"How to Make Millions Before Grandma Dies", Drama Keluarga Thailand yang Mengaduk Emosi

 

Arsip Klik Film (2024).

How to Makes Millions Before Grandma Dies adalah film berbahasa Thailand berupa drama keluarga. Berasal dari Negeri Gajah Putih (Thailand), film ini disutradarai dan ditulis oleh Pat Boonnitipat dengan judul Thailand 'Lahn Mah'. Film ini mulai tayang di bioskop Indonesia sejak 15 Mei 2024, -  dibintangi oleh Billkin Putthipong (M), Tontawan Tantivejakul (Mui), Usha Seamkhum (Amah), Pongsatorn Jongwilas (Soei), Sanya Kunakorn (Kiang), Sarinrat Thomas (Chew), dan Himawari Tajiri (Rainbow).


Tidak hanya laris di negaranya saja, film ini juga sudah resmi laris di berbagai negara, salah satunya Indonesia. Terbukti hingga penayangan di hari ke-19, sebanyak lebih dari 2,5 juta air mata penonton yang berhasil dibuatnya jatuh.


Bercerita tentang seorang anak yang bernama "M". Sejak menyelesaikan pendidikan menengah atas, M menghabiskan waktu sehari-harinya dengan bermain game, sembari menjadi seorang streamer dan berharap dapat meraih pundi-pundi uang dari aktivitas tersebut. Suatu ketika, saat keluarga besar mereka pergi berziarah - dalam perjalanan pulang, mereka mendapati nenek (Amah) terjatuh. Karena peristiwa tersebut, mereka pun membawanya ke rumah sakit. Ketika didiagnosa, hasilnya sangat mengejutkan para anggota keluarga.


Amah menderita kanker yang sangat serius dan telah mencapai stadium empat. Dokter mengklaim, jika hidupnya hanya berselang satu tahun saja. Anak-anak Amah sepakat untuk tidak menceritakan hal tersebut padanya dan memilih untuk mengantarkan dirinya pulang ke rumah tanpa memberitahu hasil diagnosa tersebut.


Sebagai seorang cucu, M merasa kedekatan personal maupun batinnya terhadap Amah (nenek) masih sangat jauh. Namun, karena situasi yang pada saat itu, dan ia melihat neneknya tinggal seorang diri di rumah, akhirnya ia memutuskan berhenti dari pekerjaannya sebagai seorang streamer dan memilih untuk merawat Amah di rumahnya. Hal ini pula ia lakukan karena terinspirasi dari sepupunya; Mui, yang memilih untuk  tidak bekerja dan fokus merawat kakek yang mereka panggil Agong.


Baca: [Film] Vina Sebelum 7 Hari: Dari Pembullyan Hingga Pelecehan


Mengingat sang Amah yang hanya punya rumah dan merupakan satu-satunya warisan yang tertinggal, M punya niat; ketika ia sudah setia dan mengurus Amah dengan baik, warisan tersebut bisa ia dapatkan setelah Amah tiada. Rupanya tujuan ini membuat jalan yang di luar dugaan, serta akhirnya sangat emosional dan berhasil menguras air mata. Apakah akhirnya M akan mendapatkan warisan tersebut, karena berhasil mengurus Amah hingga akhir hayatnya? Lalu, apa yang terjadi dengan anak-anak Amah setelah Amah meninggal? Jawabannya bisa sahabat pembaca saksikan secara langsung di bioskop terdekat.


Official Poster Film How to Make Millions Before Grandma Dies [2024]


Aku menonton film ini bukan karena sedang viral - ramai diperbincangkan warganet. Awalnya, ketika menonton film Vina Sebelum Tujuh Hari - tidak sengaja melihat poster film ini yang dipajang di beranda bioskop. Karena penasaran dengan poster tersebut, akhirnya usai menonton, aku pun mencari tahunya di media sosial dan ketemu dengan trailernya. Karena menarik, aku memutuskan untuk menjadi bagian dari 2,5 juta penonton yang akan terus bertambah ini. 


Film ini mengusung tema kekeluargaan yang sangat hangat, meski telah banyak drama serupa, film ini memiliki daya tarik sendiri. Baik dari pengemasan, pesan yang disampaikan, maupun sudut pandang lainnya. Walaupun durasinya kurang lebih dua jam, namun penonton yang menyaksikan seakan tidak percaya jika durasinya sepanjang itu, karena dikemas dengan menarik dan tidak bertele-tele sehingga waktu tayang menjadi lebih cepat dan tidak berasa.


Baca: [Film] 'Air Mata di Ujung Sajadah' Bukti Ketulusan Cinta Seorang Ibu


Komposisinya sangat tepat, on poin, bahkan proses penyelesaian di tiap babak pun terselesaikan dengan baik. Nuansa hangat pada film sangat terasa, juga pesan-pesan baik yang disampaikan berasa betul di hati. Bahkan, tidak hanya dirasakan pada saat menonton di dalam studio, ketika keluar pun euforianya kental melekat di hati. Tidak heran setelah menonton film ini banyak penonton yang terkuras air matanya.


Aku pun usai menyaksikan film ini kemarin langsung buru-buru ke kamar mandi untuk membasuh wajah, karena tidak membawa tisu, supaya tidak nampak baru menangis. Karena memang air mata tidak terasa menetes saat menyaksikan adegan di beberapa babak pada film ini, dan gongnya saat akhir film, benar-benar plot twist


Dari segi visual, film ini sangat bagus dan menarik pengemasannya. Nuansa klasik yang mengambil latar di sebuah gang kecil di tengah kota tergambar dengan baik. Dari pengambilan angle yang bagus dan aesthetic memanjakan mata, ditambah iringan musik yang pas menjadikan tiap penggalan kisah mengharu biru. Pun demikian dengan hubungan antar pemain (chemistry) yang dibangun oleh mereka sangat bagus, solid dalam memerankan karakter para tokoh yang dibawa. Personal rate dari aku 8/10. 


Baca: [Film] Poin Penting dari Film Tuhan Izinkan Aku Berdosa


Note: Artikel ini pertama kali dipublikasikan di Kompasiana. 

Comments