Skip to main content

Posts

Menjaga Eksistensi Pergerakan PMII Melalui Budaya Literasi

Oleh: Disisi Saidi Fatah Memikirkan keberlangsungan masa depan organisasi, menyampaikan unek-unek dan kegelisahan serta menggambar konsepsi melalui tulisan. Begitulah seharusnya watak dan ciri kader pergerakan. Mengamalkan salah satu trilogi PMII tentang Pikir. Salah satu indikator manusia mampu "benar-benar" berpikir adalah menulis.  Menulis apapun merupakan wujud kemampuan kita menjadi seorang manusia, apalagi tulisan kita bermanfaat untuk khalayak luas. Inilah salah satu poin penting yang tertuang dalam halaman xi buku dengan judul Kaderisasi, Eksistensi, dan Jati Diri PMII. Buku ini merupakan gagasan sembilan kader PMII dari berbagai daerah yang dituangkan dalam bentuk karya sastra bunga rampai pada Juli 2020 lalu.  

Menjelang Akhir September

  Puisi by Pecandu Sastra (IG >>> K L I K ! <<< )  Waktu-waktu menjelang akhir September Rintik rindu mulai mulai membasahi kalbu Ada kau di sana, melambaikan tangan sembari tersenyum memandang dengan amat dalam Ada rindu, ada candu, dan ada kenangan kita Setahun sudah waktu berputar Sejak kepergian mu hari itu Berbagai macam kerinduan mendominasi diksi demi diksi Setiap kata yang terukir dari hati

Menjadi Konsumen Cerdas di Era Industri 4.0

  Maskot Konsumen Cerdas. Foto Dunia Bisa. Istimewa Oleh: Disisi Saidi Fatah Aktivitas perdagangan atau perniagaan sudah dimulai sejak masa awal sebelum uang ditemukan. Pada masa itu, kegiatan transaksi ini dilakukan dengan cara barter atau saling bertukar barang sesuai kebutuhan. Namun, seiring berjalannya waktu, pada masa modern saat ini perdagangan maupun perniagaan dilakukan dengan cara bertransaksi menggunakan mata uang sebagai alat pembayaran yang sah. Pada masa awal lalu, perdagangan hanya dilakukan dengan cara tatap muka/langsung antara penjual dan pembeli, serta melalui perantara. Seiring perkembangan zaman dan teknologi digital, aktivitas perdagangan mengalami perubahan yang signifikan. Kini transaksi jual-beli sudah merambah ke ranah digital.

Digitalisasi UMKM sebagai Sumber Daya Ekonomi Unggul di Tengah Pandemi

  Ilustrasi 'Teknologi'. Foto linkumkm.id | istimewa Oleh: Disisi Saidi Fatah Pandemi Covid-19 yang mulai memasuki kawasan Indonesia sejak awal Maret 2020, memberikan dampak ke segala sektor, salah satunya sektor ekonomi. Hal ini dirasakan secara signifikan oleh pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang mengalami krisis ekonomi. Pasalnya, menurunnya daya beli masyarakat akibat pandemi juga sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan usaha UMKM.  Krisis ekonomi yang dialami UMKM tanpa disadari dapat menjadi ancaman bagi perekonomian nasional. Oleh karena itu pembinaan dan bantuan pendidikan untuk pelaku UMKM di masa pandemi ini perlu menjadi perhatian banyak sektor, terutama lembaga pemerintah.

Membaca 'Ketika Rembulan Insecure' Membaca Diri

Tampak depan, buku Ketika Rembulan Insecure karya Wafi Hakim Al-Shidqy (Penerbit Republika) Foto.Pecandu Sastra/istimewa GEMILANG TOTAL -  Siapa yang tidak kenal dengan insecure , yang lebih familiar di telinga kita ialah kurang atau tidak sama sekali percaya dengan diri. Kata insecure sendiri mulai dikenal pada akhir-akhir ini melalui platform digital; yakni sosial media (sosmed). Banyak sekali para pengguna sosmed yang menggunakan kata ini sebagai istilah kurang percaya pada diri sendiri, bahkan tidak sama sekali. Ya, media sosial memang sangatlah luar biasa. Dengan sekejap bahkan dalam hitungan detik pun apa saja bisa dengan mudah dikenal banyak khalayak. Salah satunya ini. Namun, dari insecure ini banyak yang kurang paham atau bahkan sama sekali nggak paham dengan penempatan insecure . Bahkan banyak pula yang hanya ikut-ikutan trend saja. Ya, alih-alih biar enggak dibilang kudet (kurang update).

Puisi : Sajak 'Demokrasi' untuk Sahabatku

  Sajak 'Demokrasi' untuk Sahabatku

Ramadhan Rindu bersama Guru

Oleh : PECANDU SASTRA            Ramadhan kali ini merupakan tahun kelima Azzam dan Gurunya Ilham tidak bersama. Menikmati momen bulan suci Ramadhan dalam satu forum dan satu atap. Terhitung kurang lebih lima puluh sembilan bulan, delapan belas hari keduanya tidak lagi bersatu. Sejak empat tahun lalu berpisah sebab kesibukan masing-masing.