![]() |
Budidaya Cabai Merah. Foto Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kab. Ngawi. Ist |
Baru-baru ini kita semua dikagetkan dengan statement dari salah satu Menteri di Kabinet Merah Putih di bawah kepemimpinan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia saat ini, Bapak Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka - perihal ajakannya kepada masyarakat untuk menanam cabai guna mengantisipasi kelonjakan harga yang diperkirakan akan naik pada bulan suci ramadhan mendatang.
Hal ini dianggap karena cabai merupakan tanaman yang mudah untuk ditanam dan juga dipanen. Dalam laporannya beberapa waktu lalu, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengatakan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) terdapat beberapa komoditas di sejumlah daerah yang mengalami harga pada minggu kedua Februari 2025.
Komoditas tersebut termasuk di antaranya; cabai merah, minyak goreng, hingga gula pasir yang diperkirakan akan mengalami kenaikan harga hingga bulan ramadhan di beberapa wilayah.
Mungkin kamu suka: Media Sosial Revolusi Teknologi Informasi
Menjawab problem tersebut, oleh karenanya Mendagri mengimbau agar masyarakat dapat menanam cabai di rumahnya masing-masing. Lantas apakah ini efektif untuk mengatasi kenaikan harga cabai dan menjadi solusi bagi derita yang rakyat alami? Justru hal tersebut bukanlah solusi, melainkan lepas tanggungjawab dari pemerintah atas apa yang tengah rakyat rasakan.
Berbicara budidaya cabai, usia ideal masa panen cabai merah untuk daerah dataran rendah paling cepat itu sekitar 70 hingga 75 hari dari awal menanam. Sedangkan untuk dataran tinggi memerlukan waktu kurang lebih empat sampai lima bulan sejak ditanam.
Untuk jenis cabai rawit sendiri, kita butuh waktu 80 hingga 90 hari sejak cabai ditanam, barulah bisa dipanen. Belum lagi faktor dari pengaruh kondisi iklim (cuaca) yang tidak stabil, serta perawatannya. Kan tidak semua daerah atau tempat cocok untuk dipakai budidaya cabai.
Baca juga artikel ini: Rayakan Saja Dengan Gembira, Jangan Berlebihan Nanti Kembali Sakit!
Lagi pula dari segi efesiensi waktu, untuk saat ini jelas tidak masuk akal. Masyarakat butuh cabai bukan untuk 3, 4, atau 5 bulan yang akan datang, kebutuhan cabai itu tiap waktu. Apakah jika menanam cabai sekarang, lantas bulan ramadhan nanti langsung bisa dipanen? Kan tidak! Masa panen yang cepat saja 70 hingga 75 hari, keburu lebaran ini mah.
Masalah-masalah semacam ini harusnya pemerintah bisa lebih bijak menyikapi dan memberikan solusi, karena kenaikan harga bukan hanya sekali atau dua kali pada setiap tahunnya. Dan setiap mendekati bulan ramadhan hingga hari raya dipastikan harga-harga sembako dan kebutuhan pokok itu naik. Kalau hanya menyuruh masyarakat menanam, sudah pasti mereka akan menanam, di rumah saya aja kita nanam cabai, tapi ya itu nggak sebagus sebagaimana yang dijual di pasar, baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya.
Kamu wajib baca ini juga: Menyingkap Dunia Malam dari Novel Re dan peRempuan
Comments
Post a Comment