Skip to main content

BILANG SAMA DILAN

PUISI : "BILANG SAMA DILAN"

Karya : Disisi Saidi Fatah


Sebuah karya yang terinspirasi dari novel legendaris yakni; Dilan. "Jangan rindu. Rindu itu berat, kamu tidak akan kuat. Biar aku saja yang rindu".

Dilan kau memang menawan
Wajahmu sungguh rupawan
Kau begitu banyak di idolakan
Dengan sekejab suluruh jagat dunia maya mengenalimu

Oh Dilan
Rindu memang berat
Bahkan sangat berat
Hingga aku tak kuat menahannya
Sebab rindu benar-benar tak dapat ditahan

Tapi perlu engkau ketahui Dilan
Seberat-beratnya rindu
Adalah rinduku pada sang ibu
Sebab ia adalah malaikat bagiku
Yang takkan pernah ada duanya
Dialah rindu yang paling utama didunia
Sebab dengan melihat wajah beliau, semua lelah akan sirna

Oh Dilan
Yang paling berat lagi
Adalah menahan rindu kepada sang nabi
Baginda Kanjeng Nabi Muhammad
Rosulullah Shallallahu ‘alaihi Wa Sallam

Betapa rindunya hati untuk bertemu
Menatap wajahnya, melihat senyumnya, serta bercengkrama dengannya
Sungguh indah sekali Dilan
Itulah rindu yang paling mendalam
Yang takkan pernah bisa kujumpai
Sampai ajalku nanti


                                Way Kanan, 18 Februari 2018

Comments

Popular posts from this blog

Pelukan yang Tak Selesai [Cerbung]

Ilustrasi oleh AI Halo sahabat pembaca, terima kasih ya telah setia mampir dan membaca setiap karya kami. Salam hangat dari aku Cendekia Alazzam dan beberapa nama pena yang pernah aku kenakan 😁🙏. 

Cinta, Pengabdian, dan Jejak yang Abadi

  Gambar dibuat oleh AI. Halo, sahabat pembaca. Salam kenal, aku Cendekia Alazzam. Aku hendak menulis cerita bersambung, kurang lebih ada 10 bab. Dengan judul besar "Cinta, Pengabdian, dan Jejak yang Abadi". Bergenre Fiksi Realis, Drama Keluarga, dan Romance.

Anak itu Arfan Namanya!

  Menjelang maghrib ia sudah berada di masjid Berpakaian lengkap dengan peci hitam di kepalanya Senyumnya merekah, manis dipandang  Arfan, itulah namanya saat kutanya Sekolah di taman kanak-kanak Usianya lima tahun Wajahnya periang, kalau ngomong lancar dan jelas Baca: Kisah Burung Pipit yang Bertasbih Setiap Hari, Lalu Terdiam Waktu kutanya ia, mengapa rajin pergi ke masjid Arfan bilang, supaya Allah sayang Agar apa yang kita minta sama Allah, lekas diberikan "Begitu kata Bunda," ujar Arfan Allah yang sudah memberikan kedua tangan, mata, telinga, dan anggota badan semua Allah juga yang sudah kasih Ayah dan Bunda rezeki Jadi, kita harus rajin ibadah Demikian tutur anak kecil itu Bogor, 2023 Baca: Di Penghujung Mei  

Selamat Ulang Tahun Sahabat Kecil

Selamat ulang tahun kecilku. Dokpri©2025. Ist

Tiga Puluh Jam Bersama Habibana

Kenangan Habibana dan Abah serta rombongan. Foto Pecandu Sastra. Dokpri   Jum'at itu menjadi pembuka perjalanan yang mengesankan. Nabastala biru menghampar semesta sore, perlahan mulai memudar. Segera usai berdzikir aku telah bersiap menemani Abah dan jamaah memenuhi undangan majelis peringatan Isra' Mi'raj di salah satu desa di bagian Bogor Timur. Abah, demikian aku memanggil laki-laki yang tengah berusia 50 tahun itu. Seorang pendakwah yang begitu istiqomah, gigih, penyabar, dan sangat mencintai ilmu. Beberapa bulan belakang, aku kerap menemani beliau berdakwah di desa tersebut, sepekan sekali. Tak peduli gerimis, hujan, dingin, ataupun panasnya cuaca, lelah setelah beraktivitas sekalipun, beliau terus istiqomah tanpa absen. Kecuali uzur yang mendesak. Hal tersebut yang menjadi salah satu yang aku kagumi dari sosok Abah. Sore itu, rombongan dijadwalkan berangkat sebelum maghrib. Dikarenakan perjalanan yang cukup memakan waktu, apalagi hari kerja, jam-jam segitu adalah pu...