Skip to main content

Miris nya Pendidikan di Indonesia!



Ini merupakan Opini yang saya tulis pada 12 Agustus 2016 lalu yang saya post pertama di akun facebook pribadi.


Jika kita melihat media, baik itu elektronik ataupun cetak, sekarang banyak media yang memuat isu tentang konflik antara Guru, Siswa dan Orang Tua.

Mungkin sudah tak asing lagi terdengar oleh telinga kita, seperti sebuah kasus di sebuah Sekolah Menengah Pertama Kota Makasar, seorang guru yang marah dan berkata kotor kepada siswa-nya. lalu siswa tersebut melaporkan apa yang terjadi kepada dirinya, dan orang tua siswa itu datang kesekolah anaknya. sesampai di sekolah si orang tua dengan keterangan yang kurang jelas langsung memarahi dan memukul si Guru.

Dalam tulisan ini saya tidak ingin banyak komentar terhadap isu tersebut, namun saya sangat menyangkan apa yang terjadi terhadap pendidikan di Indonesia!

Saya rasa pendidikan di Indonesia sudah mulai luntur! Luntur dalam bahasa saya mentalnya sudah mulai berkurang dan hal inilah yang harus kita sadari dan perbaiki bersama. karena begitu banyak kasus yang saya dengar, dan yang penomenal merupakan kasus antara siswa dan guru.

Ketika orang tua menyekolahkan anaknya baik di bangku Sekolah Dasar (SD) hingga Menengah Atas, itu berarti orang tua telah menitipkan anaknya kepada sang Guru untuk dididik dan diajarkan, yang mana orang tua telah menyepakati peraturan yang telah di tetapkan disekolah.

Baik ataupun buruk siswa itu akan menjadi tanggung jawab guru. Nah, ketika si anak ini (Siswa) buruk perilakunya, tidak punya etika, serta tidak memahami dan tidak tahu tentang pelajaran yang telah diajarkan oleh guru maka orang tua pasti akan marah, dan yang menjadi sasaran utama pasti gurunya.

Saya sangat kecewa dan menyayangkan perilaku siswa zaman sekarang, diperlakukan secara lembut dan halus malah perilakunya makin menyimpang, guru-guru dilawan. dan ketika guru bersikeras dan berlaku kasar, siswa laporan ke orang tua, ke Komnas Ham, ke perlindungan anak. Baru dicubit guru sedikit langsung visum, ujung-ujung kantor polisi. Apakah tidak bisa diselesaikan secara baik?

Saya pernah mengalami hal yang sama, dipukul oleh guru menggunakan antena radio. waktu itu pada tahun 2009 silam ketika saya duduk dibangku kelas satu SMP. telapak tangan saya dipukul hingga merah dan memar, hanya karena saya tidak hapal Undang-Undang Dasar 1945. bayangkan antena radio!! namun saya tidak pernah laporan kepada orang tua bahkan ke komnas HAM pun tidak.

Waktu itu saya hanya menangis dan menyadari apa yang salah pada diri saya dan apa yang harus saya perbaiki? Saya pun tersadar, ternyata apa yang dilakukan oleh Guru saya merupakan sesuatu yang baik dan benar. coba bayangkan apa bila saya tidak mengerti undang-undang? saya pasti tidak akan pernah tahu apa itu kemerdekaan, penjajahan, perdamaian, perjuangan, pergerakan, kemanusiaan, keadilan, dan saya tidak akan pernah tahu apa itu pancasila yang menjadi landasan dasar negara kita.

Guru ditugaskan untuk mendidik dan mencerdaskan bangsa, sebagai upaya berbagi ilmu dan mengabdikan diri serta menghormati jasa para pahlawan kita. Kalau tidak ada guru bagaimana bangsa kita! bagaimana para pemuda penerus bangsa? Apakah mereka yang membakar kitab suci? apakah mereka yang membakar tempat ibadah? apakah mereka yang hobi tawuran? apakah mereka yang menjadi pemberontak?
Apakah mereka yang menghianati Pancasila, lalu dijadikan sang duta? Apakah mereka, mereka, dan mereka yang selalu berbuat kekacauan?

Ini yang harus kita sadari dan evaluasi, kita pemuda penerus bangsa. Mental tempe jangan dipelihara.

Comments

Popular posts from this blog

Mengapa Harus Malu Membaca Buku?

  Ilustrasi membaca. Ist.  Oleh: Disisi Saidi Fatah Membaca adalah salah satu aktivitas literasi yang paling utama dan harus diutamakan dari yang lain. Dengannya dapat memberikan dampak yang baik sekaligus positif bagi diri maupun lingkungan sekitar kita. Sebab, selain menambah wawasan, ilmu, pengetahuan, dan membuka cakrawala pikiran; membaca bisa menjadi obat atau terapi bagi diri.

Kebun Bunga Celosia Wisata Instagramble di Bantul Metro

Disisi Saidi Fatah | @Netrahyahimsa Halo sahabat pencinta traveler, yang hobi jalan-jalan. Selamat datang di blog Disisi Traveler ya. Salam hangat dari admin untuk kalian semua yang sudah bersedia mampir dan meluangkan waktu sejenak disini. Nah, sahabat traveler yang hobinya jalan mulu dan yang suka eksis di sosial media. Aku mau rekomendasikan untuk kalian semua yang lagi butuh tempat bermain atau wisata. Dijamin bagus, keren, dan bakalan puas dah.  Jadi kemarin, sekitar empat hari lalu aku buka Instagram dan pas banget di time line aku muncul sebuah postingan dari akun Traveler Lampung, dia itu memposting sebuah foto yang pemandangan bagus sekali. Ya awalnya aku enggak percaya kalau itu beneran ada di Lampung. Sebab aku kepo dan pengen banget kesena, akhirnya aku minta petunjuk lokasi tempat wisata yang ia post. Baca: Dua Poin Penting Pada Novel Merindu Baginda Nabi Karya Kang Abik Alhasil usai berkomentar dan mendapatkan alamat tempat wisata, keesokan ...

Puisi : Untukmu Pejuang Mimpi

Oleh : Disisi Saidi Fatah (Pecandu Sastra alias Alfa Arkana Eounoia) Desain oleh Pecandu Sastra©2018 Pantang pasrah apalagi menyerah Semangat harus ada dalam diri Menjadi berharga tidaklah mudah Minimal kau mengenal potensi diri Ketahuilah, semua butuh proses Sebagaimana kedelai yang diolah sebelum menjadi tempe Tahap demi tahap dilaluinya Dari tak berharga menjadi ada Hidup adalah proses menuju kebaikan Sebagaimana netra yang tak henti memandang Ribuan kebaikan yang tuhan berikan Agar selalu bersyukur atas ciptaannya Baca: Puisi-Puisi Disisi; Kekasih, Kau Purnama! Kau harus kuat, juga bermanfaat Sebagaimana pohon kelapa yang menjulang Setiap komponen yang ada padanya Tak satupun yang tidak bermanfaat Taruhlah semangat dalam diri Teruslah belajar tanpa henti Kelak kau akan mengerti Arti pada sebuah mimpi Nusantara, 15 Juli 2018