Sumber ; NU LAMPUNG ONLINE JULI 2019
Oleh : Disisi Saidi Fatah
Hari raya idul fitry merupakan kemenangan bagi setiap muslim di dunia. Kemenangan dalam meraih keberkahan di bulan suci ramadhan. Alhamdulillah, usai sudah satu bulan lamanya kita semua telah usai melalui proses singkat menuju kebaikan. Sebagaimana di bulan suci ramadhan, kita semua saling berburu berlomba-lomba dalam mengejar kebaikan.
Ramadhan merupakan bulan yang penuh berkah. Amat banyak keberkahan yang Gusti Allah turunkan untuk kita, bulan diturunkannya Al-Qur’an, juga bulan yang penuh ampunan. Lantas, sudahkah kita memanfaatkan ramadhan dengan maksimal? Selama ramadhan kita berperoses fastabiqul khoirot, menjadi yang terbaik dihadapan sang pencipta. Pagi sampai kembali pagi lagi tak henti berbuat, berproses, mulai dari puasa kita. Tidak hanya menahan lapar dahaga, juga kita menahan nafsu dari kejelekan laonnya. Hal ini harus kita syukuri.Sebab dengan adanya ramadhan kita belajar,berjuang meraih kemenangan.Dari sini kita berproses dari yang tadinya kita jarang untuk melaksanakan sholat,puasa,bahkan Al-Qur’anpun sangat jarang kita sentuh.Akan tetapi dengan hadirnya ramadhan,yang tadinya jarang kita lakukan perlahan kita laksanakan tahap demi tahap kita lalui.
Berbicara kebaikan,teramat banyak kebaikan yang dibawa oleh ramadhan. Kenikmatan sahur dan berbuka,tarawih,tadarus Al-Qur’an. Bahkan sebab ramadhan kita bisa berkumpul bersama keluarga,makan bersama,saling tukar pikiran. Sangat jarang hal ini kita dapatkan di hari-hari biasa,sebab besar kemungkinan kita disibukkan dengan berbagai aktivitas dan juga tanggungjawab kita,yang menyebabkan waktu bersama keluarga berkurang. Bahkan saat sahur pun kita masih dipertemukan pada pertengahan malam,kita masih bisa menyempatkan waktu untuk sholat sunnah minimal 2 rakaat dipertengahan malam (sholat tahajjud),begitu pula dengan fajar,kita diberi waktu untuk sholat dhuha. Begitu indah bukan bulan ramadhan!
Lalu nikmat mana lagi yang tidak kita syukuri?Masihkah kita menyia-nyiakan semua?Tidak hanya itu saja,masih ada banyak lagi kebaikan lain dihari kemenangan.Zakat fitrah,bagi-bagi THR (sebagai sadaqoh kita),juga silaturahmi dengan sahabat,tetangga,rekan,saudara,dan sanak famili lainnya.
Sahabat fillah,hari kemenangan berlalu sudah,ramadhan pun turut usai pergi meninggalkan kita beserta dengan segenap keluarga besarnya (sahur,berbuka,tarawih,tadarus,dan lain sebagainya).Kemenangan tak hanya sebatas hari raya,juga bukan sandang pangan yang serba mewah dan bermegah-megahan.Kemenangan yang hakiki adalah bagaimana kita mempertahankan apa yang sudah kita bangun.
Mari kita rebut kembali kemenangan itu, jangan biarkan ia berlalu dan pergi tanpa perubahan pada diri kita. Ramadhan boleh usai, namun uasa tak boleh hilang pergi begitu saja, masih banyak amalan sunnah lainnya menanti kita. Puasa syawal, Senin-Kamis, Daud, begitu pula dengan tadarus Al-Qur’an harus tetap berkumandang. Bagi yang sudah tuntas tadarusan, mari kita mulai kembali dari laman awal, bagi yang belum tuntas, ayo kita tuntaskan, dan bagi yang belum sama sekali, mari kita beranikan diri unjuk gigi dihadapan sang ilahi.
Sholat malam tetap harus berjalan tak boleh di jeda, begitu pula dengan shodaqoh dan amal kebaikan lainnya. Semoga amal ibadah kita diterima oleh Allah SWT sang pencipta alam semesta, juga beliau berikan kekuatan, kesehatan,keimanan, ketawadu’an,untuk istiqomah dijalanNya. Semoga kita selalu berada dijalanNya.
Aamiin Ya Rabbal ‘Alamiin.
*Penulis merupakan pendidik di SMP Integral Manbaul Ulum, Pondok Pesantren Payur Asshiddiqiyah 11 Labuhan Jaya, Gunung Labuhan, Way Kanan. Juga Anggota Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Way Kanan.
Comments
Post a Comment