Skip to main content

Puisi : Sajak 'Demokrasi' untuk Sahabatku


 


Sajak 'Demokrasi' untuk Sahabatku


Sahabat, hari ini pesta demokrasi kembali digelar
Jawaban dari persoalan lima tahun ke depan, dimulai pada hari ini
Sahabat, kalian lah yang akan menjadi penentu
Nasib kemajuan daerah kita bagaimana! 

Sekarang, setelah berdoa, kini aku pasrah
Apa yang menjadi pilihan kalian, semoga itu berdasarkan nurani, bukan hal apa yang 'diberi'
Semoga pemimpin baru yang kalian pilih, amanah mengemban misi dan mimpi
Tidak hanya sekadar basi-basi pra-demokrasi

Lampung, 27 Mei 2021




Ada yang Datang Tanpa Diundang

Ada yang datang tanpa diundang
Menjemput asa lama, mengubah bahagia. Pada siang bolong tanpa kabar juga berita
Semua mendadak jadi saudara
Bahkan ada yang mengaku pernah bersama

Serambiku mendadak ramai
Dipenuhi janji dan mimpi-mimpi
Aku khawatir ini tipu muslihat saja
Tak biasa mereka datang memberi harapan

Jika benar dengan segala ucapan. 
Ke mana saja kau! 
Mengapa baru sekarang datang? 
Apa sebab pesta demokrasi kian mendekati! 

Sudahlah tak usah banyak janji
Jika saudara silahkan bukti
Jangan hanya memberi mimpi
Juga harapan tak pasti

Aku tak heran. Jika banyak perubahan sekarang
Dulu menindas dan saling menghinakan
Sekarang bilang kita sahabat dan menjalin persaudaraan

Politik oh politik
Hiruk pikukmu menggelitik

Bumi Ramik Ragom, Way Kanan, 14 November 2018




Gerimis Tipis November

Adalah kabar duka, gerimis November itu
Balutan semangat sutra kian kusut
Mengubah riang tak lagi gembira

Begitu kejam, ia memisahkan
Setelah setahun lamanya tak tatap muka
Tidak juga saling memberi kabar, meski sekadar basa-basi semata

Kabut pagi buta itu pecah, setelah sekian detik menghujam netra yang tak lagi kuat menopang kerinduan
Ada ingin untuk jumpa, melepas rindu pasca Corona
Nampaknya terkabul sudah, kendati pertemuan tidak mempertemukan dua raga yang kini telah berbeda alam

Maafkanlah hati yang masih penuh ego
Semoga Tuhan juga mengampuni ego kita
Dan kembali mempersatukan dalam Jannah-Nya


Gunung Sugih, 27 Mei 2021




Dalih Rakyat Biasa

'Apalah dayaku yang hanya rakyat biasa' 
Dalil seorang pemuda sembari menyeruput nikmat kopi hitam tanpa gula

Kebebasan nyatanya tidak juga berpihak, hanya berlaku pada mereka yang berjas dan berseragam
Tak ada lembaran rupiah, maka kau hanya akan dilirik saja
Itupun jika beruntung! 

Faktanya demikian. Lanjutnya, kembali meneguk kopi

Sudahlah, rakyat biasa bisa apa
Didengarkan saja Alhamdulillah
Namun, hal itu seratus satu keberuntungan! 
Itupun kalau beruntung

Indonesia, 27 Mei 2021


Lihat juga PUISI lainnya di >>>KLIK<<<



Bagaimana Bisa! 

 Bagaimana aku bisa lupa, jika setiap hal yang ku lakukan, selalu ada kamu dan kenangan kita di sana! 


Selagai Lingga, 23521




Dua Jenis Kopi

Setidaknya ada dua jenis kopi yang harus kamu ketahui
Pertama, kopi yang masih ada kamu di dalamnya, menemani jagaku hingga larut malam

Kedua, kopi yang tak lagi ada kasihmu dalam larutannya dan hanya tinggal kenangan

Jadi kamu yang mana? 

