Skip to main content

Posts

Showing posts with the label Sastra

Dalam Hangat Sentuhan Ajaib Mama dan Doa Mustajabnya

Ilustrasi berdoa (Sumber: nusantaranews/istimewa)

Lima Pusaka Kehidupan dari Novel Janji karya Tere Liye

Novel Janji. Foto oleh rsmajreha_mursaha (ig). Ist "Kau akan lebih menyesal bukan karena kau melakukan sesuatu dan ternyata itu gagal atau keliru. Kau akan lebih menyesal saat kau tidak pernah melakukan sesuatu, mengingat betapa tidak beraninya kau mengambil keputusan," Tere Liye dalam Novel Janji, halaman 337.

Menyelami Kasih Sayang Rasulullah SAW

Oleh: Disisi Saidi Fatah      R asulullah SAW sang pemilik gelar ‘potret kebanggaan umat manusia,’ merupakan manusia paling agung sekaligus kekasih Allah SWT. Di dalam Al-Qur’an Allah memuji keagungan akhlak beliau dalam QS. al-Qalam ayat 4; “Dan sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti yang luhur,” serta memberitahu kita bahwa Ia mengirimkannya (Rasulullah SAW) kepada alam semesta sebagai rahmat dengan prinsip dan asas-asas yang akan mengeluarkan umat manusia dari kegelapan kufur dan syirik.      Sebagaimana dijelaskan dalam QS. al-Baqarah ayat 151, “Sebagaimana Kami telah mengutus kepadamu seorang Rasul (Muhammad) dari (kalangan) kamu yang membacakan ayat-ayat Kami, menyucikan kamu, dan mengajarkan kepadamu kitab (Al-Qur’an) dan hikmah (sunnah), serta mengajarkan apa yang belum kamu ketahui." Serta menunjuki mereka menuju jalan kebahagiaan; baik di dunia maupun di akhirat. “Sungguh, Kami telah mengutusmu (Muhammad) dengan kebenaran, sebagai pemba...

Meneladani Sosok Rahmah ‘Perempuan yang Mendahului Zaman’

Buku 'Perempuan yang Mendahului Zaman' karya Jasmi Khairul. Foto Disisi Saidi Fatah. Istimewa Oleh: Disisi Saidi Fatah      Rahmah El Yunusiyyah merupakan wanita berdarah Minangkabau yang lahir dari rahim uminya; bernama Rafiah dan Buyanya seorang Syekh Muhammad Yunus al-Qadi, seorang ulama di Padang Panjang. Ia lahir pada Sabtu, 29 Desember 1900. Ia tumbuh menjadi anak yang sehat dan lincah. Dibesarkan dengan penuh kasih sayang dan dididik dengan suasana Islami serta adat istiadat Minangkabau. Pada usia enam tahun, buyanya berpulang menghadap sang ilahi. Ulama hebat itu pergi untuk selama-lamanya.

Menjelang Akhir September

  Puisi by Pecandu Sastra (IG >>> K L I K ! <<< )  Waktu-waktu menjelang akhir September Rintik rindu mulai mulai membasahi kalbu Ada kau di sana, melambaikan tangan sembari tersenyum memandang dengan amat dalam Ada rindu, ada candu, dan ada kenangan kita Setahun sudah waktu berputar Sejak kepergian mu hari itu Berbagai macam kerinduan mendominasi diksi demi diksi Setiap kata yang terukir dari hati

Puisi : Sajak 'Demokrasi' untuk Sahabatku

  Sajak 'Demokrasi' untuk Sahabatku

Ramadhan Rindu bersama Guru

Oleh : PECANDU SASTRA            Ramadhan kali ini merupakan tahun kelima Azzam dan Gurunya Ilham tidak bersama. Menikmati momen bulan suci Ramadhan dalam satu forum dan satu atap. Terhitung kurang lebih lima puluh sembilan bulan, delapan belas hari keduanya tidak lagi bersatu. Sejak empat tahun lalu berpisah sebab kesibukan masing-masing.

