Skip to main content

Posts

Sebuah Puisi Untukmu | Begitu Cepat

Gambar hanyalah pemanis : Disisi Saidi Fatah saat mengikuti Diklatsar Banser PC GP Ansor Way Kanan ke IX Th 2015 di Bumi Baru, Blambangan Umpu. Dokumen Pribadi. ist

Kunanti Rindumu Sebagaimana Rinduku

Meski ribuan duri kau tancapkan pada hati Tak sedikitpun mampu melukai Ribuan bahkan milyaran cara, kau lakukan semua Tak akan pernah bisa menggores sedikit tinta pada atma Ku tahu, semua tindakan yang kau lakukan adalah keterpaksaan Ada hal yang memang kau sembunyikan dan tak perlu kau jelaskan Sebab itu, tak sedikit hati kubiarkan tergores tinta hitam Yang memang tak perlu tergoreskan Kau bukanlah penanam benci Juga bukan pemberi harapan yang tak pasti Kau begitu polos, hingga mampu terhasut Berbagai hasutan negatif yang menjadi provokatif Aku masih menyimpan harap Agar kau segera terlelap dan kembali sebagaimana kau yang lalu #UntukmuYangSelaluKunantiRindumu

Mingguan di Majelis

"Malam ini begitu indah dan istemewa. Majelis pekan ini memang berbeda, mungkin sebab kehadiran santri baru yang membuat berbeda."      Ahad ini adalah Ahad yang paling bersejarah dalam hidupku, dapat berbagi senyum, kasih dan sayang, serta kebahagiaan dengan mereka semua. Terutama dia. Radja, seorang murid baruku. Satu bulan sudah kita dipertemukan dalam forum pendidikan di Madrasah Yayasan Deen Salam. Namun baru sekarang, lebih tepatnya pada malam ini di Mejelis Dzikir dan Ta'lim Deen Salaam, kita akrab dan bersua bersama.    Baru kusadari bahwasanya muridku yang satu ini berasal dari kota yang sama denganku. Kota dimana aku berproses selama empat tahun lamanya, pada masa putih abu-abu. Sejak Mei 2012 lalu semua bermula, lika-liku kehidupan yang masih membingungkan dan penuh tanda tanya dalam anganku. Sedari aku tak mengerti akan hiruk pikuknya kehidupan yang sebenarnya, yang aku tahu hanyalah kebahagiaan yang didapatkan dan tak pernah mementingkan ...

Untukmu RJ (Murid Kesayanganku)

   Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh    Salam sayang untukmu anakku, yang selalu membuat semangat diri dan mewarnai setiap hari. Nak, terhitung sudah memasuki Minggu kedelapan kita bersama, dipertemukan dalam forum pendidikan pada yayasan ini. Aku bersyukur dapat bertemu denganmu, dan aku sangat berterima kasih kepada Allah SWT yang telah menghadirkan sosokmu dalam duniaku. Sosok yang membuat aku semakin bersemangat untuk terus berbagi dan mengabdi pada dunia literasi.    Nak, namun pada akhir ini, aku merasa banyak perubahan darimu sejak kita bertemu pada Sabtu malam itu. Ketika kita berbincang santai sembari menikmati hiburan Hadroh pada malam majelis dzikir dan ta'lim. Kau banyak bertanya tentangku, demikian pula denganku yang semakin penasaran akan dirimu. Sejak malam itu, aku jatuh hati dan menaruh sayang padamu. Manis senyummu tak pernah luput dari ingatan ini, begitu pula dengan sikap dan tutur sapamu, selalu terngiang da...

Patidusa - Untukmu

Teruntuk yang selalu ku kagumi. Namun tak mampu untuk kumiliki. Terima kasih telah mengajarkanku bahwa cinta tak harus memiliki. Bahwa setiap rasa tak perlu untuk diutarakan. Meski kau tak suka Atas perhatian kuberikan Tak mengapa Kesayangan! Aku Begitu sayang Tak mungkin meninggalkan Kau seorang tanpa perhatian Sebab kau adalah bunga Yang selalu kusiramkan Dengan kasih Sayang Kau Adalah kisah Dalam setiap catatan Yang akan selalu terkenang Lampung, 23 Agustus 2018

Puisi Maaf

Pxfuel. Ist By : Alfa Arkana Eounoia aka Pecandu Sastra   Atas pilu yang kau lukiskan Atas kata yang terucapkan Atas amarah pada malam Aku hanya mampu terdiam Tak mengapa jika demikian kau harapkan Aku memilih untuk meninggalkan Namun tidak untuk melepaskan Atas kasih sayang dan perhatian Maaf. Jika sikap kemarin tak kau suka Semua kulakukan untuk kebaikan bersama Kau sebagai pemimpin utama Aku sebagai pembina Asshidiqiyah, 24 Agustus 2018

Patidusa Asli - Tinggal Kenangan

Karya : Alfa Arkana Eounoia Malam berbintang sejuk berkelabu Semua akan terkenang Bersama kenangan Malam Sebab Mengapa pergi Semua atas permintaanmu Tak ingin aku bersama Tak mengapa semua berakhir Pada penghantar cerita Suatu senja Bersama Namun Besar harapan Tak ada dendam Menaruh amarah menyisakan luka Way Kanan, 24 Agustus 2018