Gunung Putri, 1421




Masih Ada! 

Bagaimana aku bisa pergi dari rutinitas yang biasa menyibukkan diri
Kendati raga tak berada, hati dan jiwa akan selalu ada dalam setiap harakah maslahat rekan dan rekanita
Jeda hanya sementara
Jarak bukan penghalang khidmat
Kontribusi tak melulu eksistensi dihadapan layar, sebab kita diciptakan dengan berbagai macam potensi

Gunung Putri, 25221



Penyair : Disisi Saidi Fatah
***Wakil Ketua Bidang Kaderisasi PC IPNU Way Kanan, Lampung. Peraih TOP 29 Lomba Menulis Puisi se-ASEAN Pusat Lomba Seni 2020, TOP 5 Menulis Cerpen Kantor Bahasa Lampung 2020

Comments

Popular posts from this blog

Kebun Bunga Celosia Wisata Instagramble di Bantul Metro

Disisi Saidi Fatah | @Netrahyahimsa Halo sahabat pencinta traveler, yang hobi jalan-jalan. Selamat datang di blog Disisi Traveler ya. Salam hangat dari admin untuk kalian semua yang sudah bersedia mampir dan meluangkan waktu sejenak disini. Nah, sahabat traveler yang hobinya jalan mulu dan yang suka eksis di sosial media. Aku mau rekomendasikan untuk kalian semua yang lagi butuh tempat bermain atau wisata. Dijamin bagus, keren, dan bakalan puas dah.  Jadi kemarin, sekitar empat hari lalu aku buka Instagram dan pas banget di time line aku muncul sebuah postingan dari akun Traveler Lampung, dia itu memposting sebuah foto yang pemandangan bagus sekali. Ya awalnya aku enggak percaya kalau itu beneran ada di Lampung. Sebab aku kepo dan pengen banget kesena, akhirnya aku minta petunjuk lokasi tempat wisata yang ia post. Baca: Dua Poin Penting Pada Novel Merindu Baginda Nabi Karya Kang Abik Alhasil usai berkomentar dan mendapatkan alamat tempat wisata, keesokan ...

Mengapa Harus Malu Membaca Buku?

  Ilustrasi membaca. Ist.  Oleh: Disisi Saidi Fatah Membaca adalah salah satu aktivitas literasi yang paling utama dan harus diutamakan dari yang lain. Dengannya dapat memberikan dampak yang baik sekaligus positif bagi diri maupun lingkungan sekitar kita. Sebab, selain menambah wawasan, ilmu, pengetahuan, dan membuka cakrawala pikiran; membaca bisa menjadi obat atau terapi bagi diri.

Puisi : Untukmu Pejuang Mimpi

Oleh : Disisi Saidi Fatah (Pecandu Sastra alias Alfa Arkana Eounoia) Desain oleh Pecandu Sastra©2018 Pantang pasrah apalagi menyerah Semangat harus ada dalam diri Menjadi berharga tidaklah mudah Minimal kau mengenal potensi diri Ketahuilah, semua butuh proses Sebagaimana kedelai yang diolah sebelum menjadi tempe Tahap demi tahap dilaluinya Dari tak berharga menjadi ada Hidup adalah proses menuju kebaikan Sebagaimana netra yang tak henti memandang Ribuan kebaikan yang tuhan berikan Agar selalu bersyukur atas ciptaannya Baca: Puisi-Puisi Disisi; Kekasih, Kau Purnama! Kau harus kuat, juga bermanfaat Sebagaimana pohon kelapa yang menjulang Setiap komponen yang ada padanya Tak satupun yang tidak bermanfaat Taruhlah semangat dalam diri Teruslah belajar tanpa henti Kelak kau akan mengerti Arti pada sebuah mimpi Nusantara, 15 Juli 2018