![]() |
Nyekar makam. Foto Dokpri. |
Semerbak mawar di atas pusaramu
Masih harum, meski musim telah berganti
Kukirimkan rindu lewat angin yang pelan berbisik
Menemani diam tempat peristirahatanmu kini
Hari ini, aku datang lagi
Bukan hanya menatap nisan dan batu
Tapi membawa segenap rindu yang tak pernah selesai
Kupeluk sunyi, kucium tanah yang pernah menghangatkanmu
Masih harum, meski musim telah berganti
Kukirimkan rindu lewat angin yang pelan berbisik
Menemani diam tempat peristirahatanmu kini
Hari ini, aku datang lagi
Bukan hanya menatap nisan dan batu
Tapi membawa segenap rindu yang tak pernah selesai
Kupeluk sunyi, kucium tanah yang pernah menghangatkanmu
Baca juga:
Al-Fatihah mengalir dari bibir yang gemetar
Doa-doa kuanyam jadi benang cahaya
Kuselipkan namamu di setiap helai harap
Agar Allah senantiasa menjagamu di sisi-Nya
Mungkin raga ini tak lagi bisa memelukmu
Namun kurasa jiwamu masih ada - menguatkanku
Di batas dunia yang tak kasat mata
Hati kita tetap menyatu, seperti dulu
Baca juga:
Dan jika waktu terus berlalu tanpa temu
Aku percaya janji Tuhan itu pasti
Akan ada masa, di akhir waktu
Saat kita bersua, tanpa perpisahan lagi
Di taman surga, tempat cinta tak pernah mati
Lampung, 6 Juni 2025
Comments
Post a Comment