Foto Wallpaper Better Di penghujung Mei merupakan rangkaian puisi-puisi Pecandu Sastra atau Disisi Saidi Fatah. Masih sama pada puisi sebelumnya, membahas perihal duka, luka, dan air mata Bait-Bait Puisi Menjadikanmu aktor utama dalam setiap bait puisi Adalah kebiasaan yang sedang ku alami Berlama-lama bermain dengan kata, rima, dan nada, mengajakku menari dengan bayang semu Melukiskan indah senyum pada bibir mungil mu Senyum yang kerap menjadi kobar semangat bagiku Binar bening tatap matamu Menjadikanku untuk selalu menetap dan berpaling dari yang lain Teduh wajahmu adalah bagian bahagia yang ku punya Luka dalam setiap baitku Adalah luka yang tak mampu ku bagi denganmu Luka sebab rindu untuk bersua, yang terpisahkan oleh waktunya kita Luka untuk saling bertatap, yang terpisahkan oleh jarak Setiap bait tertulis Aku berusaha untuk tidak menghakimi mu Sebab aku tahu, setiap kata terucap adalah doa Yang akan menjadi nyata pada masanya Bumi Ramik Ragom, 2...