Skip to main content

Dear Penyemangatku (1)



Dear  : Penyemangatku

    Aku melihat semakin hari dirimu semakin berubah, begitu juga dengan sikap dan caramu tak lagi sehangat dulu. 
Entah apa yang telah membuatmu berubah, mengapa begitu cepat dan begitu mudahnya.

Begitu cepat kamu berubah, padahal baru saja kemarin kita saling berbagi cerita, tertawa bersama, bercanda, dan kita selalu kompak. Namun seiring berjalannya waktu kamu pergi, disaat aku sedang membutuhkanmu pula. Disaat semua menjauhiku engkaupun ikut menjauh.

Wahai penyemangatku, tahukan hanya kamu penyemangatku. Kamu adalah puisi-puisiku, kamu adalah inspirasi, dan segenap rindu.

Mungkin kamu tahu, begitu banyak kawan yang dekat dan akrab denganku. Namun jujur hanya kamu yang mampu membuat tenang, hanya kamu yang mampu memberi semangat, disaat lelah dan disaat setiap masalah berdatangan dan tak kunjung pulang.

Cukup sudah sandiwara ini. Aku lelah, aku cape. Bahwa setiap sandiwara ini hanya membuat luka semakin lama. Aku hanya berpura-pura bahagia bersama mereka, itu semua agar kamu bisa kembali berubah seperti dulu.  Dimana kasih sayang, perhatian, dan sikapmu dahulu. 
Sampai hati kau pergi meninggalkanku seorang diri.

Tahukah kamu?
Setiap obat luka, penawar pilu dalam diri, dan setiap rinduku itu hanyalah kamu. Iya hanya kamu.
Sebab hanya kamu yang mampu membangkitkan semangat baru itu. Semangat yang dahulu tenggelam dalam kalbu.

Pulanglah sayang
Kembali dalam pelukan
Jangan biarkan diri terbuang
Terasing dalam dunia orang
Yang tak bertuan

Rindu kamu sayang
Rindu kamu penyemangatku
Rindu kamu ALFA-KU



Untukmu Alfaku,
ASHD, 15 April 2018

Comments

Popular posts from this blog

Mengapa Harus Malu Membaca Buku?

  Ilustrasi membaca. Ist.  Oleh: Disisi Saidi Fatah Membaca adalah salah satu aktivitas literasi yang paling utama dan harus diutamakan dari yang lain. Dengannya dapat memberikan dampak yang baik sekaligus positif bagi diri maupun lingkungan sekitar kita. Sebab, selain menambah wawasan, ilmu, pengetahuan, dan membuka cakrawala pikiran; membaca bisa menjadi obat atau terapi bagi diri.

Kebun Bunga Celosia Wisata Instagramble di Bantul Metro

Disisi Saidi Fatah | @Netrahyahimsa Halo sahabat pencinta traveler, yang hobi jalan-jalan. Selamat datang di blog Disisi Traveler ya. Salam hangat dari admin untuk kalian semua yang sudah bersedia mampir dan meluangkan waktu sejenak disini. Nah, sahabat traveler yang hobinya jalan mulu dan yang suka eksis di sosial media. Aku mau rekomendasikan untuk kalian semua yang lagi butuh tempat bermain atau wisata. Dijamin bagus, keren, dan bakalan puas dah.  Jadi kemarin, sekitar empat hari lalu aku buka Instagram dan pas banget di time line aku muncul sebuah postingan dari akun Traveler Lampung, dia itu memposting sebuah foto yang pemandangan bagus sekali. Ya awalnya aku enggak percaya kalau itu beneran ada di Lampung. Sebab aku kepo dan pengen banget kesena, akhirnya aku minta petunjuk lokasi tempat wisata yang ia post. Baca: Dua Poin Penting Pada Novel Merindu Baginda Nabi Karya Kang Abik Alhasil usai berkomentar dan mendapatkan alamat tempat wisata, keesokan ...

Puisi : Untukmu Pejuang Mimpi

Oleh : Disisi Saidi Fatah (Pecandu Sastra alias Alfa Arkana Eounoia) Desain oleh Pecandu Sastra©2018 Pantang pasrah apalagi menyerah Semangat harus ada dalam diri Menjadi berharga tidaklah mudah Minimal kau mengenal potensi diri Ketahuilah, semua butuh proses Sebagaimana kedelai yang diolah sebelum menjadi tempe Tahap demi tahap dilaluinya Dari tak berharga menjadi ada Hidup adalah proses menuju kebaikan Sebagaimana netra yang tak henti memandang Ribuan kebaikan yang tuhan berikan Agar selalu bersyukur atas ciptaannya Baca: Puisi-Puisi Disisi; Kekasih, Kau Purnama! Kau harus kuat, juga bermanfaat Sebagaimana pohon kelapa yang menjulang Setiap komponen yang ada padanya Tak satupun yang tidak bermanfaat Taruhlah semangat dalam diri Teruslah belajar tanpa henti Kelak kau akan mengerti Arti pada sebuah mimpi Nusantara, 15 Juli 2018