Masihkah Cinta di Wayka | Sajak-Sajak di Awal April

Puisi-Puisi Senja Jingga Purnama/Disisi Saidi Fatah | Terbaru, April 2020 Dokumen Pribadi.2019.Ist Sampai Batas Ini Sampai batas ini aku memahami Jika impian untuk menggapai bahagia bersamamu hanyalah ilusi Cerita fiktif penuh dengan imaji Akhir kata ini, aku pamit permisi Semoga Tuhan memberi yang lebih baik lagi Nusantara, 05042020

Sinopsis Bintang Untuk Noah

“BINTANG UNTUK NOAH” Senja Jingga Purnama @pecandusastra96   Sinopsis :             Noah, merupakan seorang siswa baru di Yayasan Permata, ia adalah putra kedua dari Bu Aisyah. Satu-satunya pengharapan dari sang Bunda dan keluarga, bagi sang bunda ia adalah permata. Noah anak yang cukup aktif dan cerdas, akan tetapi sebab faktor lingkungan dan pergaulan yang membuat ia berubah menjadi sedikit nakal, suka bolos sekolah. Namun ia tidak pernah melawan sang bunda.   Noah, anak yatim yang di tinggal pergi sang ayah sejak ia menduduki bangku taman kanak-kanak. Hingga tiga tahun setelahnya, sang Bunda berjumpa dan memutuskan untuk menikah dengan Pak Prabu. Pak Prabu sangat sayang dengan Noah, ia berusaha menyayangi Noah sebagaimana anaknya sendiri.   Usai, menduduki bangku sekoah dasar. Bunda Aisyah dan Ayah Prabu memutuskan untuk mengirim Noah ke salah satu yayasan, menimba disekolah yang berlatar belakang ag...

Mahluk itu Bernama Corona

Senja Jingga Purnama.Ist.Dokumen Pribadi.2017 Mahluk itu Bernama Corona Mahluk itu bernama Corona Mahluk kecil tak kasat mata. Ciptaan Tuhan sebagai  reminder  ingatan Meski kecil. Janganlah kau acuhkan Kecil-kecil cabai rawit Negeriku berduka. Negeri terluka Tak hanya Negeriku Bumi Pertiwi Seluruh penjuru dunia pun ikut berduka Karena hadirnya semua porak-poranda Semua takut. Semua panik. Ulahnya semakin menjadi-jadi Korban berjatuhan Isolasi dan lockdown kian menjadi Negeri bagai tak berpenghuni Corona oh Corona Karenamu aktivitas terhambat Sebabmu ekonomi melemah, ketersediaan barang menjadi langka, pekerja tak tetap menjadi angan semata Corona, nyata tak banyak yang takut padamu Justru mereka memanfaatkan hadirmu Berita bohong tentangmu banyak tersebar di media Banyak pula para petopeng menyusup masuk sebagai kemanusiaan mencari iuran kecil-kecilan Lampung, 28 Maret 2020 Negeriku Mendadak Sepi Bumi men...

Kemenangan Haqiqi

Oleh ; Alfa Arkana Eounoia (Dsf) Sumber ; Liputan6.com | Ist Hari raya berlalu sudah Ramadhan pun usai kita lalui, ia telah pergi dengan segenap keluarga besarnya Kemenangan tak hanya sebatas hari raya Juga bukan sandang pangan belaka, yang serba mewah dan megah Kemenangan haqiqi adalah bagaimana kita mempertahankan apa yang sudah kita bangun Mari rebut kembali kemenangan yang fitry Jangan biarkan ia berlalu dan pergi tanpa perubahan pada diri Ramadhan boleh usai Namun puasa tak boleh hilang begitu saja Masih ada syawwal juga sunnah lainnya Tadarus al Qur'an harus tetap berkumandang Kita rebut kemenangan Bagi yang sudah tuntas tadarusan Mari mulai kembali dari laman awal Bagi yang belum mari tuntaskan Bagi yang belum sama sekali Ayo beranikan diri, unjuk gigi pada sang ilahi Sholat malam tetap berjalan Bergitu pula dengan shodaqoh dan amal kebaikan Bandar Jaya, 10 Juni 2019

