Skip to main content

Digitalisasi UMKM sebagai Sumber Daya Ekonomi Unggul di Tengah Pandemi

 

Ilustrasi 'Teknologi'. Foto linkumkm.id | istimewa

Oleh: Disisi Saidi Fatah


Pandemi Covid-19 yang mulai memasuki kawasan Indonesia sejak awal Maret 2020, memberikan dampak ke segala sektor, salah satunya sektor ekonomi. Hal ini dirasakan secara signifikan oleh pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang mengalami krisis ekonomi. Pasalnya, menurunnya daya beli masyarakat akibat pandemi juga sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan usaha UMKM. 

Krisis ekonomi yang dialami UMKM tanpa disadari dapat menjadi ancaman bagi perekonomian nasional. Oleh karena itu pembinaan dan bantuan pendidikan untuk pelaku UMKM di masa pandemi ini perlu menjadi perhatian banyak sektor, terutama lembaga pemerintah.



Menurut data yang dihimpun katadata.co, Kondisi UMKM sebelum Covid-19 dialami cukup baik oleh hampir seluruh pelaku usaha. Namun, saat terjadi Covid-19 keadaan berbalik, 56,8% UMKM berada dalam kondisi buruk, hanya 14,1% UMKM yang masih berada kondisi baik. 

Mayoritas UMKM atau sebanyak 82,9% mengalami dampak negatif dari pandemi ini. Hanya sebagian kecil atau 5,9% dari pelaku yang justru mengalami dampak positif. Pandemi ini bahkan menyebabkan 63,9% dari UMKM yang terdampak mengalami penurunan omzet lebih dari 30%. Hanya 3,8% UMKM yang mengalami peningkatan omzet.

Berbagai cara dilakukan UMKM untuk dapat bertahan di tengah pandemi, salah satunya adalah pengurangan produksi barang atau jasa, serta mengurangi jumlah karyawan. Bahkan banyak pula yang gulung tikar. 


Baca juga: "Membaca 'Ketika Rembulan Insecure' Membaca Diri"



Perlunya Literasi Digital Bagi Pelaku UMKM


Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2018, pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) tercatat sebanyak 64,2 juta. Namun sayang, sebagian besar usaha yang dijalankan masih bergerak di sektor mikro, informal, bahkan ultra mikro yang tidak memiliki akses ke dunia digital.

Padahal angka yang sebesar itu sangat luar biasa. Dengan jumlah tersebut, diperlukan kecakapan digital agar bisnis dan juga jejaring UMKM bisa mencakup lebih luas lagi.  Teknologi, terutama media komunikasi digital, telah melahirkan peluang kewirausahaan baru, apalagi kita saat ini berada dalam situasi pandemi Covid-19, besar kemungkinan jumlah pelaku usaha akan semakin bertambah. 

Meningkatkan pemanfaatan digital, menjadi salah satu langkah percepatan ekonomi yang dapat membawa angin segar bagi pelaku UMKM di Indonesia. Salah satu bentuk upaya pemerintah dalam memajukan UMKM ialah dengan melaksanakan berbagai sosialisasi, webinar, hingga aksi lainnya. Selain itu juga, peran komunitas atau organisasi juga diperlukan, untuk dapat memberikan kecakapan digital terhadap pelaku UMKM. Hal ini suatu keharusan di era digital, disrupsi, dan revolusi 4.0. 

Media digital menjadi alat ekonomi yang dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan ide, inovasi, dan kreativitas pengguna dalam aktivitas wirausaha. Ini menjadi hal yang sangat penting bagi suatu UMKM untuk bisa memasarkan produknya lewat digital. Di Indonesia, Instagram menjadi aplikasi paling banyak diakses setelah Facebook. Nurul menyebut jumlah 53 juta akun yang ada di Indonesia dengan rentang usia berkisar di usia 20-35 tahun menjadi pasar atau sasaran baru para pelaku UMKM untuk bisa memasarkan produknya. Hal ini, menurutnya, menjadi poin yang bisa membuahkan kesuksesan untuk pelaku UMKM.

