Indahnya ka'bah yang dipenuhi oleh umat Islam yang merindu kepada-Nya. (Sumber: Baznas) Semua bermula dari sebuah siaran langsung di tv - pemandangan jutaan umat Islam mengenakan ihram sedang memutari Ka'bah dengan lantunan talbiyah, dan menitikkan air mata dalam lautan doa yang tak bertepi. Saat itu, aku masih remaja. Tidak sepenuhnya mengerti makna haji, tapi ada sesuatu yang mengetuk di relung hati. Sebuah rasa yang tumbuh perlahan: ingin, rindu, dan harap.
Hanya manusia biasa yang jauh dari sempurna, selalu banyak salah, khilaf, dan dosa yang selalu terulang setiap waktunya. Berharap Allah mengampuni-membukakan pintu maaf dan taubat untuknya. Penikmat puisi dan kopi tanpa gula yang mempercayai bahwa pertolongan Tuhan akan selalu ada bagi setiap insan yang selalu sabar dan istiqamah di jalan-Nya. Pejuang dan penebar cinta untuk setiap insan di dunia tanpa membeda-bedakan warna. ~ D | PECANDU SASTRA ~