Kisah ini mungkin telah berakhir di halaman terakhir. Tapi jejaknya — aku berharap — akan tinggal lebih lama di hati yang membacanya.
“Cinta, Pengabdian, dan Jejak yang Abadi” bukan hanya cerita tentang Disa dan Arfi. Ia adalah cermin kecil dari hidup kita sendiri. Tentang orang-orang yang datang memberi cahaya, lalu pergi tanpa sempat kita genggam. Tentang cinta yang tak harus memiliki, tapi tetap tumbuh dan bertahan. Tentang kehilangan yang tak membuat kita lemah, tapi justru menjadi alasan untuk bangkit.
Jika kamu pernah kehilangan seseorang yang kamu cintai — entah karena waktu, jarak, atau takdir — maka kisah ini kutulis untukmu. Dan, Jika kamu pernah merasa kecil di hadapan dunia, dan bertanya apakah langkahmu berarti — maka semoga kamu temukan jawabannya di sini.
Karena setiap cinta yang tulus, setiap langkah kecil yang kamu pilih dengan niat baik, tak akan pernah sia-sia.
Seperti cahaya yang tak pernah padam, ia akan menemukan jalannya — menyentuh, menumbuhkan, dan hidup dalam banyak jiwa.
Terima kasih telah membaca.
Dan terima kasih telah percaya, bahwa cinta…
masih layak diperjuangkan.
Salam,
— Cendekia Al Azzam
— Cendekia Al Azzam
Full Cerita Bersambung "Cinta, Pengabdian, dan Jejak yang Abadi"

Comments
Post a Comment