Biarlah Tuhan Menjawab!


Suatu saat nanti, jika aku tak dapat bersamamu, lembaran demi lembaran diaryku akan menjadi bukti bahwa aku pernah berjuang menjadi yang terbaik untukmu. Air mata ini akan menjadi saksi kasih sayang yang teramat tulus yang tak pernah lelah aku berikan untuk orang yang aku sayang. 

Meski setiap pengorbanan tak jarang kau hargai, namun aku cukup bahagia melihat senyum indah yang merekah pada bibirmu. Tetes demi tetes tinta hitam diatas kanvas nan putih ini turut menjadi saksi dan juga bukti atas segenap rasa yang tak mampu terucap.

Sebelum semua berakhir aku ingin mengucapkan terima kasih kepadamu. Pada pagi itu, senyuman yang begitu membuatku bahagia. Meskipun kau terpaksa untuk memberiku senyum termanismu. Terima kasih telah menjadi penyemangatku, membuatku betah untuk bertahan dari semua. 

Besar harapanku pada Tuhan yang esa, setiap kepala bersujud dihadapannya aku berharap ada sedikit ruang di hatimu untuk menaruh namaku agar tak kau lupakan selamanya. Namun aku lebih menginginkan yang terbaik dari-Nya untuk semua bukan hanya diriku saja. Meskipun nanti aku harus terluka untuk merelakan semua begitu saja. Asalkan kau bahagia.
#DiaryMalamKelabuAhadTanpaMu

No comments

Bagian 1 - Tiga Puluh Jam Bersama Habibana

1/ Nabastala biru kian memudar, merah, jingga, orange, menggantikan peran memadati pemandangan senja yang kian tenggelam. Segera, usai berd...

Powered by Blogger.