Kenangan bersama Papa di salah satu kegiatan bersama. Papa mengenakan batik dan memaki peci hitam. (Dokpri) Ada sosok yang tak pernah benar-benar pergi, meski waktu telah menutup lembar hidupnya di dunia. Sosok yang jejaknya masih hangat dalam ingatan, nasihatnya masih hidup dalam tindakan, dan senyumnya masih terbayang dalam diam. Bagi diriku, sosok itu adalah Papa.
Hanya manusia biasa yang jauh dari sempurna, selalu banyak salah, khilaf, dan dosa yang selalu terulang setiap waktunya. Berharap Allah mengampuni-membukakan pintu maaf dan taubat untuknya. Penikmat puisi dan kopi tanpa gula yang mempercayai bahwa pertolongan Tuhan akan selalu ada bagi setiap insan yang selalu sabar dan istiqamah di jalan-Nya. Pejuang dan penebar cinta untuk setiap insan di dunia tanpa membeda-bedakan warna. ~ D | PECANDU SASTRA ~