Skip to main content

Posts

Showing posts with the label Renungan

Tanpamu Aku Baik-Baik Saja: Sebuah Renungan Cinta, Hijrah, dan Harga Diri

  Buku Tanpamu Aku Baik-Baik Saja, dalam potret Cendekia Alazzam yang dipadukan dengan AI         Menjalani masa muda tak lepas dari perasaan jatuh cinta. Ia hadir tiba-tiba, tanpa bisa dicegah. Namun, tidak semua kisah cinta layak dipertahankan. Sebab, cinta sejati tak hanya soal memiliki, tapi juga soal kesiapan, tanggung jawab, dan nilai-nilai kebaikan yang dibawa dalam hubungan tersebut.

Filosofi Sepeda Untuk Hidup yang Lebih Bermakna

Seorang anak sedang mengendarai sepeda (Sumber: Pexels/Jessica Lewis) Oleh: Cendekia Alazzam          Seiring berkembangnya zaman, sepeda tidak hanya sekadar menjadi alat transportasi bagi banyak orang, kini ia pun hadir menjadi media olahraga bagi sebagian orang yang gemar berolahraga.  Selain jogging dan berlari, bersepeda menjadi  olahraga favorit yang praktis dan mudah belakangan ini. Dengan turut berkembangnya desain sepeda yang semakin keren dan fungsional, terlebih lagi saat ini pemerintah di beberapa kota sudah menyediakan beberapa titik jalur khusus sepeda sehingga menciptakan rasa yamg semakin aman dan nyaman ketika bersepeda. Berbicara tentang sepeda, ada banyak filosofi tentangnya yang sangat relevan bagi kehidupan. Beberapa poinnya akan kita bahas melalui tulisan singkat ini, semoga sahabat pembaca dapat mengambil hikmahnya dan diterapkan dalam kehidupan. Dari sepeda kita seakan diajarkan untuk bergerak dan terus bergerak. Ketika sepeda d...

Qasidah Burdah: Bukan Sekadar Puisi, Tapi Penyembuh Hati

Qasidah Burdah karya Imam Al Busiri (Foto oleh Cendekia)        Sahabat pembaca pernah dengar qasidah burdah? Kalau kamu pernah denger Qasidah Burdah, mungkin kesannya cuma seperti puisi klasik Arab yang dinyanyikan di pengajian. Tapi sebenarnya, qasidah ini punya makna yang lebih dalam - bisa jadi semacam “obat” untuk hati yang lelah dan kotor karena dosa. Dalam ceramah Dr. KH. Muhammad Faiz Syukron Makmun - yang akrab disapa Gus Faiz - beliau menjelaskan bahwa Al-Burdah itu bukan sekadar karya sastra, tapi alat spiritual buat menyegarkan iman dan membersihkan batin.

Kisah: Berkah Ratib, Mata Sembuh Usai Terkena Lem Rekat

Foto oleh Kompas. Ist             Pada  suatu kesempatan beberapa waktu yang lalu saat mendampingi Abah menghadiri majelis yang rutin kita ikuti di salah satu desa di bagian Bogor Timur, Jawa Barat. Kala itu, saat kita sedang duduk bersama sembari menghilangkan penat usai perjalanan - ditemani suguhan kopi hitam tanpa gula dan beberapa kudapan yang dijamu oleh tuan rumah, kita saling berbagi cerita.  Ada hal yang menarik perhatian saya untuk menyimak dengan tertib. Sebuah kisah yang menggetarkan jiwa. Sebenarnya, pada sebelumnya kisah ini sudah pernah diceritakan oleh Abah kepada saya beberapa waktu sebelumnya, dan kini saya mendengarkannya secara langsung dari yang bersangkutan. Dengan ini hati saya jadi semakin yakin, betapa luar biasa akan kuasa-Nya.  Sebut saja hamba Allah (sebab saya lupa nama beliau yang dalam hal ini sebagai tokoh utama, karena kita baru pertama kali jumpa). Suatu ketika si hamba Allah ini sedang berkegiatan, di mana d...

Enam Sifat Manusia Terburuk Menurut Rasulullah

Foto Muslim or id. Ist Enam sifat buruk manusia menurut Baginda Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wasallam. Sebagaimana di rangkum dari hadits shoheh yang dibagikan oleh saudara kita dalam majelis online melalui WhatsApp grup. Sifat-sifat tersebut di antaranya ialah;

Pentingnya Menata Niat

Dokpri Ada sebuah kisah yang sangat menyentuh, perihal pentingnya menata niat dalam hal apapun itu. Kisah ini diceritakan oleh guru kami, Habibana Sayyid Mustofa bin Usman bin Yahya, Pimpinan Majelis Ta'lim Al-Musthofawiyah Citeureup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat - saat mengawal beliau ziarah ke waliyullah di Gunung Gambir, Cianjur, beberapa hari lalu. Sembari jagongan, menikmati kudapan buah rambutan dan mineral yang disajikan Kang  Karim di gubuk beliau yang rindang, ditemani sejuknya sepoi angin khas pegunungan. Beliau, Habib Mustofa berkisah. Ada seorang santri yang bersilaturahmi ke rumah salah satu ajengan, ia membawa buah pisang. Sedari rumah ia sudah berniat untuk menyambung silaturahmi, sama sekali tidak ada niat lain. Ajengan ini terkenal darmawan, ramah, dan baik. Baginya siapapun tamu harus dijamu dan diperlakukan dengan baik. Setiap tamu tidak boleh pulang dengan tangan kosong. Ajengan itu bingung hendak membalas buah tangan santri tersebut, sebab di rumahnya tidak ters...