Skip to main content

Posts

Rindu

Terkadang kau selalu membuat sebal diriku, apalagi ketika dekat berdua denganmu Namun entah mengapa, kau yang selalu aku rindu dalam setiap hembusan nafasku Kau selalu membayangi diri dan selalu ada dalam mimpi #CatatanAlfa Blambangan Umpu, 27 Juni 2018 راتو اولاغان

Ramadhanku Benar-Benar Pergi

Pagi ini kembali ku membuka mata Kulihat di sekeliling kamar Ku tatap langit-langitnya Begitu suram, sepi, dan sunyi Begitu berbeda dengan pagi-pagi sebelumnya Ramai suara berkumandang dari surau rumah-rumah Berdenting, berdendang suka ria Malam sunyi itu, berlabuh menjadi ceria bersama keluarga Menyantap sahur untuk bersama Ramadhan. Kau benar-benar pergi. Perlahan kau menjauhi kami Rindu hati, rindu diri akan hadirmu Yang membuat lekat kebersamaan dan kekompakan Aku rindu ramadhan-Mu Aku rindu sahur bersama yang menjadi wadah kebersamaan keluarga Aku rindu buka dengan kurma dan manisan lainnya Aku rindu berjamaah. Aku rindu tarawih mu serta tadarus Al-Qur'an itu Aku rindu semua Bengkulu Rejo, 19 Juni 2018

Apalah Dayaku

By : Disisi Saidi Fatah Mendengar namamu disebut, tergetar hati tak berdaya menahan rindu Raut wajah pada muka ku berubah, memerah seketika Menahan pilu untuk segera bertemu Namun, apalah dayaku yang hanya punya rindu Tak pernah ada waktu untuk mencarimu Blambangan Umpu, 13 Juni 2018

Maafkan Aku

By : Disisi Saidi Fatah Syawwal ini aku kembali merenung Terbungkam, terdiam membisu Tak ingin keluar melangkahkan kaki Meski bersliaturahmi pada sanak famili Maafkan atas keegoisanku Aku yang belum dapat menerima kenyataan, yang Allah berikan Terhadap almarhum bati tercinta Yang kini Allah lebih mencintainya Maafkan aku atas segala salah, dan atas segala kebodohan serta kekuranganku ini Yang masih jauh dari sempurna Maafkan aku, bekum move on dari segala rindu pada bati Seputih Jaya, 15 Juni 2018

Catatan Alfa di Akhir Ramadhan 1439 H

Di penghujung akhir ramadhan ini, aku kembali menjenguk mu untuk melepas rindu. Rindu berkepanjangan yang tak tahu kapan akan kepastian akhirnya.  Aku tak tahu kapan tuhan akan mempertemukan kita pada surganya. Surga yang menjadi impian dan idaman banyak insan. Tapi ketahuilah rindu ini adalah rindu lama yang bersemayam. Ia hadir dalam setiap lamunan, perjalanan, dan doa-doa. Terkadang aku menggila berbincang seorang diri, untuk menghibur hati yang rindu akan dirimu. Sore ini aku hadir dengan ribuan keharuman bunga yang diiringi doa-doa terpanjat hanya untukmu. Semoga bati tenang si surganya, bersama bidadari-bidadari dambaan para hamba. #CatatanAlfa 11 Juni 2018

Dimanakah Kita? Menjadi Puasa Ulat atau Puasanya Ular!

Ilustrasi hari raya. Foto iStock. Ist "Allāhu akbar, Allāhu akbar, Allāhu akbar. Lā ilāha illallāhu wallāhu akbar. Allāhu akbar wa lillāhil hamdu "

Kartini Dimata Pemuda

Oleh : Disisi Saidi Fatah Raden Adjeng Kartini atau sebenarnya lebih tepat Raden Ayu Kartini (R.A Kartini) merupakan sosok wanita pribumi dari keturunan bangsawan, anak ke lima dari sebelas bersaudara yang lahir di Jepara, pada 21 April 1879. Seorang tokoh Jawa dan Pahlawan Nasional Indonesia, yang dikenal sebagai pelopor kebangkitan pribumi. Wanita yang sangat antusias dengan pendidikan dan ilmu pengetahuan. Namun sayang, sebab keharusan orang tua, Kartini hanya boleh menimba ilmu hanya sampai sekolah dasar saja, sebab ia harus di pingit. Kartini merupakan wanita yang sangat gemar membaca dan menulis, oleh sebab itu dan tekad bulat untuk mencapai cita-citanya.