Sudah Dua Tahun Saja, Rindu Tak Kunjung Berlalu

By ; Alfa Arkana Eounoia (DSF) Sudah dua tahun saja, Begitu cepat waktu melaju, menyisakan semua kenangan yang tak kunjung berlalu Cucuran air mata, tak letih membasahi kedua pipi Menyisakan pilu yang teramat dalam bagiku Netraku berkaca kaca Bibirku terbata bata Tak mampu berucap, meski hal yang teramat indah bagimu Melainkan doa untukmu yang selalu kurindu Kau adalah sosok yang begitu dirindukan Kala hadirmu memberi kesejukan, Raut wajahmu yang indah untuk dipandang Serta nasihat yang kasat akan makna mendalam Sudah dua tahun saja, Engkau pergi tak kembali meninggalkan jutaan rindu di bumi pertiwi Rindu tatapan wajahmu Rindu akan sanda guraumu Andai saja tuhan berikan waktu untuk berjumpa Tak akan pernah diri ini menyiakan hal itu Ayah, begitu rindu hati ini untuk menatapmu Rindu hati untuk bertemu, melepas semua kerinduan dihati Bumi Ramik Ragom, 5 Februari 2019

Februari Merekah

Wallpaper Plare. Ist Rj; S udah Februari saja, Tanpa terasa waktu cepat melaju tanpa menginstruksi Penantian panjang dengan segenap ruka lara yang mendekam di dada Tak ada sia-sia kejenuhan menanti senyuman agar merekah indah pada bibirmu Tanpa ragu kau suguhkan itu Tanpa malu kau menatapku dalam diam mu Benar, apa yang mereka katakan padaku tempo lalu Usaha yang didasari dengan niat dan doa tulus ikhlas Akan membuahkan kebahagiaan yang tak bisa terucap dengan kata-kata Meski kau masih enggan untuk bicara Setidaknya panorama di bibirmu tak lagi mendekam lara Aku harap pada Februari, merekah indah kebahagiaan untuk kita Bumi Ramik Ragom, 7 Februari 2019 Alfa Arkana Eounoia (AA Noia)

Tiba-tiba Kau Datang

Freepic. ist Tiba-tiba kau datang Membawa secangkir es penghilang dahaga Membuat heboh seisi bus Bersorak-soranda menyuarai kita Diam-diam sembari tersenyum malu Kusambut bahagia cangkir itu dari tanganmu Wajah merah merona mu Membuatku tersipu malu Didalam Bus, Menuju Way Kanan, 29 Desember 2018

Diary di Januari 2019 | Untukmu Yang Tak Pernah Respon

Freepic. ist Mungkin benar apa yang mereka katakan. Aku mengerti itu bukan hanya sekedar sindiran tapi lebih dari sekedar masukan yang mematikan. Berjuang mati-matian dengan ribuan pengharapan yang tak kunjung mendapatkan pencerahan. Berkorban demi seorang yang lain harus tumbang? Tapi tak sedikit pun kau peduli atau respon positif darimu. Aku bingung harus terus bergerak atau malah diam menyerah dan pergi tanpa kembali. Mereka bilang aku manusia paling bodoh yang memperjuangkan orang yang tak pernah menghargai setiap pengorbanan, yah terkadang memang benar apa yang mereka katakan.  Entahlah aku masih bimbang dengan seribu pertimbangan yang masih aku ragukan.

Diary Untuk RJ

Tuhan memberimu mata untuk kau melihat Tuhan memberimu kedua telinga sebagai indra pendengaran mu Tuhan memberimu rasa untuk kau rasakan setiap detik-detik dalam hidupmu Melihat, mendengar, merasakan mana yang baik agar kau bisa mencontohnya Dan melihat, mendengar, serta merasakan yang buruk untuk kau ambil hikmahnya Tuhan pula telah memberimu mulut untuk kau bicara yang baik-baik, serta hati agar kau bisa menyaring kata-kata yang akan kau ucapkan nanti, agar tak ada yang tersakiti Tuhan juga telah memberi kita hati, yang entah bagaimana bentuk dan rupanya Namun Tuhan tidak pernah salah dalam menciptakan hal itu. Sebab hati mampu merasakan semua Pesanku pergunakanlah hatimu untuk berbagi cinta dan kasih sayang sebelum semua pergi dan menghilang Jangan kau goreskan luka apalagi setetes tinta, sebab meski hanya sepercik debu tak dapatlah kita menghapusnya, kecuali atas izin yang maha kuasa. Aku memilihmu bukan berarti tak ada yang lain. Namun aku memilihmu sebab ...

