Skip to main content

Biarlah Tuhan Menjawab!

Diary. Foto Kibrispdr.ist




Suatu saat nanti, jika aku tak dapat bersamamu, lembaran demi lembaran diary ku akan menjadi bukti bahwa aku pernah berjuang menjadi yang terbaik untukmu. Air mata ini akan menjadi saksi kasih sayang yang teramat tulus yang tak pernah lelah aku berikan untuk orang yang aku sayang. 


Meski setiap pengorbanan tak jarang kau hargai, namun aku cukup bahagia melihat senyum indah yang merekah pada bibirmu. Tetes demi tetes tinta hitam diatas kanvas nan putih ini turut menjadi saksi dan juga bukti atas segenap rasa yang tak mampu terucap.




Sebelum semua berakhir aku ingin mengucapkan terima kasih kepadamu. Pada pagi itu, senyuman yang begitu membuatku bahagia. Meskipun kau terpaksa untuk memberiku senyum termanis mu. Terima kasih telah menjadi penyemangatku, membuatku betah untuk bertahan dari semua. 


Besar harapanku pada Tuhan yang esa, setiap kepala bersujud dihadapannya aku berharap ada sedikit ruang di hatimu untuk menaruh namaku agar tak kau lupakan selamanya. Namun aku lebih menginginkan yang terbaik dari-Nya untuk semua bukan hanya diriku saja. Meskipun nanti aku harus terluka untuk merelakan semua begitu saja. Asalkan kau bahagia.

#DiaryMalamKelabuAhadTanpaMu


Comments

Popular posts from this blog

Pelukan yang Tak Selesai [Cerbung]

Ilustrasi oleh AI Halo sahabat pembaca, terima kasih ya telah setia mampir dan membaca setiap karya kami. Salam hangat dari aku Cendekia Alazzam dan beberapa nama pena yang pernah aku kenakan 😁🙏. 

Cinta, Pengabdian, dan Jejak yang Abadi

  Gambar dibuat oleh AI. Halo, sahabat pembaca. Salam kenal, aku Cendekia Alazzam. Aku hendak menulis cerita bersambung, kurang lebih ada 10 bab. Dengan judul besar "Cinta, Pengabdian, dan Jejak yang Abadi". Bergenre Fiksi Realis, Drama Keluarga, dan Romance.

Anak itu Arfan Namanya!

  Menjelang maghrib ia sudah berada di masjid Berpakaian lengkap dengan peci hitam di kepalanya Senyumnya merekah, manis dipandang  Arfan, itulah namanya saat kutanya Sekolah di taman kanak-kanak Usianya lima tahun Wajahnya periang, kalau ngomong lancar dan jelas Baca: Kisah Burung Pipit yang Bertasbih Setiap Hari, Lalu Terdiam Waktu kutanya ia, mengapa rajin pergi ke masjid Arfan bilang, supaya Allah sayang Agar apa yang kita minta sama Allah, lekas diberikan "Begitu kata Bunda," ujar Arfan Allah yang sudah memberikan kedua tangan, mata, telinga, dan anggota badan semua Allah juga yang sudah kasih Ayah dan Bunda rezeki Jadi, kita harus rajin ibadah Demikian tutur anak kecil itu Bogor, 2023 Baca: Di Penghujung Mei  

Selamat Ulang Tahun Sahabat Kecil

Selamat ulang tahun kecilku. Dokpri©2025. Ist

Tiga Puluh Jam Bersama Habibana

Kenangan Habibana dan Abah serta rombongan. Foto Pecandu Sastra. Dokpri   Jum'at itu menjadi pembuka perjalanan yang mengesankan. Nabastala biru menghampar semesta sore, perlahan mulai memudar. Segera usai berdzikir aku telah bersiap menemani Abah dan jamaah memenuhi undangan majelis peringatan Isra' Mi'raj di salah satu desa di bagian Bogor Timur. Abah, demikian aku memanggil laki-laki yang tengah berusia 50 tahun itu. Seorang pendakwah yang begitu istiqomah, gigih, penyabar, dan sangat mencintai ilmu. Beberapa bulan belakang, aku kerap menemani beliau berdakwah di desa tersebut, sepekan sekali. Tak peduli gerimis, hujan, dingin, ataupun panasnya cuaca, lelah setelah beraktivitas sekalipun, beliau terus istiqomah tanpa absen. Kecuali uzur yang mendesak. Hal tersebut yang menjadi salah satu yang aku kagumi dari sosok Abah. Sore itu, rombongan dijadwalkan berangkat sebelum maghrib. Dikarenakan perjalanan yang cukup memakan waktu, apalagi hari kerja, jam-jam segitu adalah pu...