Dokpri Ada sebuah kisah yang sangat menyentuh, perihal pentingnya menata niat dalam hal apapun itu. Kisah ini diceritakan oleh guru kami, Habibana Sayyid Mustofa bin Usman bin Yahya, Pimpinan Majelis Ta'lim Al-Musthofawiyah Citeureup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat - saat mengawal beliau ziarah ke waliyullah di Gunung Gambir, Cianjur, beberapa hari lalu. Sembari jagongan, menikmati kudapan buah rambutan dan mineral yang disajikan Kang Karim di gubuk beliau yang rindang, ditemani sejuknya sepoi angin khas pegunungan. Beliau, Habib Mustofa berkisah. Ada seorang santri yang bersilaturahmi ke rumah salah satu ajengan, ia membawa buah pisang. Sedari rumah ia sudah berniat untuk menyambung silaturahmi, sama sekali tidak ada niat lain. Ajengan ini terkenal darmawan, ramah, dan baik. Baginya siapapun tamu harus dijamu dan diperlakukan dengan baik. Setiap tamu tidak boleh pulang dengan tangan kosong. Ajengan itu bingung hendak membalas buah tangan santri tersebut, sebab di rumahnya tidak ters...
Hanya manusia biasa yang jauh dari sempurna, selalu banyak salah, khilaf, dan dosa yang selalu terulang setiap waktunya. Berharap Allah mengampuni-membukakan pintu maaf dan taubat untuknya. Penikmat puisi dan kopi tanpa gula yang mempercayai bahwa pertolongan Tuhan akan selalu ada bagi setiap insan yang selalu sabar dan istiqamah di jalan-Nya. Pejuang dan penebar cinta untuk setiap insan di dunia tanpa membeda-bedakan warna. ~ D | PECANDU SASTRA ~