![]() |
Panorama di sore hari. Diambil oleh Fatah. 2024. Ist |
Hari Jum'at merupakan salah satu hari terbaik di dalam Islam, selain memiliki kedudukan tersendiri-baik dari sisi keutamaan, sejarah, juga disyaratkan amal-amalan sunnah yang berlipat ganda pahalanya. Oleh karena itu hari Jum'at harus disambut dan dirayakan dengan riang gembira.
Dari Abi Hurairah ra, Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam bersabda: "Hari terbaik terbitnya matahari adalah pada hari jum'at, pada hari itu Adam diciptakan, pada hari itu pula dimasukkan ke dalam surga dan pada hari tersebut dia dikeluarkan dari surga, " (HR. Muslim).
Sebagai hari terbaik, maka sudah selayaknya kita menyambut dengan semangat penuh kebaikan dan dengan niat beribadah karena Allah semata. Jika di hari-hari lain kita bersemangat, maka pada hari jum'at harus lebih bersemangat. Jika pada hari lain kita banyak beribadah kepada dan karena Allah, maka di hari jum'at harus lebih banyak lagi.
Selain dari pada itu, ada satu hal yang harus kita pahami dan manfaatkan betul peluangnya. Ialah waktu mustajab di mana doa-doa kita diijabah oleh Allah swt. Waktu mustajab tersebut terdapat pada hari yang mulia ini; hari jum'at. Oleh karenanya, mari kita manfaatkan waktu ini dengan bermunajat kepada Allah sembari melantunkan doa-doa penuh harapan hanya kepada-Nya dan oleh karena-Nya.
Sebagaimana diriwayatkan di dalam hadist Nabi oleh Muslim dalam kitab sahihnya, dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu bahwa Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi wa Sallam, bersabda; "Sesungguhnya pada hari jum'at terdapat saat tidaklah seorang muslim mendapatkannya dan dia dalam keadaan berdiri (shalat), dia meminta kepada Allah satu kebaikan kecuali Allah memberikannya, dan dia menunjukkan dengan tangannya bahwa saat tersebut sangatlah sedikit." [HR.Muslim No. 852 dan Bukhari No. 5294].
BACA JUGA: Mengapa Waktu Subuh Begitu Istimewa?
Mengenai makna dari pada hadist tersebut, Syaikh Sa'ad bin Turki Al-Khotslan mengatakan, maksud dari pada waktu mustajab pada hari jum'at, sebagaimana dijelaskan dalam hadits Nabi tersebut tidaklah lama, hanya sebentar-tidak sampai satu jam.
Maksud waktu di sini, hanya beberapa saat. Waktu yang paling diharapkan bertepatan dengan waktu doa mustajab di hari jum'at adalah saat-saat terakhir sebelum matahari terbenam di hari jum'at, dan di akhir siang pada hari jum'at. Saat itulah kemungkinan besar waktu mustajab.
Begitu pula saat khatib naik mimbar, sampai selesai sholat jum'at. Sebagaimana yang ditegaskan oleh Imam Ibnul Qayyim Rahimakumullah, dua waktu ini yang paling besar kemungkinannya sebagai waktu mustajab di hari jum'at. Pertama, saat-saat terakhir waktu asar atau menit-menit terakhir terbenamnya matahari di hari jum'at. Kedua, saat khatib naik mimbar sampai selesai sholat jum'at.
Mari kita manfaatkan waktu ini untuk bermunajat kepada Allah dengan doa-doa terbaik.
Wallahu Alam
Comments
Post a Comment