Skip to main content

Posts

Dear : Allah Yang Maha

Assalamu’alaikum Salam ta’dzim untukmu ya Rabb, zat yang yang maha, yang selalu kami junjung tinggi. Ya Allah, Ya Rahman, Ya Rahim, Ya Rabbi, Ya Rabbana. Dalam kehidupan duniawi yang hanya bersifat sementara ini, selalu ada hitam dan putih, ada asam, manis, dan terkadang pula pahit. Semoga dengan bermacam-macam rasa itu engkau beri kami kekuatan, kesehatan, keimanan, keislaman, dan ketaqwaan bagi kami untuk melalui itu semua. Ya Rabb, sampai hari ini aku masih bingung, masih belum juga mendapatkan petunjuk dan cahaya penerangan darimu. Apakah harus sesabar ini menunggunya? Sebesar apakah kesabaran yang aku punya ya Rabb, sampai air mata terjatuh tanpa terasa bahkan terkadang tak terlihat wujudnya. Haruskah diri ini selalu berbohong terhadap rasa yang dimiliki? Aku hanyalah manusia biasa, hambamu yang lemah, yang tak berdaya tanpa bantuan dan pertolongan darimu ya Rabb. Tapi mengapa diri ini selalu di permasalahkan, selalu salah dihadapannya? Hal ini tidak seperti dahulu,...

“UNTUKMU WANITA SHALIHAH”

*Sebuah sajak untukmu yang selalu ada Ilustrasi | sholihah.net Kepadamu wanita shalihah Yang ‘tlah jatuh hati pada diri ini Terima kasih atas semua yang telah kau beri Cinta, kasih sayang, dan perhatian Yang tak pernah absen untukku Untukmu wanita shalihah Maaf, jika diri ini tak membalas semua Bukan aku tak suka, ataupun tak peka Apalagi bersandiwara untuk purapura lupa Wahai wanita shalihah Bukan aku tak cinta Hanya saja aku yang belum ingin mengenalnya Sebab aku takut akan adzab dari-Nya Lagi pula diri ini hanya ingin fokus Terhadap masa depan dan citacita yang telah lama dirangkai Semua menanti untuk segera digapai Dan aku rasa masih terlalu muda Diri ini untuk mengenal cinta Harus banyak belajar pada yang sudah biasa Agar tak ada luka diantara kita Sabarlah semua ada waktunya Nusantara, 20 April 2018

Mutiara Penerus

Tiga tahun sudah perjuanganmu Memantaskan diri dibangku pendidikan Mengasah imajinasi dan kreativitas Melawan kebodohan dengan terus belajar Berjuang melawan gelapnya kebodohan Tak kenal lelah, tak kenal pasrah Panas, hujan, siang, dan malam Terus bersemangat pantang menyerah Wahai mutiara penerus bangsa Kini waktumu telah tiba Setelah sekian lama terbentur masa Teruslah bersemangat menggapai semua, impian dan citacita Singsingkan lengan bajumu Dengan tekad kuat dan penuh semangat optimis Yakinlah engkau bisa menghadapi semua Teruslah bersemangat wahai mutiaraku Aku yakin kalian kuat Aku yakin kalian hebat Optimis Bisa!!! SMPN 4 Gunung Labuhan, Way Kanan, Lampung, 25 April 2018

Merawat Kebhinekaan Menjaga Keutuhan NKRI

Oleh : Disisi Saidi Fatah Univ. Terbuka UPBJJ Bandar Lampung   Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan suatu wilayah negara kepulauan besar yang terdiri dari ribuan pulau dan diapit oleh dua benua dan dua samudera serta didiami oleh ratusan juta penduduk. Disamping itu Indonesia memiliki keanekaragaman adat istiadat  dan budaya yang saling terjalin antara satu dan yang lainnya yang tercermin dalam satu ikatan kesatuan yang terkenal dengan sebutan “Bhineka Tunggal Ika”. Disisi lain, Indonesia juga memiliki landasan, yakni pancasila yang merupakan dasar negara dan dijadikan sebagai pandangan hidup serta filsafat bangsa. Apabila kita melihat dari sudut kebudayaannya, masyarakat Indonesia adalah plural (jamak) sekaligus heterogen (beraneka ragam). Kondisi kemajemukan budaya masyarakat Indonesia inilah yang seharusnya kita banggakan, namun dibalik kebanggaan tersebut juga mengandung musibah yakni kerawanan akan konflik. Pada akhir ini banyak sekali kita jumpai ...