Pemerintah harus bisa menjadi jembatan bagi pelaku usaha UMKM di tengah pandemi, terlebih dalam digitalisasi. Perlu adanya sosialisasi digitalisasi UMKM, pembinaan serta pendidikan literasi digital. Karena masih banyak masyarakat yang menjadi pelaku UMKM ataupun sebagai konsumen belum memahami cara menggunakan platform digital. 

Terlebih pendampingan bagi pelaku UMKM. Di era digitalisasi sudah tentu pelaku UMKM membutuhkan alat untuk menarik berbagai konsumen. Hal paling utama yang perlu diperhatikan ialah tampilan produk atau brand. Seperti huruf, logo, warna, gambar dan juga visual identitas terkait barangnya. Tentu ini menjadi hal yang sangat signifikan untuk menambah audien dan konsumen. Selain itu, hal yang tak kalah pentingnya ialah pemasaran. Saat ini, tentu tidak hanya soal pemasaran tradisional atau hanya dari mulut ke mulut saja. Dibutuhkan transformasi pemasaran yang sangat luar biasa dan juga dibutuhkan peningkatan keterampilan dari para pelaku UMKM.

Comments

Popular posts from this blog

Kebun Bunga Celosia Wisata Instagramble di Bantul Metro

Disisi Saidi Fatah | @Netrahyahimsa Halo sahabat pencinta traveler, yang hobi jalan-jalan. Selamat datang di blog Disisi Traveler ya. Salam hangat dari admin untuk kalian semua yang sudah bersedia mampir dan meluangkan waktu sejenak disini. Nah, sahabat traveler yang hobinya jalan mulu dan yang suka eksis di sosial media. Aku mau rekomendasikan untuk kalian semua yang lagi butuh tempat bermain atau wisata. Dijamin bagus, keren, dan bakalan puas dah.  Jadi kemarin, sekitar empat hari lalu aku buka Instagram dan pas banget di time line aku muncul sebuah postingan dari akun Traveler Lampung, dia itu memposting sebuah foto yang pemandangan bagus sekali. Ya awalnya aku enggak percaya kalau itu beneran ada di Lampung. Sebab aku kepo dan pengen banget kesena, akhirnya aku minta petunjuk lokasi tempat wisata yang ia post. Baca: Dua Poin Penting Pada Novel Merindu Baginda Nabi Karya Kang Abik Alhasil usai berkomentar dan mendapatkan alamat tempat wisata, keesokan ...

Mengapa Harus Malu Membaca Buku?

  Ilustrasi membaca. Ist.  Oleh: Disisi Saidi Fatah Membaca adalah salah satu aktivitas literasi yang paling utama dan harus diutamakan dari yang lain. Dengannya dapat memberikan dampak yang baik sekaligus positif bagi diri maupun lingkungan sekitar kita. Sebab, selain menambah wawasan, ilmu, pengetahuan, dan membuka cakrawala pikiran; membaca bisa menjadi obat atau terapi bagi diri.

Puisi : Untukmu Pejuang Mimpi

Oleh : Disisi Saidi Fatah (Pecandu Sastra alias Alfa Arkana Eounoia) Desain oleh Pecandu Sastra©2018 Pantang pasrah apalagi menyerah Semangat harus ada dalam diri Menjadi berharga tidaklah mudah Minimal kau mengenal potensi diri Ketahuilah, semua butuh proses Sebagaimana kedelai yang diolah sebelum menjadi tempe Tahap demi tahap dilaluinya Dari tak berharga menjadi ada Hidup adalah proses menuju kebaikan Sebagaimana netra yang tak henti memandang Ribuan kebaikan yang tuhan berikan Agar selalu bersyukur atas ciptaannya Baca: Puisi-Puisi Disisi; Kekasih, Kau Purnama! Kau harus kuat, juga bermanfaat Sebagaimana pohon kelapa yang menjulang Setiap komponen yang ada padanya Tak satupun yang tidak bermanfaat Taruhlah semangat dalam diri Teruslah belajar tanpa henti Kelak kau akan mengerti Arti pada sebuah mimpi Nusantara, 15 Juli 2018