Skip to main content

Posts

Showing posts from January, 2019

Selalu Bersyukur (3)

  By : Alfa Arkana Eounoia (DSF) Lanjutan novel "Perjalanan, Mimpi, & Inspirasi" Bab III “Puji syukur terhadap Allah, Tuhan Yang Esa yang telah memberikan rahmatnya serta memberikan keajaiban terhadapku. Kini aku sadar betapa besar kuasa-Nya, begitu dengan mudahnya Allah mempertemukan dan memisahkan kita dengan seseorang, bahkan hanya dalam sekejab saja” Masih saja teringat dalam setiap langkah, senyum menenangkan hati, mata dan wajah berseri itu. Sejak pertemuan dengan Alfa pada hari itu, aku rasa banyak menemukan perubahan dalam hidupku, sikap dan pola hidup tak lagi sama. Tak pernah lagi mengurung diri dikamar, waktu banyak aku habiskan untuk membaca, menulis, dan berkeliling disekitar rumah, terkecuali ketika aku sedang bosan atau merajuk. Jika aku sedang merajuk pada seseorang aku sering kali mengurung diri dikamar bahkan ketika aku lapar, tak sedikitpun ada keinginan untuk makan dan minum, terkecuali ketika diri hendak ke kamar mandi. Sejak mengenal A...

Alfa! (2)

Lanjutan Novel "Perjalanan, Mimpi, dan Inspirasi" Bab II ; Alfa Arkana Eounoia Wajah bening dan tenang dengan tatapan mata yang tajam serta senyum yang mampu menentramkan hati. Sebab penasaran oleh anak itu. Hari ini kuhabiskan dengan mengelilingi pesantren, tak banyak yang berubah dari beberapa bulan yang lalu, saat aku ikut hadir dalam forum leadership. Hanya santrinya yang menambah, meski tak sebanyak di kota-kota yang tersebar di pulau Jawa, maklum pesantren ini baru berjalan dua tahun, jadi santri yang mendaftar tak seberapa. Pertumbuhan tanaman sedekah oksigen juga ikut tumbuh berkembang. Awal kami menaman pohon itu tingginya sekitar 30-40 cm. Tanaman pohon buah nangkadak (Persilangan antara buah nagka dengan campedak) serta mangga yang beberapa bulan lalu aku tanam bersama alumni leadership angkatan 2016 itu, kini bertambah tinggi berkisaran 50-70 cm. Begitu cepatkah waktu berlalu. Usai berkeliling sekitar pesantren aku istiharat sejenak, bersandar mel...

Ketika Semua Bermula (1)

; Alfa Arkana Eounoia Tubuh kurus dengan tinggi hampir 170 cm, yang berharap tingginya itu bertambah menjadi 175 cm, memiliki hidung yang mancung serta kulit sawo matang terang. Pria berdarah Lampung itu tengah berdiri, bersemangat menyambut pagi. Hari itu jarum jam berdetak tepat pada pukul Tujuh pagi, ketika semua berawal. Aku begitu bersemangat menyambut hari dengan ribuan aktivitas, meski matahari tak tampak cerah namun tak sedikitpun bisa mengurangi semangat empat puluh limaku. Sore nanti usai pulang kerja, aku memiliki janji dengan Nara sahabat baruku.  Kami akan bepergian untuk mengunjungi salah satu yayasan dimana aku dan Nara pernah bersama-sama berjuang menimba ilmu selama satu bulan penuh. Kawan-kawan biasa memanggilku Noia. Semalam aku dan Noia chatting via whatsapp, begitu banyak yang kami obrolkan hingga larut malam. Tanpa sengaja obrolan kami menyinggung masalah program lanjutan leadership  yang mana kami merupakan salah satu alumninya. Aku adalah a...

Catatan RJ

; R.J Apalah aku, hanya manusia biasa yang Allah pertemukan dengan dirimu pada malam itu. Aku punya hati, yang Allah beri untuk ku bagi dengan semua, termasuk kamu yang selama ini aku sayangi. Namun bukan berarti aku mengharapkan balas budi darimu. Begitu tulus untuk menyayangimu, sayang terhadap semua. Aku ingin agar kau tetap bertahan dan berjuang demi masa depan. Kau harus bisa menembus pahit manisnya kehidupan. Kau harus tegar dan kuat menghadapi semua tantangan dan cobaan sebab kau adalah pemenang dalam keabadian. Aku hadir untuk memberimu semangat, mensupport dalam setiap lantunan doaku pada setiap usai sujud kepala. Berharap agar Allah memberikan jalan untuk kita menjadi saudara, agar hatimu terbuka dan menerima semua tanpa harus terluka. Tulisan pertama di awal Tahun 2019 #UntukRJku Lekas Sembuh

