Untukmu RJ (Murid Kesayanganku)



   Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh


   Salam sayang untukmu anakku, yang selalu membuat semangat diri dan mewarnai setiap hari.
Nak, terhitung sudah memasuki Minggu kedelapan kita bersama, dipertemukan dalam forum pendidikan pada yayasan ini. Aku bersyukur dapat bertemu denganmu, dan aku sangat berterima kasih kepada Allah SWT yang telah menghadirkan sosokmu dalam duniaku. Sosok yang membuat aku semakin bersemangat untuk terus berbagi dan mengabdi pada dunia literasi.

   Nak, namun pada akhir ini, aku merasa banyak perubahan darimu sejak kita bertemu pada Sabtu malam itu. Ketika kita berbincang santai sembari menikmati hiburan Hadroh pada malam majelis dzikir dan ta'lim. Kau banyak bertanya tentangku, demikian pula denganku yang semakin penasaran akan dirimu. Sejak malam itu, aku jatuh hati dan menaruh sayang padamu. Manis senyummu tak pernah luput dari ingatan ini, begitu pula dengan sikap dan tutur sapamu, selalu terngiang dalam pikiran. Aku yang dahulu tidak begitu bersemangat dan betah dengan yayasan, sebab ada suatu konflik yang membuat luka pada hati. Kini semangat itu tumbuh dan mekar bersama dengan hadirmu. Aku yang hanya memiliki jadwal tiga hari dalam sepekan, kini ingin setiap hari berkunjung ke yayasan sebab ingin melihat dirimu seorang.

   Diam-diam aku menaruh sayang dan perhatian padamu, sengajaku berkomentar tentang penampilanmu yang kurang rapi dan sifat malasmu ketika berada dalam kelas. Sebab aku ingin kau seperti yang lain, rapi dan menarik, serta rajin dalam setiap pelajaran. Semua kulakukan demi kebaikan dan masa depanmu.

   Namun, sikap dan caraku kau anggap suatu keanehan dan hal yang berlebihan. Kau bilang aku mengatur hidupmu dan hal itu tak kau sukai. Apalagi ketika aku memaksa dirimu untuk mengerjakan tugas tempo hari lalu. Aku memaksa sebab kau adalah muridku, dan aku adalah gurumu. Orang yang telah dipilih untuk mendidikmu selama tiga tahun kedepan. Apalagi ketika orang tuamu menitipkan kau pada yayasan ini, maka ini adalah tanggungjawab kami untuk mendidik dan mengajarkan kebaikan padamu.

   Nak, sebagai guru aku memiliki prinsip. Siapapun yang menjadi anak muridku, tak perdulikan warna, status, dan latar belakang. Ketika ia menjadi muridku, maka ia harus aku rangkul, harus aku sayangi, dan aku didik, serta harus mengikuti aturan yang telah ditetapkan. Selagi itu dalam kebaikan maka semua wajib untuk mengikutinya.
Salahkah aku jika menaruh perhatian dan sayang padamu nak? Jika aku salah, aku minta maaf.

  Mengenai permintaan untuk menjauh dari kehidupanmu, agar tidak ikut campur dalam urusanmu. Aku bisa mengabulkan semua, jika semua adalah kebaikan untukmu dan membawamu dalam perubahan yang baik, aku siap melepasmu. Namun, jika hal itu justru membuatmu semakin tidak baik dan demikiannya. Mohon maaf aku tidak bisa nak. Jangankan untuk melepaskanmu, sekedar tak peduli saja aku tak mau. Sebab kau adalah amanah yang harus dipertanggung jawabkan.

   Semoga kau mengerti akan semua nak, dan semoga Allah memberikan kasih sayangnya untukmu. Semoga kau bahagia dan kembali bersahabat seperti sedia kala. Aamiin

     Salam sayang, dari gurumu.
    Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh


   Way Kanan, 30 Agustus 2018


Tentang Penulis :


Alfa Arkana Eounoia atau Disisi Saidi Fatah merupakan pria kelahiran Lampung Tengah, pada 27 September. Penikmat lantunan sholawat Habib Syech AA dan pengagum ulama Sastra KH Mustofa Bisri (Gus Mus), Ust.Yusuf Mansyur, dan aktor Ananda George, kini menyibukkan diri pada dunia pendidikan. Ia sangat mencintai dunia literasi itu, selain berbagi pengetahuan dan ilmu, ia merasa sangat senang ilmunya dapat bermanfaat untuk semua. Pemilik motto "Tak ada pemandangan terindah, selain menatap wajah mama"   sangat suka dengan kegiatan menulis, terutama dalam mengungkapkan rasa. 
Dengan menulis ia dapat mengutarakan apa saja yang ia rasakan tanpa harus berbicara banyak pada orang.


Penulis dapat dihubungi ;
Facebook : Disisi Saidi Fatah
Instagram : @Netrahyahimsa
Twitter : @Netrahyahimsa
E-mail : disisisf.bpun@gmail.com
Blogs : gemilangtotal.blogspot.com



#paradigmaimaji
#komunitassastra
#calonpenulishebatindonesia

No comments

Bagian 1 - Tiga Puluh Jam Bersama Habibana

1/ Nabastala biru kian memudar, merah, jingga, orange, menggantikan peran memadati pemandangan senja yang kian tenggelam. Segera, usai berd...

Powered by Blogger.