Skip to main content

Amalan-Amalan Sunnah di Hari Raya

Oleh : Disisi Saidi Fatah


Alhamdulillahirobbil ‘alamiin, puji syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat, hidayat, inayah, dan beribu kenikmatan yang telah beliau hadirkan untuk kita semua, wabil khusus umat muslim di dunia.
Tak terasa kita sudah berada di penghujung ramadhan. Sebulan penuh kita menikmati ramadhan serta isinya, semoga apa yang kita laksanakan dan kerjakan menjadi amal ibadah dan bisa diterima oleh Allah Swt. Amal yang menjadi penolong kita kelak diakhirat serta menjadi jembatan bagi kita menuju syurga-Nya.
Semoga ini bukanlah ramadhan terakhir bagi kita, semoga Allah memberikan kita kesempatan juga kesehatan untuk dapat berjumpa ramadhan tahun depan Aamiin.

Satu (1) Syawwal 1440 hijriyah jatuh pada hari Rabu, 5 Mei 2019. Merupakan hari kemenangan bagi umat muslim dan telah menjadi tradisi bagi kita semua untuk menyambut dengan riang gembira. 
Adapun amalan-amalan sunnah yang dapat kita laksanakan dalam menyambut hari raya idul fitri, sebagaimana yang pernah dilakukan baginda rosulullah shollallahu ‘alaihi salam, diantaranya ialah;
Pertama, mandi di pagi hari sebelum berangkat sholat ied. Kita disunnahkan untuk membersihkan diri, sebagaimana mandi janabah. Kedua, menggunakan pakaian terbaik yang kita miliki; Rosulullah SAW, beliau sangat menyukai pakaian berwarna putih bagi kaum adam atau laki-laki serta pakaian berwarna gelap untuk kaum hawa atau perempuan. Oleh sebab itu kita dianjurkan untuk mengenakan pakaian sebagaimana kesukaan rasul kita.

Ketiga, bagi laki-laki sangat dianjurkan untuk mengenakan wewangian atau parfums, namun dalam hal ini perempuan tidak dianjurkan. Keempat, sebelum berangkat sholat ied, disunnahkan untuk makan terdahulu. Hal ini merupakan sunnah nabi, adapun hikmahnya; sebagai pertanda bahwa idul fitri ailah kembali berbuka.
Kelima, kita disunnahkan untuk berjalan kaki ketika berangkat menuju masjid atau lokasi tempat kita melaksanakan sholat, begitu juga pulangnya. Keenam, disunnahkan untuk memperbanyak bacaan tasbih, takbir, tahmid, serta tahlil ketika hendak berangkat sholat. Tasbih, takbir, tahmid juga tahlil terus dibaca sampai pada waktu pelaksanaan sholat. Ketika sampai ditempat sholat ied, tidak ada lagi sholat sunnah lainnya, langsung menggelar sajadah lalu duduk dibarisan.
Mengikuti rangkaian sholat idul fitri sebagaimana mestinya dan mengikuti imam; pada rakaat pertama setelah takbiratul ikhram kita membaca doa iftitah, lalu dilanjutkan dengan membaca takbir sebanyak tujuh kali. Adapun rakaat kedua, usai bangkit dari sujud maka ditambah dengan lima kali takbir. 

Usai melaksanakan sholat ied berjama’ah, kita dianjurkan untuk tidak langsung meninggalkan masjid atau tempat sholat. Hendaknya kita mendengarkan khotib sampai dengan selesai ia berkhotbah. Selepas itu disunnahkan untuk saling mendoakan sesama muslim; sebagaimana yang dilakukan oleh salafusholih, mereka mengucapkan “Taqobbalallahu minna wamiinkum taqobbal yaa kariiim” Semoga Allah menerima amal kita semua, semoga Allah yang maha kariim  mengabulkannya.

Demikianlah amalan-amalan sunnah di hari raya yang bisa kita lakukan sebagaimana baginda rosulullah SAW terdahulu. Semoga Allah SWT senantiasa menghendaki kita semua di hari yang penuh kemenangan ini. Aamiin Ya Rabbal ‘Alamiin.


*Penulis merupakan pendidik di SMP Integral Manbaul Ulum, Pondok Pesantren Payur Asshiddiqiyah 11 Labuhan Jaya, Gunung Labuhan, Way Kanan. Juga Anggota Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Way Kanan.

Tulisan ini dimuat dimedia online NU Lampung

Comments

Popular posts from this blog

Untuk Pejuang Finansial dan Penuntut Ilmu

  Foto oleh Mujahit Dakwah Ada ungkapan menarik dari Imam Syu'bah, "من طلب الحديث أفلس" "Barangsiapa menuntut ilmu hadits, maka ia akan jatuh bangkrut." Sungguh, apa yang beliau sampaikan tidaklah berlebihan. Bagi orang yang belum menyelami bagaimana pengorbanan para ulama dahulu dalam belajar dan menuntut ilmu, ungkapan ini pasti terdengar asing dan mengherankan. Bagaimana tidak, jikalau Imam Malik sampai rela menjual atap rumahnya untuk keperluan menuntut ilmu. Imam Syu'bah menjual bak mandi ibunya. Imam Abu Hatim menjual pakaiannya satu per satu sehingga yang tersisa hanya pakaian yang melekat di badannya. Dan, Imam Ahmad sampai rela safar tanpa alas kaki karena menggadaikan sandalnya sebagai bekal perjuangan menuntut ilmu. Ketahuilah, mereka mengorbankan benda-benda itu karena hanya itulah yang mereka miliki. [ Diceritakan dengan sanadnya oleh syeikh Abdul Fattah Abu Ghuddah dalam kitab masyhur beliau, (صفحات من صبر العلماء) ] Imam Yahya bin Ma'in pe...

Anak itu Arfan Namanya!

  Menjelang maghrib ia sudah berada di masjid Berpakaian lengkap dengan peci hitam di kepalanya Senyumnya merekah, manis dipandang  Arfan, itulah namanya saat kutanya Sekolah di taman kanak-kanak Usianya lima tahun Wajahnya periang, kalau ngomong lancar dan jelas Baca: Kisah Burung Pipit yang Bertasbih Setiap Hari, Lalu Terdiam Waktu kutanya ia, mengapa rajin pergi ke masjid Arfan bilang, supaya Allah sayang Agar apa yang kita minta sama Allah, lekas diberikan "Begitu kata Bunda," ujar Arfan Allah yang sudah memberikan kedua tangan, mata, telinga, dan anggota badan semua Allah juga yang sudah kasih Ayah dan Bunda rezeki Jadi, kita harus rajin ibadah Demikian tutur anak kecil itu Bogor, 2023 Baca: Di Penghujung Mei  

Melihat Lebih Dekat, Masjid Mewah di RS Harapan Bunda Lampung

Tampak dalam ruangan masjid RS Harapan Bunda. Dokpri/Pecandu Sastra.   Salah satu sarana penunjang aktivitas ibadah  kaum muslim adalah tersedianya tempat ibadah yang nyaman, aman, bersih, dan terbebas dari najis. Meski setiap hamparan bumi adalah masjid - tempat bersujud kepada Allah (kecuali kuburan dan kamar mandi atau toilet). Sujud dapat dilakukan di mana saja, di setiap jengkal bumi yang kita pijak, selama tempat tersebut suci dan bersih.