Klaim Kuota Gratis Cuma-Cuma, Benarkah?

Contoh tampilan hoax kuota gratis 


Menyikapi anjuran pemerintah, sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19 atau yang lebih dikenal dengan sebutan virus corona, untuk mengisolasi diri dirumah alias dirumah aja.  Pemerintah saat ini tengah menggalakan agar masyarakat indonesia tidak melalukan aktivitas diluar ruangan jika tidak dalam keadaan mendesak. Kecuali bagi mereka yang memang benar harus berkegiatan diluar rumah untuk mencukupi kebutuhan hidupnya. Namun bagi mereka yang dapat bekerja di dalam ruangan, untuk sementara waktu agar tetap dirumah melakukan aktivitas seperti biasanya.

Tidak hanya itu, kegiatan belajar mengajar-pun dihentikan sementara waktu. Ada beberapa sekolah maupun instansi juga perguruan tinggi yang masih melalukan proses KBM itu, yakni melalui sistem daring alias online dengan jaringan internet. Hal ini menjadi dua berita; baik dan buruk. Kabar baiknya, para pedagang pulsa/kuota internet alias yang punya konter bakalan di banjir pelanggan, percaya atau tidak hal itu pasti akan terjadi. Dan kabar buruknya, baik orang tua, siswa/pelajar, maupun mahasiswa mau enggak mau harus merogoh kocek alias mengeluarkan uang pastinya untuk beli kuota agar kegiatan belajar mengajar sistem daring berjalan dengan baik dan lancar. 
Hal demikian banyak di manfaatkan oleh oknum. Banyak sekali situs-situs yang menyatakan akan memberikan kuota internet secara gratis, dari skala kecil bahkan hingga yang wah (skala sangat besar), bisa mencapai ratusan Gigabyte (GB). Dengan cara login ke situs yang diberikan, lalu mengikuti instruksi yang muncul pada layar telepon. Setelah itu, pengunjung akan di arahkan ke sebuah plat prom untuk share atau membagikan konten ke teman-temannya. Yang paling banyak ialah melalui pesan singkat; WhatsApp. Gampang kan? 

Siapa sih yang mau menolak kuota gratis, apalagi sebanyak itu? Apalagi di tengah wabah virus Corona seperti ini. Bagi orang yang sudah paham, dan memiliki pengetahuan serta pengalaman yang baik, mereka akan teliti terlebih dahulu. Yang menjadi masalahnya ialah anak-anak muda serta mereka yang masih awam dan baru-baru mengenal teknologi.
Tahukah kamu, jika hal-hal semacam itu termasuk dalam berita bohong alias hoax? Mengapa demikian? Sebab dari cara mengklaim kuota saja diwajibkan untuk merepost alias ikut serta menyebarluaskan konten tersebut. Setelah kita membagikan konten, kuota internet tidak kita dapatkan bukan! 

Berbahaya enggak sih?

Bagi saya pribadi, cukup berbahaya. Sebab dengan kita ikut akses ke website tersebut,  maka secara otomatis data kita masuk kedalam database mereka. Bisa saja data-data itu mereka guna secara tidak bertanggung jawab. Dan yang lebih berbahaya lagi, jika website tersebut memiliki virus. Hal ini sangat berbahaya bagi telepon milik kita, virus ini bisa merusak segala elemen telepon, juga bisa mengakses segala bentuk informasi yang masuk dalam telepon kita.

Sangat berbahaya kan? 
Nah maka dari itu, mulai sekarang stop membagikan konten-konten hoax alias berita bohong. Selain tidak ada manfaat, juga sangat berbahaya. Jaman sekarang tidak ada yang gartisan secara cuma-cuma, apalagi kuota internet yang mencapai ratusan gigabyte. Mimpi kali. 
Kalau mau kuota ya beli, minta orang tua, kerja cari duit atau numpang Wi-Fi tetangga atau teman yang baik. Jangan lagi ya ikut menyebarkan hoax.

No comments

Bagian 1 - Tiga Puluh Jam Bersama Habibana

1/ Nabastala biru kian memudar, merah, jingga, orange, menggantikan peran memadati pemandangan senja yang kian tenggelam. Segera, usai berd...

Powered by Blogger.