Menebar Damai di Dunia Maya

Gambar oleh Kompasiana.com | Ist Seperti yang sudah kita ketahui bahwa arus informasi saat ini sangat cepat dan mudah sekali, apalagi kita berada pada era digital dan internet dimana semua dapat kita raih hanya dengan sentuhan dan dalam genggaman tangan. Dalam hitungan jam bahkan hitungan menit saja kita bisa mendapatkan apa yang kita butuhkan, begitu banyak informasi yang bisa akses melalui smartphone dan gadget kita. Namun seiring berkembangnya teknologi tentu saja makin banyak problema yang kita hadapi, salah satunya ialah informasi tidak benar atau berita bohong yang dalam bahasa keren nya ialah hoax. Virus-virus hoax ini dapat menyerang siapa saja yang kurang paham akan teknologi atau yang sering disebut gaptek, individu yang kurang minat baca, dan masyarakat awam. Berita hoax tidak hanya terjadi dan dikomsumsi oleh masyarakat atau individu pengguna internet saja, namun pada zaman ketika dunia masih sangat sederhana dalam mengolah informasi, berita-berita palsu telah ...

Dear Penyemangatku (1)

Dear  : Penyemangatku     Aku melihat semakin hari dirimu semakin berubah, begitu juga dengan sikap dan caramu tak lagi sehangat dulu.  Entah apa yang telah membuatmu berubah, mengapa begitu cepat dan begitu mudahnya. Begitu cepat kamu berubah, padahal baru saja kemarin kita saling berbagi cerita, tertawa bersama, bercanda, dan kita selalu kompak.  Namun seiring berjalannya waktu kamu pergi, disaat aku sedang membutuhkanmu pula. Disaat semua menjauhiku engkaupun ikut menjauh. Wahai penyemangatku, tahukan hanya kamu penyemangatku. Kamu adalah puisi-puisiku, kamu adalah inspirasi, dan segenap rindu. Mungkin kamu tahu, begitu banyak kawan yang dekat dan akrab denganku. Namun jujur hanya kamu yang mampu membuat tenang, hanya kamu yang mampu memberi semangat, disaat lelah dan disaat setiap masalah berdatangan dan tak kunjung pulang. Cukup sudah sandiwara ini. Aku lelah, aku cape. Bahwa setiap sandiwara ini hanya membuat luka semakin lama. Aku hanya b...

Melawan Lupa : Dalam Rangka Milad NU ke 95

NU Online | Ist Seja rah Pertama : Pada tahun 1924-1925 keluarga Saud menaklukkan Hijaz. Mereka melarang selain mazhab Hambali berlaku di Makkah dan Madinah. Ini terjadi intoleransi  yg akut. Komite Hijaz (cikal bakal NU) meminta raja Saud agar mazhab Hanafi, Maliki dan Syafi'i dibolehkan di Haromain. Dalam rangka "pemurnian Islam" wahabi membongkar situs-situs Islam, seperti makam para Sahabat, para wali. Bahkan kubah makam Rasululloh SAW pun hendak mereka bongkar, namun tidak jadi karena perjuangan NU. Sejarah Kedua Sejarah kemerdekaan Indonesia tidak lepas dari mobilitas masa yg menjadi milisi dan pejuang kemerdekaan, oleh kiyai kiyai Pesantren NU. Sudah jadi rahasia umum: siapa penggerak resolusi jihad yang menimbulkan perang akbar melawan sekutu di Surabaya 10 November? Jawabannya yakni, Bung Tomo yang merupakan santri NU. Sejarah Ketiga Pada tahun 1960 Bung Karno mengakomodasi PKI dalam politik NASAKOM (Nasionalisme, Agama, Komunis). Nasionalis d...