Skip to main content

Ganjaran Bagi Wanita yang Memasak untuk Suami dan Anaknya

Ilustrasi memasak. Sumber, Tribun Lombok. ist



      Ada banyak hal yang dapat menjadikan seorang wanita itu mulia di sisi Allah swt., salah satunya ialah dengan peran yang dilakukan melalui aktivitas dapur; memasak.

Memasak merupakan salah satu perbuatan mulia, karena buah dari apa yang dimasak akan dirasakan oleh banyak orang. Apalagi jika aktivitas memasak itu dilakukan dengan keikhlasan dan ketulusan, maka akan bertambah keberkahan. Pun demikian jika diringi dengan berdzikir - mengingat Allah dan bershalawat kepada Baginda Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam.

Pernah suatu ketika, Baginda Nabi Muhammad saw., berkunjung ke rumah putrinya; Fatimah Az-Zahra. Kala itu beliau melihat Fatimah sedang menggiling gandum di atas penggilingan dari batu sembari menangis. Rasulullah yang melihat hal itu heran dan bertanya, "Kenapa engkau menangis, wahai putriku?"

Fatimah pun menjawab, "Duhai ayahku, aku menangis karena batu penggilingan ini, juga karena pekerjaan rumah yang berat." -"Bagaimana jika ayah meminta Ali untuk membelikanku seorang budak perempuan yang bisa membantu pekerjaan rumah!"

Rasulullah yang sedari tadi duduk di dekat Fatimah lalu mendekati penggilingan gandum. Beliau mengambil gandum dengan tangannya yang penuh berkah dan meletakkannya di atas penggilingan seraya membaca bismillahirrahmanirrahim. Kemudian atas izin Allah penggilingan itu berputar dengan sendirinya menggiling gandum.  Bahkan, si batu itu bertasbih kepada Allah dengan bahasa yang berbeda-beda. 


Mungkin, anda menyukai ini;

     • Dua Poin Penting Pada Novel Merindu Baginda Nabi karya Kang Abik

     • Terima Kasih Untuk Waktu yang Lupa Aku Syukuri

     • Si Kecil yang Membuatku Cemburu


Ketika dirasa sudah beres menggiling, Baginda Rasul berkata kepada penggilingan itu, "Diamlah engkau dengan izin Allah!" Seketika itu juga batu penggilingan itu diam. Namun, tidak lama dari itu batu penggilingan berkata dengan bahasa Arab yang fasih, "Wahai Rasulullah, demi Allah yang telah mengutusmu dengan benar sebagai nabi dan rasul, sekiranya engkau memerintahkanku untuk menggiling gandum sebanyak yang ada di Timur dan Barat, niscaya akan aku lakukan semuanya."

Aku telah mendengar dalam kitab Allah firman-nya, "'Wahai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka, yang bahan bakarnya dari manusia dan batu, yang dijaga oleh malaikat yang kuat lagi keras. Dan tidak pernah menyalahi semua perintah Allah yang diberikan kepadanya. Mereka senantiasa melaksanakan perintah-Nya.'  Tentu aku takut akan menjadi batu yang masuk neraka."

Rasulullah saw., menjawab, "Bergembiralah engkau, karen sesungguhnya engkau termasuk batu yang akan menjadi bagian istana Fatimah di surga kelak." Batu itu pun merasa gembira mendengarnya, akhirnya ia pun diam.

Baginda Nabi berkata kepada putrinya, "Wahai Fatimah, sekiranya Allah berkehendak, niscaya batu ini akan berputar sendiri untukmu. Namun, Allah ingin menuliskan kebaikan bagimu, menghapus kejelekan darimu, dan mengangkat derajatmu karena engkau menggiling gandum dengan tanganmu sendiri. Wahai anakku, siapapun wanita yang memasak untuk suami dan anak-anaknya, Allah akan menulis satu kebaikan, menghapus satu keburukan, dan mengangkat satu derajat dari setiap biji yang dimasaknya." 


