Suasana majelis yang sempat sunyi taat kala Abah telat datang. Beliau meminta untuk memulai kegiatan terlebih dahulu. (Dokpri©2023) | Abah berbaju putih. Malam merambat pelan ke ujung hari, menyisakan langit jingga yang perlahan berubah menjadi biru tua. Di sudut kamar kecil yang temaram, duduklah diriku di dekat jendela, memeluk lutut sendiri sambil memandangi langit. Ada satu nama yang sejak pagi tadi menari-nari di kepala — Abah.
Cerita Cendekia adalah ruang ekspresi dan refleksi dari Cendekia Alazzam (Pecandu Sastra) — berisi rangkaian puisi, cerpen, cerbung, esai, opini, serta ulasan buku dan film. Melalui tulisan, aku bercerita tentang kehidupan, gagasan, dan imajinasi, dengan harapan bisa mengajak pembaca berpikir, merasa, dan merdeka.