Untuk mengenang kebersamaan kita dalam suatu ikatan yang bernaung dalam Pelajar Nahdlatul Ulama. Senoga kita senantiasa dalam ridha-Nya Allah SWT. Aamiin
Oleh : DSF/Senja Jingga Purnama (@pecandusastra96)
Konferensi Besar (Konbes) dan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) yang diselenggarakan di Pondok Pesantren Minhadlul Ulum, Pesawaran, Lampung. Pada Jum'at hingga Ahad, 18-20 Oktober 2019 lalu menjadi ajang untuk mempererat ukhuwah bagi kader-kader IPNU. Terkhususnya kader IPNU dan IPPNU Cabang Kabupaten Way Kanan.
Kabupaten Way Kanan memiliki motto Ramik Ragom (Beragam) yang menandakan bahwasanya di Way Kanan sangat beragam suku, agama, adat, dan budaya. Memiliki luas wilayah selauas 3.921.63 km² atau sebesar 11.11 persen dari luas Provinsi Lampung, dengan ibu kota Blambangan Umpu yang menjadi salah satu kampung tertua di Kabupaten Way Kanan.
Berdasarkan letak geografisnya, Kabupaten Way Kanan memiliki batasan-batasan diantaranya; pada sebelah Utara berbatasan dengan Provinsi Sumatera Selatan (Kab.Ogan Komering Ulu Timur/OKU Timur), sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Lampung Utara, sedangkan sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Lampung Barat, dan sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Tulang Bawang Barat.
Berdasarkan keputusan Pimpinan Pusat IPNU, Provinsi Lampung ditetapkan sebagai tuan rumah konbes dan rakernas IPNU tahun 2019. Mendapat kabar tersebut tentu para kader IPNU se-Lampung menyambut baik dan riang harakah tersebut. Di Way Kanan kader-kader terbaik IPNU turut hadir dan mensukseskan hajat besar pelajar NU. Pada 17 Oktober 2019 sebanyak sepuluh kader IPNU dan satu kader IPPNU berangkat menuju Pesawaran.
Sebelumnya kader-kader tersebut akan berangkat dua hari sebelum hari H. Namun terkendala oleh dana dan juga tanggungjawab yang harus diselesaikan. Untuk diketahui IPNU Way Kanan adalah organisasi yang mandiri. IPNU bukan organisasi pemerintah yang memiliki jatah. Terbiasa dari para senior, kader IPNU Way Kanan tidak ingin setiap melakukan kegiatan selalu berpangku tangan pada pemerintah apalagi membuat proposal. Dengan dukungan juga support dari para senior, maka berangkatlah sehari sebelum hari H. Tepat pada Kamis, 17 Oktober 2019, pra keberangkatan para kader kumpul di rumah ketua IPNU Way Kanan, Rekan Nufi M Yusuf yang berada di Kampung Bumi Merapi, Kecamatan Baradatu. Guna membahas persiapan pra keberangkatan. Dalam rapat singkat yang dipimpin oleh ketum IPNU sendiri menghasilkan beberapa keputusan diantaranya; kader yang menyatakan akan berangkat menghadiri konbes dan rakernas sebanyak 9 kader IPNU yang terdiri dari Ketua Nufi M Yusuf dan Wakil Ketua Rekan Nandang Kurniawan, Komandan dan tiga pasukan Corps Brigade Pembangunan (CBP), serta rekan Trisno, Arief, dan Disisi, selaku ketua, sekretaris, dan satu anggota Pimpinan Anak Cabang Kecamatan Baradatu. Keberangkatan menggunakan sepeda motor milik kader dengan bahan bakar ditanggung oleh cabang. Kita pun sepakat bahkan apabila nanti asupan dana kas yang dimiliki kurang, setiap kader siap untuk patungan atau iuran. Sebagai kader yang militan, apa saja akan dikorbankan demi kebaikan organisasi.
Pukul 15.45 wib rapat selesai, semua kader siap-siap untuk berangkat. Ada sebagian kader yang pulang kerumah guna mempersiapkan peralatan. Sembari menunggu beberapa kader yang masih pulang kerumah, Ketua IPNU, Rekan Nufi mendapat telepon dari salah satu senior, yakni Ustadz Susilo (Ketua IPNU Way Kanan periode kedua). Dalam percakapan singkat melalui telepon tersebut disimpulkan bahwasanya Ustadz Susilo mengajak untuk berbarengan menuju lokasi konbes dan rakernas. Beliau ada kegiatan perkuliahan pasca sarjana di Kota Metro. Kebetulan beliau membawa mobil dan seorang diri, oleh sebab itu beliau mengajak untuk berangkat bersama-sama.