Buku Tiga Malam Bersama Penghuni Surga. Gambar oleh Pecandu Sastra©2023.ist


Kisah ini diambil dari buku Tiga Malam Bersama Penghuni Surga (3MBPS) karya Fuad Abdurahman yang diterbitkan melalui Rene Islam. Berisi kisah-kisah romantik para sahabat dan sahabiyat dalam kehidupan Baginda Nabi saw.

Masya Allah, begitu mulianya wanita di sisi Allah dengan peran yang ia lakukan. Itu baru dari aktivitas memasak, belum yang lainnya. Subhanallah, indahnya Islam.

Bagi pembaca budiman yang ingin meminang buku 3MPBS, bisa dibeli di toko buku terdekat ya. Beli yang original, jangan yang bajakan. Atau bisa melalui instagram maupun marketplace resmi milik Rene Islam. Masih ada banyak kisah-kisah menarik menggugah jiwa dan menghidupkan cahaya-cahaya keimanan di hati kita.


Baca artikel menarik lainnya;

     • Bagian 1 - Tiga Puluh Jam Bersama Habibana 

     • Puisi-Puisi Disisi, Kekasih, Purnama

     • Dari Niat yang Terealisasi Berkah Wasilah Tawasul Kepada Baginda Nabi SAW dan Para Wali Allah

Comments

Popular posts from this blog

Untuk Pejuang Finansial dan Penuntut Ilmu

  Foto oleh Mujahit Dakwah Ada ungkapan menarik dari Imam Syu'bah, "من طلب الحديث أفلس" "Barangsiapa menuntut ilmu hadits, maka ia akan jatuh bangkrut." Sungguh, apa yang beliau sampaikan tidaklah berlebihan. Bagi orang yang belum menyelami bagaimana pengorbanan para ulama dahulu dalam belajar dan menuntut ilmu, ungkapan ini pasti terdengar asing dan mengherankan. Bagaimana tidak, jikalau Imam Malik sampai rela menjual atap rumahnya untuk keperluan menuntut ilmu. Imam Syu'bah menjual bak mandi ibunya. Imam Abu Hatim menjual pakaiannya satu per satu sehingga yang tersisa hanya pakaian yang melekat di badannya. Dan, Imam Ahmad sampai rela safar tanpa alas kaki karena menggadaikan sandalnya sebagai bekal perjuangan menuntut ilmu. Ketahuilah, mereka mengorbankan benda-benda itu karena hanya itulah yang mereka miliki. [ Diceritakan dengan sanadnya oleh syeikh Abdul Fattah Abu Ghuddah dalam kitab masyhur beliau, (صفحات من صبر العلماء) ] Imam Yahya bin Ma'in pe...

Anak itu Arfan Namanya!

  Menjelang maghrib ia sudah berada di masjid Berpakaian lengkap dengan peci hitam di kepalanya Senyumnya merekah, manis dipandang  Arfan, itulah namanya saat kutanya Sekolah di taman kanak-kanak Usianya lima tahun Wajahnya periang, kalau ngomong lancar dan jelas Baca: Kisah Burung Pipit yang Bertasbih Setiap Hari, Lalu Terdiam Waktu kutanya ia, mengapa rajin pergi ke masjid Arfan bilang, supaya Allah sayang Agar apa yang kita minta sama Allah, lekas diberikan "Begitu kata Bunda," ujar Arfan Allah yang sudah memberikan kedua tangan, mata, telinga, dan anggota badan semua Allah juga yang sudah kasih Ayah dan Bunda rezeki Jadi, kita harus rajin ibadah Demikian tutur anak kecil itu Bogor, 2023 Baca: Di Penghujung Mei  

Melihat Lebih Dekat, Masjid Mewah di RS Harapan Bunda Lampung

Tampak dalam ruangan masjid RS Harapan Bunda. Dokpri/Pecandu Sastra.   Salah satu sarana penunjang aktivitas ibadah  kaum muslim adalah tersedianya tempat ibadah yang nyaman, aman, bersih, dan terbebas dari najis. Meski setiap hamparan bumi adalah masjid - tempat bersujud kepada Allah (kecuali kuburan dan kamar mandi atau toilet). Sujud dapat dilakukan di mana saja, di setiap jengkal bumi yang kita pijak, selama tempat tersebut suci dan bersih.