Catatan Alfa (2) | 08 Juni 2018


Sebagaimana paku yang telah ditancapkan pada sebuah dinding atau kayu, seindah apapun cara kita mencabut paku tersebut dan sebesar apapun usaha kita untuk menghilangkan bekas tancapan tersebut maka tak akan pernah bisa menghilangkan bekasnya. Sama halnya dengan hati yang rapuh ini, seikhlas apapun diri memafkan akan tetap ada bekas luka.
Berkali-kali diri memafkan dan mengikhlaskan apa yang pernah ia lakukan dan apa yang pernah orang perbuat padanya. Namun tetap saja gagal dan hasilnya masih terasa sisasisa luka yang kau berikan dan setiap bayang emosi dalam kejadian tempo hari selalu menghantui tak pernah henti.
Apa yang harus aku lakukan? Mohon untuk saran darimu wahai pemberi luka!

#CatatanAlfa di ujung tahun kebersamaan
Menuju Kota Bandar Lampung, 08 Juni 2018

No comments

Bagian 1 - Tiga Puluh Jam Bersama Habibana

1/ Nabastala biru kian memudar, merah, jingga, orange, menggantikan peran memadati pemandangan senja yang kian tenggelam. Segera, usai berd...

Powered by Blogger.