Skip to main content

Posts

Showing posts with the label Essai

Menjadi Konsumen Cerdas di Era Industri 4.0

  Maskot Konsumen Cerdas. Foto Dunia Bisa. Istimewa Oleh: Disisi Saidi Fatah Aktivitas perdagangan atau perniagaan sudah dimulai sejak masa awal sebelum uang ditemukan. Pada masa itu, kegiatan transaksi ini dilakukan dengan cara barter atau saling bertukar barang sesuai kebutuhan. Namun, seiring berjalannya waktu, pada masa modern saat ini perdagangan maupun perniagaan dilakukan dengan cara bertransaksi menggunakan mata uang sebagai alat pembayaran yang sah. Pada masa awal lalu, perdagangan hanya dilakukan dengan cara tatap muka/langsung antara penjual dan pembeli, serta melalui perantara. Seiring perkembangan zaman dan teknologi digital, aktivitas perdagangan mengalami perubahan yang signifikan. Kini transaksi jual-beli sudah merambah ke ranah digital.

Digitalisasi UMKM sebagai Sumber Daya Ekonomi Unggul di Tengah Pandemi

  Ilustrasi 'Teknologi'. Foto linkumkm.id | istimewa Oleh: Disisi Saidi Fatah Pandemi Covid-19 yang mulai memasuki kawasan Indonesia sejak awal Maret 2020, memberikan dampak ke segala sektor, salah satunya sektor ekonomi. Hal ini dirasakan secara signifikan oleh pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang mengalami krisis ekonomi. Pasalnya, menurunnya daya beli masyarakat akibat pandemi juga sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan usaha UMKM.  Krisis ekonomi yang dialami UMKM tanpa disadari dapat menjadi ancaman bagi perekonomian nasional. Oleh karena itu pembinaan dan bantuan pendidikan untuk pelaku UMKM di masa pandemi ini perlu menjadi perhatian banyak sektor, terutama lembaga pemerintah.

Essai : Kartini Dimata Pemuda

Oleh : Disisi Saidi Fatah             Raden Adjeng Kartini atau sebenarnya lebih tepat Raden Ayu Kartini (R.A Kartini) merupakan sosok wanita pribumi dari keturunan bangsawan, anak ke lima dari sebelas bersaudara yang lahir di Jepara, pada 21 April 1879. Seorang tokoh Jawa dan Pahlawan Nasional Indonesia, yang dikenal sebagai pelopor kebangkitan pribumi. Wanita yang sangat antusias dengan pendidikan dan ilmu pengetahuan.             Namun sayang, sebab keharusan orang tua, Kartini hanya boleh menimba ilmu hanya sampai sekolah dasar saja, sebab ia harus di pingit. Kartini merupakan wanita yang sangat gemar membaca dan menulis, oleh sebab itu dan tekad bulad untuk mencapai cita-citanya. Ia mulai mengambangkan bakat dan ilmunya dengan belajar menulis dan membaca bersama teman sesama perempuan nya. Saat itu juga ia belajar bahasa Belanda, berkat itu ia mulai belajar sendiri dirumah dan menulis surat kepada teman-teman korespondensi...

Kartini Dimata Pemuda

Oleh : Disisi Saidi Fatah Raden Adjeng Kartini atau sebenarnya lebih tepat Raden Ayu Kartini (R.A Kartini) merupakan sosok wanita pribumi dari keturunan bangsawan, anak ke lima dari sebelas bersaudara yang lahir di Jepara, pada 21 April 1879. Seorang tokoh Jawa dan Pahlawan Nasional Indonesia, yang dikenal sebagai pelopor kebangkitan pribumi. Wanita yang sangat antusias dengan pendidikan dan ilmu pengetahuan. Namun sayang, sebab keharusan orang tua, Kartini hanya boleh menimba ilmu hanya sampai sekolah dasar saja, sebab ia harus di pingit. Kartini merupakan wanita yang sangat gemar membaca dan menulis, oleh sebab itu dan tekad bulat untuk mencapai cita-citanya.  

Merawat Kebhinekaan Menjaga Keutuhan NKRI

Oleh : Disisi Saidi Fatah Univ. Terbuka UPBJJ Bandar Lampung   Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan suatu wilayah negara kepulauan besar yang terdiri dari ribuan pulau dan diapit oleh dua benua dan dua samudera serta didiami oleh ratusan juta penduduk. Disamping itu Indonesia memiliki keanekaragaman adat istiadat  dan budaya yang saling terjalin antara satu dan yang lainnya yang tercermin dalam satu ikatan kesatuan yang terkenal dengan sebutan “Bhineka Tunggal Ika”. Disisi lain, Indonesia juga memiliki landasan, yakni pancasila yang merupakan dasar negara dan dijadikan sebagai pandangan hidup serta filsafat bangsa. Apabila kita melihat dari sudut kebudayaannya, masyarakat Indonesia adalah plural (jamak) sekaligus heterogen (beraneka ragam). Kondisi kemajemukan budaya masyarakat Indonesia inilah yang seharusnya kita banggakan, namun dibalik kebanggaan tersebut juga mengandung musibah yakni kerawanan akan konflik. Pada akhir ini banyak sekali kita jumpai ...