Catatan. Pngtree. ist Dua hari sudah usai perhelatan demokrasi. Demokrasi sebagai catatan yang menggoreskan banyak kisah, menyisakan luka-luka yang mendalam. Bagaimana tidak, pada awal tahun 2020 ini begitu banyak hiruk-pikuk yang masih sampai kini belum mampu terlupakan, masih berat bahkan sampai kini sama sekali tak ada kepercayaan bahwa waktu itu yang akan terjadi. Agustus 2018 lalu, dimana diri ini mulai berteduh di bawah payung hijau bulat. Dari relung hati terbesit niat untuk mengopeni (mengurusi) dapur hijau bundar, tak lain hanya ingin mempererat silaturahmi dalam ikatan di bawah hijau nya NUsantara. Tak banyak harapan untuk mendapatkan materi, maupun sesuap nasi, apalagi jabatan impian. Semua semata karena C I N T A . Lika-liku, benturan-benturan baik internal maupun eksternal mencoba merubuhkan dinding yang berdiri kokoh pada sisi-sisi dapur itu, bahkan ...
Hanya manusia biasa yang jauh dari sempurna, selalu banyak salah, khilaf, dan dosa yang selalu terulang setiap waktunya. Berharap Allah mengampuni-membukakan pintu maaf dan taubat untuknya. Penikmat puisi dan kopi tanpa gula yang mempercayai bahwa pertolongan Tuhan akan selalu ada bagi setiap insan yang selalu sabar dan istiqamah di jalan-Nya. Pejuang dan penebar cinta untuk setiap insan di dunia tanpa membeda-bedakan warna. ~ D | PECANDU SASTRA ~