Skip to main content

Lihatlah!

Berikut adalah puisi-puisi karya Senja Jingga Purnama (SJPurnama) @pecandusastra96



Lihatlah

Lihatlah!
Bulan yang bersinar terang malam ini
Langit membiru kelam menemaninya

Secangkir kopi
Menemani malamku menikmati sinar rembulan itu
Menyambangi kenangan yang terukir indah dalam memori
Masihkah kau ingat masa itu?

Kau tersenyum menatapku
Kita bersua menghabiskan malam, bercengkrama
Hingga larut malam, angin menusuk sampai tulang berulang
Barulah kita memejamkan mata dengan selimut cinta
Yah. Mungkin semua hanya tinggal memori usang
Yang menjadi kenangan


                Bumi Ramik Ragom, 12 November 2019



Penantian Panjang

Tak lama lagi panantian panjang akan segera usai
Debu jalanan juga musim gugur akan tergantikan
Kerutan pada bibir dan kening itu
Kupastikan segera berakhir dengan senyum merekah penuh bahagia

Benih yang kau tanam pada rahim wanita yang kau sayang
Akan segera tumbuh subur, berpijak pada tanahnya tuhan
Akan terhiasi warna-warni hari oleh sang buah hati
Tak lagi ada kegelisahan, kesedihan, juga kesendirian

Lihatlah!
Terik panas matahari mulai surut
Awan menggumpal menjelma hujan, mengiringi isak tangis sang buah hati
Menyambut tamu dari sang ilahi

Kelak malaikat kecil itu yang akan menjadi penolongmu
Sebagai lentera penembus kegelapan
Penghancur kedzaliman
Penegak kebenaran



                    Lampung, 06 November 2019




Sandiwara Apa?

Mungkin sikapmu bisa kau manupulasi
Tutur bahasamu yang seolah tak senang terhadap diriku
Namun kau tak akan pernah mampu
Untuk membohongi segenap rasa yang sudah kau tanamkan dalam hati kecilmu

Aku tahu kau cinta
Hanya saja kau pura-pura tak suka
Sudahlah sudahi saja sandiwara
Jujur saja atas segala rasa


                    Bumi Ramik Ragom, 8 Oktober 2019

Comments

Popular posts from this blog

Untuk Pejuang Finansial dan Penuntut Ilmu

  Foto oleh Mujahit Dakwah Ada ungkapan menarik dari Imam Syu'bah, "من طلب الحديث أفلس" "Barangsiapa menuntut ilmu hadits, maka ia akan jatuh bangkrut." Sungguh, apa yang beliau sampaikan tidaklah berlebihan. Bagi orang yang belum menyelami bagaimana pengorbanan para ulama dahulu dalam belajar dan menuntut ilmu, ungkapan ini pasti terdengar asing dan mengherankan. Bagaimana tidak, jikalau Imam Malik sampai rela menjual atap rumahnya untuk keperluan menuntut ilmu. Imam Syu'bah menjual bak mandi ibunya. Imam Abu Hatim menjual pakaiannya satu per satu sehingga yang tersisa hanya pakaian yang melekat di badannya. Dan, Imam Ahmad sampai rela safar tanpa alas kaki karena menggadaikan sandalnya sebagai bekal perjuangan menuntut ilmu. Ketahuilah, mereka mengorbankan benda-benda itu karena hanya itulah yang mereka miliki. [ Diceritakan dengan sanadnya oleh syeikh Abdul Fattah Abu Ghuddah dalam kitab masyhur beliau, (صفحات من صبر العلماء) ] Imam Yahya bin Ma'in pe...

Anak itu Arfan Namanya!

  Menjelang maghrib ia sudah berada di masjid Berpakaian lengkap dengan peci hitam di kepalanya Senyumnya merekah, manis dipandang  Arfan, itulah namanya saat kutanya Sekolah di taman kanak-kanak Usianya lima tahun Wajahnya periang, kalau ngomong lancar dan jelas Baca: Kisah Burung Pipit yang Bertasbih Setiap Hari, Lalu Terdiam Waktu kutanya ia, mengapa rajin pergi ke masjid Arfan bilang, supaya Allah sayang Agar apa yang kita minta sama Allah, lekas diberikan "Begitu kata Bunda," ujar Arfan Allah yang sudah memberikan kedua tangan, mata, telinga, dan anggota badan semua Allah juga yang sudah kasih Ayah dan Bunda rezeki Jadi, kita harus rajin ibadah Demikian tutur anak kecil itu Bogor, 2023 Baca: Di Penghujung Mei  

Melihat Lebih Dekat, Masjid Mewah di RS Harapan Bunda Lampung

Tampak dalam ruangan masjid RS Harapan Bunda. Dokpri/Pecandu Sastra.   Salah satu sarana penunjang aktivitas ibadah  kaum muslim adalah tersedianya tempat ibadah yang nyaman, aman, bersih, dan terbebas dari najis. Meski setiap hamparan bumi adalah masjid - tempat bersujud kepada Allah (kecuali kuburan dan kamar mandi atau toilet). Sujud dapat dilakukan di mana saja, di setiap jengkal bumi yang kita pijak, selama tempat tersebut suci dan bersih.