Alhasil, pada pukul 17.15 wib rekan Nufi mengumumkan kembali melalui pesan singkat, pemberangkatan diundur setelah ba'da Isya dengan menggunakan mobil bersama demisioner IPNU Way Kanan. Namun ada beberapa kader yang sudah terdahulu berangkat menuju lokasi tanpa konfirmasi terdahulu kepada ketua, dengan menggunakan sepeda motor. Yakni; kader CBP. Mengetahui hal itu rekan Nufi mengajak kembali dua kader untuk bisa ikut rombongan. Pada saat itu rekan Muhlisin dan Rekanita Faridatul Khusna (Sekretaris Cabang IPPNU Way Kanan) menyatakan siap untuk ikut. Usai ba'da Maghrib seluruh kader berkumpul dikediaman mertua Ustadz Susilo sembari menunggu waktu Isya.
Kurang lebih tiga jam perjalanan melintasi jalan lintas Sumatera dan dibantu dengan tol. Sekitar pukul 00.15 Wib rombongan sampai di lokasi konbes dan rakernas. Suasana malam itu terlihat sepi sebab sudah larut malam, sebagian para kader yang hadir sudah tertidur namun sebagian masih berbenah. Rombongan dari Way Kanan disambut baik oleh panitia, kami diarahkan pada sebuah kamar kosong di belakang rusunawa untuk dijadikan sebagai tempat istirahat dan menaruh barang bawaan.
Pada Jum'at, 18 Oktober 2019 siang. Usai pembukaan konbes dan rakernas yang dihadiri Sekretaris Jendral Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (Sekjend PBNU) bapak H Helmi Faizal, Kader IPNU dari berbagai wilayah se-Indonesia, PWNU Lampung, dan PCNU Pesawaran. Rombongan dari Way Kanan berbincang ringan mengenai kader IPNU IPPNU Way Kanan yang berada di tanah rantau/kota yang tergabung dalam ikatan pelajar NU. Akhirnya tercetuslah ide brilian untuk mengadakan pertemuan sembari menjalin komunikasi dan silaturahmi kekuarga besar di sela-sela konbes dan rakernas.
Di hari kedua, tepat pada pukul 15.00 melalui pesan singkat, Rekan Nufi dibantu dengan rekan Trisno mengumpulkan beberapa kader baik IPNU maupun IPPNU yang tergabung dalam Ikatan Pelajar NU yang berada di tanah rantau dan turut hadir di konbes dan rakernas, dengan titik kumpul di panggung utama.
Pertemuan singkat sore itu begitu indah dan luar biasa. Menjadikan kita saling mengenal satu dengan yang lainnya. Yang unik dan paling mengesankan yang tak bisa terlupakan, adalah ketika beberapa kader yang kuliah di UIN Raden Intan Lampung. Sama-sama berasal dari satu kampus dan ikut gabung dalam paduan suara yang turut memeriahkan konbes dan rakernas. Yang notaben ketemu setiap hari untuk latihan. Mereka saling kenal, namun tidak tahu jika sama-sama berasal dari Way Kanan. Pada saat ketemu dalam forum yang digagas oleh ketum Nufi, meraka saling kaget dan auto ngakak. Bagaimana tidak, satu kampus, satu ikatan, namun tidak saling tahu jikalau sama-sama berasal dari satu daerah.
Begitu luar biasa dan barokah pertemuan singkat melalui konbes dan rakernas ini. Tak banyak yang kita obrolkan dalam forum. Sebagaimana seperti biasa, hal utama adalah perkenalan untuk mengenal satu dan yang lain dan tentunya agar lebih akrab lagi. Tidak rugi bisa ikut menjalin ukhuwah bersama rekan dan rekanita, bisa saling mengenal dan tentunya tukar kontak untuk menjaga komunikasi diluar forum, tukar pikiran dan wawasan.
Kita berharap melalui pertemuan singkat itu mampu menumbuhkan rasa kepedulian sesama kita, menjalin ukhuwah yang baik, dan tentunya komunikasi serta silaturahmi saling terjaga. Kita tak tahu kapan dan dimana Allah pertemukan kita kembali, kita harap jika sewaktu-waktu bertemu kita saling bertegur sapa dan tidak saling cuek. Dan hal yang paling kita harapkan terutama bagi kader-kader IPNU maupun IPPNU yang berada di tanah rantau, ketika nanti kembali ke tampat asal (Way Kanan) dapat membantu, bersinergi dan berkontribusi mengembangkan sayap IPNU IPPNU di Bumi Ramik Ragom.
Saat ini masih banyak yang belum tahu akan IPNU IPPNU, wabil khususnya di Way Kanan. Bahkan ada yang bilang bahwa IPNU IPPNU di Way Kanan belum ada. Padahal begitu banyak kegiatan dan aktivitas yang telah dilaksanakan dan tersyi'ar di Bumi Ramik Ragom. Hanya saja kurang terkaper dalam media. Hal ini menjadi PR bagi kita semua, terutama kader-kader IPNU IPPNU untuk lebih mensyi'ar-kan IPNU IPPNU baik secara nyata maupun di dunia maya (sosial media).
Comments
Post a Comment