Mingguan di Majelis

"Malam ini begitu indah dan istemewa. Majelis pekan ini memang berbeda, mungkin sebab kehadiran santri baru yang membuat berbeda."      Ahad ini adalah Ahad yang paling bersejarah dalam hidupku, dapat berbagi senyum, kasih dan sayang, serta kebahagiaan dengan mereka semua. Terutama dia. Radja, seorang murid baruku. Satu bulan sudah kita dipertemukan dalam forum pendidikan di Madrasah Yayasan Deen Salam. Namun baru sekarang, lebih tepatnya pada malam ini di Mejelis Dzikir dan Ta'lim Deen Salaam, kita akrab dan bersua bersama.    Baru kusadari bahwasanya muridku yang satu ini berasal dari kota yang sama denganku. Kota dimana aku berproses selama empat tahun lamanya, pada masa putih abu-abu. Sejak Mei 2012 lalu semua bermula, lika-liku kehidupan yang masih membingungkan dan penuh tanda tanya dalam anganku. Sedari aku tak mengerti akan hiruk pikuknya kehidupan yang sebenarnya, yang aku tahu hanyalah kebahagiaan yang didapatkan dan tak pernah mementingkan ...

Untukmu RJ (Murid Kesayanganku)

   Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh    Salam sayang untukmu anakku, yang selalu membuat semangat diri dan mewarnai setiap hari. Nak, terhitung sudah memasuki Minggu kedelapan kita bersama, dipertemukan dalam forum pendidikan pada yayasan ini. Aku bersyukur dapat bertemu denganmu, dan aku sangat berterima kasih kepada Allah SWT yang telah menghadirkan sosokmu dalam duniaku. Sosok yang membuat aku semakin bersemangat untuk terus berbagi dan mengabdi pada dunia literasi.    Nak, namun pada akhir ini, aku merasa banyak perubahan darimu sejak kita bertemu pada Sabtu malam itu. Ketika kita berbincang santai sembari menikmati hiburan Hadroh pada malam majelis dzikir dan ta'lim. Kau banyak bertanya tentangku, demikian pula denganku yang semakin penasaran akan dirimu. Sejak malam itu, aku jatuh hati dan menaruh sayang padamu. Manis senyummu tak pernah luput dari ingatan ini, begitu pula dengan sikap dan tutur sapamu, selalu terngiang da...

Patidusa - Untukmu

Teruntuk yang selalu ku kagumi. Namun tak mampu untuk kumiliki. Terima kasih telah mengajarkanku bahwa cinta tak harus memiliki. Bahwa setiap rasa tak perlu untuk diutarakan. Meski kau tak suka Atas perhatian kuberikan Tak mengapa Kesayangan! Aku Begitu sayang Tak mungkin meninggalkan Kau seorang tanpa perhatian Sebab kau adalah bunga Yang selalu kusiramkan Dengan kasih Sayang Kau Adalah kisah Dalam setiap catatan Yang akan selalu terkenang Lampung, 23 Agustus 2018

Puisi Maaf

Pxfuel. Ist By : Alfa Arkana Eounoia aka Pecandu Sastra   Atas pilu yang kau lukiskan Atas kata yang terucapkan Atas amarah pada malam Aku hanya mampu terdiam Tak mengapa jika demikian kau harapkan Aku memilih untuk meninggalkan Namun tidak untuk melepaskan Atas kasih sayang dan perhatian Maaf. Jika sikap kemarin tak kau suka Semua kulakukan untuk kebaikan bersama Kau sebagai pemimpin utama Aku sebagai pembina Asshidiqiyah, 24 Agustus 2018