Skip to main content

Optimis Pada Mimpi | Puisi-Puisi Disisi

Dokumen di Candi Prambanan Yogyakarta@2017



Optimis Pada Mimpi


Allah menciptakan mahluk-nya dengan sempurna
Tak ada mahluk ciptaan-nya yang salah tercipta
Begitu pula dengan cobaan yang ia berikan
Semua tak melebihi batas kemampuan seorang hamba

Jangan kaget, ketika kita diberikan cobaan oleh-nya
Inilah kehidupan penuh cobaan dan rintangan
Janganlah berlarut dalam kesedihan dan keterpurukan
Kehidupan diluar sana menantikan kebangkitan kita
Teruslah berbuat kebaikan dan bergerak
Sebab Allah tak suka hamba yang banyak mengeluh dan mengeluh saja

Tetap optimis pada mimpi-mimpi dan kerja keras kita
Jangan pernah pesimis selagi baik dihadapan-nya
Ingat, setiap cobaan yang diberikan olehnya
Ada hikmah dan pelajaran untuk semua
Yakinlah sinar surya akan kau dapatkan pada waktunya


                Nusantara, 18 Februari 2018



Hidup Bukan Pada Sugesti Negatif


Jika hidup adalah proses menuju kebaikan
Sudah wajar apabila banyak godaan dan rintangan
Sebab proses tak selamanya indah kawan

Proses itu panjang
Proses itulah yang akan menentukan kita kedepan
Seberapa besar kesabaran kita
Dan seberapa tulus kita berada dijalan itu sendiri

Orang sekitar kita, tak semuanya baik
Tidak juga semuanya mendukung
Terhadap apa yang kita jalani
Oleh sebab itu, kesabaran dan keimanan sangat diperlukan

Teruslah melangkah, mengikuti alur proses kebaikan
Tak usah hiraukan sugesti-sugesti negatif dari mereka
Yang tak pernah suka dan tak rela melihat giat kita
Biarkan sugesti negatif mereka makan dengan sendirinya


            Nusantara, 13 Februari 2018



Teruslah Melangkah


Wahai sang pencerah
Teruslah melangkah
Jangan pernah menyerah
Dan pabila kau lelah, istiharatlah

Janganlah putus asa,
Terhadap yang telah tuhanmu berikan
Syukuri dengan hati tulus setiap detak napas
Teruslah melangkah
Gapailah asa yang telah lama kau impikan

Sebab, hanya kaki yang akan berjalan lebih banyak dari biasanya
Tangan yang akan berbuat lebih banyak dari biasa nya
Mata yang akan menatap lebih lama
Leher yang akan lebih sering melihat ke atas
Lapisan tekat yang ribuan kali lebih kuat dari baja
Dan hati yang akan bekerja lebih keras dari biasa nya
Serta mulut yang tak henti berdoa
Berharap, kejaiban dari nya
Sang kholik kita semua



                Way Kanan, 07 Februari 2018




Biodata Penulis


Disisi Saidi Fatah pemilik nama pena Alfa Arkana Eounoia merupakan pria asal Lampung kelahiran pada 27 September 1996 di Gedung Harta, Lampung Tengah.
Hobi meembaca dan menulis membuatnya selalu bersemangat untuk berkarya, ia banyak menghabiskan uang dengan jajanan buku-buku motivasi dan inspirasi sebab ia memiliki mimpi menjadi motivator, trainer, praktisioner, dan public speaker.
Beberapa karya pernah di publikasikan di media online dan media cetak diantaranya; NU Lampung Online, MataAir.Tv, dan buku antologi puisi bersama.

Disisi dapat di hubungi di :
E-mail             : disisisf.bpun@gmail.com
Facebook        : Disisi Saidi Fatah
Instagram        : @pecandusastra96 / @sjpurnama
Twitter             : @pecandusastra96
Blogs               : https://bit.ly/2h0B9Ou

Comments

Popular posts from this blog

Untuk Pejuang Finansial dan Penuntut Ilmu

  Foto oleh Mujahit Dakwah Ada ungkapan menarik dari Imam Syu'bah, "من طلب الحديث أفلس" "Barangsiapa menuntut ilmu hadits, maka ia akan jatuh bangkrut." Sungguh, apa yang beliau sampaikan tidaklah berlebihan. Bagi orang yang belum menyelami bagaimana pengorbanan para ulama dahulu dalam belajar dan menuntut ilmu, ungkapan ini pasti terdengar asing dan mengherankan. Bagaimana tidak, jikalau Imam Malik sampai rela menjual atap rumahnya untuk keperluan menuntut ilmu. Imam Syu'bah menjual bak mandi ibunya. Imam Abu Hatim menjual pakaiannya satu per satu sehingga yang tersisa hanya pakaian yang melekat di badannya. Dan, Imam Ahmad sampai rela safar tanpa alas kaki karena menggadaikan sandalnya sebagai bekal perjuangan menuntut ilmu. Ketahuilah, mereka mengorbankan benda-benda itu karena hanya itulah yang mereka miliki. [ Diceritakan dengan sanadnya oleh syeikh Abdul Fattah Abu Ghuddah dalam kitab masyhur beliau, (صفحات من صبر العلماء) ] Imam Yahya bin Ma'in pe...

Anak itu Arfan Namanya!

  Menjelang maghrib ia sudah berada di masjid Berpakaian lengkap dengan peci hitam di kepalanya Senyumnya merekah, manis dipandang  Arfan, itulah namanya saat kutanya Sekolah di taman kanak-kanak Usianya lima tahun Wajahnya periang, kalau ngomong lancar dan jelas Baca: Kisah Burung Pipit yang Bertasbih Setiap Hari, Lalu Terdiam Waktu kutanya ia, mengapa rajin pergi ke masjid Arfan bilang, supaya Allah sayang Agar apa yang kita minta sama Allah, lekas diberikan "Begitu kata Bunda," ujar Arfan Allah yang sudah memberikan kedua tangan, mata, telinga, dan anggota badan semua Allah juga yang sudah kasih Ayah dan Bunda rezeki Jadi, kita harus rajin ibadah Demikian tutur anak kecil itu Bogor, 2023 Baca: Di Penghujung Mei  

Melihat Lebih Dekat, Masjid Mewah di RS Harapan Bunda Lampung

Tampak dalam ruangan masjid RS Harapan Bunda. Dokpri/Pecandu Sastra.   Salah satu sarana penunjang aktivitas ibadah  kaum muslim adalah tersedianya tempat ibadah yang nyaman, aman, bersih, dan terbebas dari najis. Meski setiap hamparan bumi adalah masjid - tempat bersujud kepada Allah (kecuali kuburan dan kamar mandi atau toilet). Sujud dapat dilakukan di mana saja, di setiap jengkal bumi yang kita pijak, selama tempat tersebut suci dan bersih.