Skip to main content

Puisi-Puisi Disisi, Kekasih, Kau Purnama

 

Foto diambil saat Maulid Nabi Muhammad SAW 10 Desember 2022/Pecandu Sastra©2022.ist


Kekasih, Kau Purnama


Malam ini purnama, kekasih

Sebagaimana hati menghamba padamu

Semua mahluk tunduk dan khusyuk

Menyambut kedatanganmu Ya Habubullah


Ya Nabi, Salam 'Alaika

Ya Rasul, Salam 'Alaika

Ya Habib, Salam 'Alaika

Sholawatullah 'Alaika


Al Musthofawiyah, 101222


Sunyi


Sesekali takbir penguasa malamMu yang terdengar

Mataku masih terjaga

Mengenang dosa yang tak pernah memberi jarak

Antara alfa dan detak yang masih terjaga


Ya Allah

Semoga

Pintu maaf dan taubatMu selalu terbuka


Namen, 181222


Tafakkur


Fisik meronta

Netra menyala

Bibir, qalbu, dan denyut nadi terus berdzikir

Masihkah esok waktu untukku? 



Namen, 181222


Malam Lelaki Paruh Baya


 Di tengah malam, 

Seorang lelaki masih terjaga

Ia tengah gundah, akan dunia yang masih belum jelas untuknya

Akhirat pun, bekalnya belum seberapa


Lelaki paruh baya itu pun mencoba mengakhiri cerita, 

memejamkan mata, dengan harap lupa segala

Justru ia kian bimbang

Antara nafsu dunia dan akhirat yang sama-sama jauh dari jangkauannya

"Ah, sudahlah. Sami'na waato'na saja pada-Nya," demikian doanya.


Namen, 181222


IBUKU


Ibu adalah pejuang kehidupan sejati. 

Jauh sebelum kita nampak pada rahimnya

telah ia korbankan cinta, kasih, dan sayang

untuk sosok yang rupanya banyak membangkang


Al-Maujud, 231222

Comments

Popular posts from this blog

Untuk Pejuang Finansial dan Penuntut Ilmu

  Foto oleh Mujahit Dakwah Ada ungkapan menarik dari Imam Syu'bah, "من طلب الحديث أفلس" "Barangsiapa menuntut ilmu hadits, maka ia akan jatuh bangkrut." Sungguh, apa yang beliau sampaikan tidaklah berlebihan. Bagi orang yang belum menyelami bagaimana pengorbanan para ulama dahulu dalam belajar dan menuntut ilmu, ungkapan ini pasti terdengar asing dan mengherankan. Bagaimana tidak, jikalau Imam Malik sampai rela menjual atap rumahnya untuk keperluan menuntut ilmu. Imam Syu'bah menjual bak mandi ibunya. Imam Abu Hatim menjual pakaiannya satu per satu sehingga yang tersisa hanya pakaian yang melekat di badannya. Dan, Imam Ahmad sampai rela safar tanpa alas kaki karena menggadaikan sandalnya sebagai bekal perjuangan menuntut ilmu. Ketahuilah, mereka mengorbankan benda-benda itu karena hanya itulah yang mereka miliki. [ Diceritakan dengan sanadnya oleh syeikh Abdul Fattah Abu Ghuddah dalam kitab masyhur beliau, (صفحات من صبر العلماء) ] Imam Yahya bin Ma'in pe...

Anak itu Arfan Namanya!

  Menjelang maghrib ia sudah berada di masjid Berpakaian lengkap dengan peci hitam di kepalanya Senyumnya merekah, manis dipandang  Arfan, itulah namanya saat kutanya Sekolah di taman kanak-kanak Usianya lima tahun Wajahnya periang, kalau ngomong lancar dan jelas Baca: Kisah Burung Pipit yang Bertasbih Setiap Hari, Lalu Terdiam Waktu kutanya ia, mengapa rajin pergi ke masjid Arfan bilang, supaya Allah sayang Agar apa yang kita minta sama Allah, lekas diberikan "Begitu kata Bunda," ujar Arfan Allah yang sudah memberikan kedua tangan, mata, telinga, dan anggota badan semua Allah juga yang sudah kasih Ayah dan Bunda rezeki Jadi, kita harus rajin ibadah Demikian tutur anak kecil itu Bogor, 2023 Baca: Di Penghujung Mei  

Melihat Lebih Dekat, Masjid Mewah di RS Harapan Bunda Lampung

Tampak dalam ruangan masjid RS Harapan Bunda. Dokpri/Pecandu Sastra.   Salah satu sarana penunjang aktivitas ibadah  kaum muslim adalah tersedianya tempat ibadah yang nyaman, aman, bersih, dan terbebas dari najis. Meski setiap hamparan bumi adalah masjid - tempat bersujud kepada Allah (kecuali kuburan dan kamar mandi atau toilet). Sujud dapat dilakukan di mana saja, di setiap jengkal bumi yang kita pijak, selama tempat tersebut suci dan bersih.