Mengenal Badan Otonom, Lembaga dan Badan Khusus Nahdlatul Ulama

Yuk kenal lebih dekat dengan warga Nahdlatul Ulama (NU). 1. Jatman Jatman atau Jam’iyah Ahli Thariqah al-Mu’tabarah an-Nahdliyah, banom NU yang mengurusi tarikat-tarikat yang mu’tabar. Rais Aam: Habib M Lufti bin Ali bin Yahya Mudir Aam: KH Wahfiyuddin Sakam, SE, MBA 2. JQH NU (Jam’iyatul Qurra’ wal Huffadz) Banom NU yang mengurusi para qori’ dan hafidz. Rais Majelis Ilmi: KH Ahsin Sakho Muhammad Ketum: KH Saifullah Ma’shum 3. Muslimat NU Banom NU yang mengurusi ibu-ibu. Ketum: Dra Hj Khofifah Indar Parawansa, M.Si 4. Fatayat NU Banom NU yang mengurusi para pemudi. Ketum: Anggia Ermarini, MKM 5. GP Ansor NU Banom NU yang mengurusi para pemuda. Ketum: KH Yaqut Cholil Qoumas 6. Rijalul Ansor Badan semi otonom GP Ansor yang mengurusi majlis dzikir dan shalawat serta penjaga ajaran, amaliah dan tradisi NU. Ketum: KH Sholahul Am Notobuwono 7. Banser NU Barisan Ansor Serbaguna atau yang lebih dikenal dengan nama Banser, adalah badan semi otonom GP Ansor yang...

Untukmu Yang Kerap Kali Menjadi Inspirasi

Freepic   Pelangi indah yang dihiasi bermacam warna muncul ketika badai datang Sedangkan Matahari memancarkan cahaya ketenangannya usai awan hitam melintasi cakrawala Begitu pula dedaunan akan bermunculan setelah melalui musim gugurnya Maka aku pun percaya, jika semua itu membutuhkan proses yang cukup lama dan terkadang sakit yang tak bisa diungkapkan melalui kata-kata Aku percaya bahwa Allah (Tuhan Yang Esa) tidak pernah tidur, beliau menjadi saksi semua pengorbanan dan perjuangan Suatu saat nanti kita akan bersama menjadi keluarga #diarySabtu Catatan pagi hari di Subuh yang dingin Bandar Jaya, 12 Januari 2019

Tiba-tiba Kau Datang

Freepic. ist Tiba-tiba kau datang Membawa secangkir es penghilang dahaga Membuat heboh seisi bus Bersorak-soranda menyuarai kita Diam-diam sembari tersenyum malu Kusambut bahagia cangkir itu dari tanganmu Wajah merah merona mu Membuatku tersipu malu Didalam Bus, Menuju Way Kanan, 29 Desember 2018

Diary di Januari 2019 | Untukmu Yang Tak Pernah Respon

Freepic. ist Mungkin benar apa yang mereka katakan. Aku mengerti itu bukan hanya sekedar sindiran tapi lebih dari sekedar masukan yang mematikan. Berjuang mati-matian dengan ribuan pengharapan yang tak kunjung mendapatkan pencerahan. Berkorban demi seorang yang lain harus tumbang? Tapi tak sedikit pun kau peduli atau respon positif darimu. Aku bingung harus terus bergerak atau malah diam menyerah dan pergi tanpa kembali. Mereka bilang aku manusia paling bodoh yang memperjuangkan orang yang tak pernah menghargai setiap pengorbanan, yah terkadang memang benar apa yang mereka katakan.  Entahlah aku masih bimbang dengan seribu pertimbangan yang masih aku ragukan.

Biarlah Tuhan Menjawab!

Diary. Foto Kibrispdr.ist Suatu saat nanti, jika aku tak dapat bersamamu, lembaran demi lembaran diary ku akan menjadi bukti bahwa aku pernah berjuang menjadi yang terbaik untukmu. Air mata ini akan menjadi saksi kasih sayang yang teramat tulus yang tak pernah lelah aku berikan untuk orang yang aku sayang. 

Diary Untuk RJ

Tuhan memberimu mata untuk kau melihat Tuhan memberimu kedua telinga sebagai indra pendengaran mu Tuhan memberimu rasa untuk kau rasakan setiap detik-detik dalam hidupmu Melihat, mendengar, merasakan mana yang baik agar kau bisa mencontohnya Dan melihat, mendengar, serta merasakan yang buruk untuk kau ambil hikmahnya Tuhan pula telah memberimu mulut untuk kau bicara yang baik-baik, serta hati agar kau bisa menyaring kata-kata yang akan kau ucapkan nanti, agar tak ada yang tersakiti Tuhan juga telah memberi kita hati, yang entah bagaimana bentuk dan rupanya Namun Tuhan tidak pernah salah dalam menciptakan hal itu. Sebab hati mampu merasakan semua Pesanku pergunakanlah hatimu untuk berbagi cinta dan kasih sayang sebelum semua pergi dan menghilang Jangan kau goreskan luka apalagi setetes tinta, sebab meski hanya sepercik debu tak dapatlah kita menghapusnya, kecuali atas izin yang maha kuasa. Aku memilihmu bukan berarti tak ada yang lain. Namun aku memilihmu sebab ...