
Adapun amalan-amalan sunnah yang dapat kita laksanakan dalam menyambut hari raya idul fitri, sebagaimana yang pernah dilakukan baginda rosulullah shollallahu ‘alaihi salam, diantaranya ialah;
Pertama, mandi di pagi hari sebelum berangkat sholat ied. Kita disunnahkan untuk membersihkan diri, sebagaimana mandi janabah. Kedua, menggunakan pakaian terbaik yang kita miliki; Rosulullah SAW, beliau sangat menyukai pakaian berwarna putih bagi kaum adam atau laki-laki serta pakaian berwarna gelap untuk kaum hawa atau perempuan. Oleh sebab itu kita dianjurkan untuk mengenakan pakaian sebagaimana kesukaan rasul kita.
Ketiga, bagi laki-laki sangat dianjurkan untuk mengenakan wewangian atau parfums, namun dalam hal ini perempuan tidak dianjurkan. Keempat, sebelum berangkat sholat ied, disunnahkan untuk makan terdahulu. Hal ini merupakan sunnah nabi, adapun hikmahnya; sebagai pertanda bahwa idul fitri ailah kembali berbuka.
Kelima, kita disunnahkan untuk berjalan kaki ketika berangkat menuju masjid atau lokasi tempat kita melaksanakan sholat, begitu juga pulangnya. Keenam, disunnahkan untuk memperbanyak bacaan tasbih, takbir, tahmid, serta tahlil ketika hendak berangkat sholat. Tasbih, takbir, tahmid juga tahlil terus dibaca sampai pada waktu pelaksanaan sholat. Ketika sampai ditempat sholat ied, tidak ada lagi sholat sunnah lainnya, langsung menggelar sajadah lalu duduk dibarisan.
Mengikuti rangkaian sholat idul fitri sebagaimana mestinya dan mengikuti imam; pada rakaat pertama setelah takbiratul ikhram kita membaca doa iftitah, lalu dilanjutkan dengan membaca takbir sebanyak tujuh kali. Adapun rakaat kedua, usai bangkit dari sujud maka ditambah dengan lima kali takbir.
Usai melaksanakan sholat ied berjama’ah, kita dianjurkan untuk tidak langsung meninggalkan masjid atau tempat sholat. Hendaknya kita mendengarkan khotib sampai dengan selesai ia berkhotbah. Selepas itu disunnahkan untuk saling mendoakan sesama muslim; sebagaimana yang dilakukan oleh salafusholih, mereka mengucapkan “Taqobbalallahu minna wamiinkum taqobbal yaa kariiim” Semoga Allah menerima amal kita semua, semoga Allah yang maha kariim mengabulkannya.
Demikianlah amalan-amalan sunnah di hari raya yang bisa kita lakukan sebagaimana baginda rosulullah SAW terdahulu. Semoga Allah SWT senantiasa menghendaki kita semua di hari yang penuh kemenangan ini. Aamiin Ya Rabbal ‘Alamiin.
*Penulis merupakan pendidik di SMP Integral Manbaul Ulum, Pondok Pesantren Payur Asshiddiqiyah 11 Labuhan Jaya, Gunung Labuhan, Way Kanan. Juga Anggota Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Way Kanan.
Tulisan ini dimuat dimedia online NU Lampung
Comments
Post a Comment