Skip to main content

Jika Seks itu Tabu, Lantas Bagaimana Orang Mendapatkan Edukasi Tentangnya?

 

Buku Sebab Kita Semua Gila Seks. Foto diambil oleh pribadi. 2022. Ist


Oleh: Cendekia Al Azzam 


Pengetahuan seks yang benar membuat seseorang lebih bertanggung jawab dan tahu risiko hubungan seks itu sendiri


 Membahas tentang seks, mungkin bagi kebanyakan orang hal itu adalah sesuatu yang nggak nyaman, bahkan menjadi aib yang tidak pantas untuk dibicarakan. Apalagi jika orang yang membicarakan hal itu, sehari-harinya terlihat sebagai sosok yang ramah, religius, dan kalem. Orang-orang pasti akan menilai dirinya dengan berbagai macam perspektif.


Hal ini menurut saya dikarenakan seks itu sangat tabu di lingkungan kita. Sehingga untuk membicarakannya menjadi bagian yang 'nggak nyaman'. Padahal, seks itu sangat penting untuk dibicarakan sebagai edukasi. Terlebih pada era saat ini begitu banyak kasus-kasus yang akhir ini berseliweran melalui media.


Pengetahuan seks yang benar membuat seseorang lebih bertanggung jawab dan tahu risiko hubungan seks itu sendiri. Dalam hal ini, orang tua menjadi sosok yang paling tepat untuk memperkenalkan dan memberikan informasi mengenai seks kepada anak-anak.


Sebaik-baiknya edukasi seks memang harus dilakukan oleh orang tua, tentu dengan cara yang benar. Orang tua harus membangun percakapan terbuka dan jujur dengan anak-anak tentang seks, terutama memandang perkembangan seksual sebagai bagian normal dari tumbuh-kembang anak sebagai manusia seutuhnya. Diskusi tentang seks juga harus menjadi proses berkelanjutan, bukan pembicaraan satu kali, ditutup-tutupi, atau malah disembunyikan dalam ayat-ayat suci agama.


Kita saat ini hidup di masa (generasi) yang penuh dengan keingintahuan yang tinggi, ditambah teknologi yang kian canggih, mengiringi pertumbuhan generasi-generasi kita. Nah, hal ini (seks), jika seseorang tidak mendapatkan pengetahuan (edukasi) dari sedini mungkin, cepat atau lambat dia akan mencari tahu dengan sendirinya. Mengingat teknologi yang kian canggih, apapun yang ingin kita ketahui sudah pasti ada di sana. Sehingga, hal inilah yang menyebabkan seseorang salah kaprah dalam memahami seks itu sendiri. Akhirnya dia pun terjerumus dalam pembelajaran yang salah (bisa menjadi korban/pelaku seks).


Dalam buku "Sebab Kita Semua Gila Seks" yang diterbitkan melalui EA Books tahun 2021, Ester Pandiangan berbagi pengetahuan dan pengalamannya melalui tulisan-tulisan yang ringan dan mungin juga nyentrik bagi sebagian kita.


Setebal x + 216 halaman, buku ini ditulis dari sudut pandang seks yang baik dan buruk oleh penulis. Terbagi empat bagian utama; akibat menabukan seks, menikmati seks setara, penyakit kelamin mengintaimu, dan bagaimana laki-laki memburu seks.


Buku ini memberikan pelajaran bagi kita, betapa penting pengetahuan seks itu bagi kita, terutama anak-anak, agar kita tidak salah kaprah. Setiap bab dalam bukunya, menyajikan pemahaman-pemahaman yang sangat berguna, terutama tentang mengapa seks itu perlu diedukasikan dan sebab-akibat dari pembelajaran seks yang salah.


Meski demikian, buku ini diperuntukkan bagi pembaca yang usianya sudah memasuki tujuh belas tahun hingga ke atasnya ya. Sebab, dalam buku ini mengandung kata-kata yang hanya dapat dipahami oleh orang dewasa, pun disertai beberapa gambar yang vulgar.


Akan tetapi, melalui buku ini juga penulis ingin menyampaikan kepada para pembaca, bahwa edukasi seks itu sangat penting, bahkan harus dilakukan sejak usia dini, agar para generasi (terutama anak-anak) memahami batas-batas pergaulan dan mendapatkan pemahaman yang baik, sehingga tidak salah kaprah dan bergaul di lingkungannya. 


Informasi Buku:


Judul: Sebab Kita Semua Gila Seks

Penulis: Ester Pandiangan

Penerbit: EA Books

Tahun Terbit: 2021

Jumlah Halaman: x+216



Comments

Popular posts from this blog

Pelukan yang Tak Selesai [Cerbung]

Ilustrasi oleh AI Halo sahabat pembaca, terima kasih ya telah setia mampir dan membaca setiap karya kami. Salam hangat dari aku Cendekia Alazzam dan beberapa nama pena yang pernah aku kenakan 😁🙏. 

Cinta, Pengabdian, dan Jejak yang Abadi

  Gambar dibuat oleh AI. Halo, sahabat pembaca. Salam kenal, aku Cendekia Alazzam. Aku hendak menulis cerita bersambung, kurang lebih ada 10 bab. Dengan judul besar "Cinta, Pengabdian, dan Jejak yang Abadi". Bergenre Fiksi Realis, Drama Keluarga, dan Romance.

Anak itu Arfan Namanya!

  Menjelang maghrib ia sudah berada di masjid Berpakaian lengkap dengan peci hitam di kepalanya Senyumnya merekah, manis dipandang  Arfan, itulah namanya saat kutanya Sekolah di taman kanak-kanak Usianya lima tahun Wajahnya periang, kalau ngomong lancar dan jelas Baca: Kisah Burung Pipit yang Bertasbih Setiap Hari, Lalu Terdiam Waktu kutanya ia, mengapa rajin pergi ke masjid Arfan bilang, supaya Allah sayang Agar apa yang kita minta sama Allah, lekas diberikan "Begitu kata Bunda," ujar Arfan Allah yang sudah memberikan kedua tangan, mata, telinga, dan anggota badan semua Allah juga yang sudah kasih Ayah dan Bunda rezeki Jadi, kita harus rajin ibadah Demikian tutur anak kecil itu Bogor, 2023 Baca: Di Penghujung Mei  

Selamat Ulang Tahun Sahabat Kecil

Selamat ulang tahun kecilku. Dokpri©2025. Ist

Tiga Puluh Jam Bersama Habibana

Kenangan Habibana dan Abah serta rombongan. Foto Pecandu Sastra. Dokpri   Jum'at itu menjadi pembuka perjalanan yang mengesankan. Nabastala biru menghampar semesta sore, perlahan mulai memudar. Segera usai berdzikir aku telah bersiap menemani Abah dan jamaah memenuhi undangan majelis peringatan Isra' Mi'raj di salah satu desa di bagian Bogor Timur. Abah, demikian aku memanggil laki-laki yang tengah berusia 50 tahun itu. Seorang pendakwah yang begitu istiqomah, gigih, penyabar, dan sangat mencintai ilmu. Beberapa bulan belakang, aku kerap menemani beliau berdakwah di desa tersebut, sepekan sekali. Tak peduli gerimis, hujan, dingin, ataupun panasnya cuaca, lelah setelah beraktivitas sekalipun, beliau terus istiqomah tanpa absen. Kecuali uzur yang mendesak. Hal tersebut yang menjadi salah satu yang aku kagumi dari sosok Abah. Sore itu, rombongan dijadwalkan berangkat sebelum maghrib. Dikarenakan perjalanan yang cukup memakan waktu, apalagi hari kerja, jam-jam segitu adalah pu...