Skip to main content

Enam Sifat Manusia Terburuk Menurut Rasulullah

Foto Muslim or id. Ist


Enam sifat buruk manusia menurut Baginda Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wasallam. Sebagaimana di rangkum dari hadits shoheh yang dibagikan oleh saudara kita dalam majelis online melalui WhatsApp grup. Sifat-sifat tersebut di antaranya ialah;


1. Manusia yang Bermuka Dua

    Dalam hadist riwayat Bukhari Muslim, dikatakan bahwa seburuk-buruk manusia ialah yang bermuka dua. Di mana ketika ia mendatangi kelompok yang satu dan kelompok lain akan berbeda wajah alias berbeda perkataannya, seolah ia turut dalam kelompok tersebut.


"Kalian akan mendapati seburuk-buruk manusia adalah orang-orang yang bermuka dua. Dia mendatangi kelompok yang ini dengan satu wajah, dan mendatangi kelompok lainnya dengan wajah lain pula." (HR. Bukhari & Muslim).


2. Manusia yang Ditakuti oleh Sesamanya Sebab Kejahatannya

   Nah, di poin kedua adalah seseorang yang buruk sebab perilakunya. Di mana ia ditakuti oleh manusia yang lain semata-mata karena kejahatan yang ia perbuat serta perilakunya yang tidak baik. Sebagaimana dijelaskan pula dalam hadist riwayat Bukhari dan Muslim; "Wahai 'Aisyah, sungguh manusia paling buruk kedudukannya di sisi Allah adalah seorang yang ditinggalkan dan dijauhi oleh sesamanya semata-mata mereka takut kepada kejahatannya."


Baca: Sampai Kapan Kejahatan di Balik Topeng Agama Dibiarkan?


3. Manusia yang Enggan Sadar Terhadap Ayat Suci Al-Qur'an

   Rasulullah saw., bersabda: "Di antara manusia yang terburuk adalah seorang pendurhaka lagi kurang ajar, yang membaca kitab Allah namun tidak tersadarkan oleh satu pun darinya." (HR. Ahmad).


Dari hadist Nabi tersebut, bisa kita ambil hikmahnya, ibaratkan kita membaca namun tidak mengerti apa yang dibaca. Tak ada satu pun hikmah yang tersangkut dalam sanubari sehingga bacaan tersebut tidak memiliki manfaat apapun bagi diri kita. Nauzubillah.


4. Manusia yang Mengambil Milik Orang Lain Demi Gemerlap Dunia

   Dalam poin keempat dijelaskan perihal orang yang merampas hak orang lain. Seperti orang yang mengambil hak anak yatim, hak-hak orang miskin, atau contoh kecilnya ketika seseorang memperkerjakan seseorang lainnya, namun hak dari si pekerja (upah) justru tidak diberikan.


Baca: Mengenal dan Mengendalikan Emosi dalam Diri Remaja | Review Film Inside Out 2


Dalam hadist riwayat Ibnu Majah dijelaskan bahwa, "Di antara orang yang paling buruk kedudukannya pada hari kiamat adalah seorang hamba yang menghancurkan akhiratnya demi merebut dunia milik orang lain." Semoga kita tidak termasuk pula dalam golongan ini.


5. Manusia yang Panjang Umurnya, Tapi Jelek Amal Perbuatannya

Suatu ketika ada seseorang yang bertanya kepada Rasulullah, "Orang seperti apakah yang paling baik?" Beliau pun menjawab, "Orang yang panjang umurnya dan baik amalnya."


Dia bertanya lagi, "Lalu, orang seperti apa yang paling buruk?" Beliau menjawab, "Orang yang panjang umurnya, tapi jelek amal perbuatannya." (HR. Tirmidzi)


Baca: Melihat Lebih Dekat, Masjid Mewah di RS Harapan Bunda Lampung


6. Manusia yang Tidak Bisa Diharapkan Kebaikannya dan Justru Tidak Bisa Dirasa Aman Dari Keburukannya


Pada poin terakhir ialah seseorang yang tidak bisa diharapkan akan kebaikannya, serta tidak bisa pula dirasakan keamanan dari perlakuan buruknya.


Sebagaimana diriwayatkan oleh Tirmidzi dalam hadistnya; "Yang terbaik di antara kalian adalah orang yang bisa diharapkan kebaikannya dan dirasa aman dari keburukannya. Sedangkan orang terburuk di antara kalian adalah orang yang tidak bisa diharapkan kebaikannya dan justru tidak bisa dirasa aman dari keburukannya." (HR. Tirmidzi).


Demikian yang bisa kami berikan, semoga bermanfaat dan bisa kita petik hikmahnya. Aamiin.

Comments

Popular posts from this blog

Untuk Pejuang Finansial dan Penuntut Ilmu

  Foto oleh Mujahit Dakwah Ada ungkapan menarik dari Imam Syu'bah, "من طلب الحديث أفلس" "Barangsiapa menuntut ilmu hadits, maka ia akan jatuh bangkrut." Sungguh, apa yang beliau sampaikan tidaklah berlebihan. Bagi orang yang belum menyelami bagaimana pengorbanan para ulama dahulu dalam belajar dan menuntut ilmu, ungkapan ini pasti terdengar asing dan mengherankan. Bagaimana tidak, jikalau Imam Malik sampai rela menjual atap rumahnya untuk keperluan menuntut ilmu. Imam Syu'bah menjual bak mandi ibunya. Imam Abu Hatim menjual pakaiannya satu per satu sehingga yang tersisa hanya pakaian yang melekat di badannya. Dan, Imam Ahmad sampai rela safar tanpa alas kaki karena menggadaikan sandalnya sebagai bekal perjuangan menuntut ilmu. Ketahuilah, mereka mengorbankan benda-benda itu karena hanya itulah yang mereka miliki. [ Diceritakan dengan sanadnya oleh syeikh Abdul Fattah Abu Ghuddah dalam kitab masyhur beliau, (صفحات من صبر العلماء) ] Imam Yahya bin Ma'in pe...

Anak itu Arfan Namanya!

  Menjelang maghrib ia sudah berada di masjid Berpakaian lengkap dengan peci hitam di kepalanya Senyumnya merekah, manis dipandang  Arfan, itulah namanya saat kutanya Sekolah di taman kanak-kanak Usianya lima tahun Wajahnya periang, kalau ngomong lancar dan jelas Baca: Kisah Burung Pipit yang Bertasbih Setiap Hari, Lalu Terdiam Waktu kutanya ia, mengapa rajin pergi ke masjid Arfan bilang, supaya Allah sayang Agar apa yang kita minta sama Allah, lekas diberikan "Begitu kata Bunda," ujar Arfan Allah yang sudah memberikan kedua tangan, mata, telinga, dan anggota badan semua Allah juga yang sudah kasih Ayah dan Bunda rezeki Jadi, kita harus rajin ibadah Demikian tutur anak kecil itu Bogor, 2023 Baca: Di Penghujung Mei  

Melihat Lebih Dekat, Masjid Mewah di RS Harapan Bunda Lampung

Tampak dalam ruangan masjid RS Harapan Bunda. Dokpri/Pecandu Sastra.   Salah satu sarana penunjang aktivitas ibadah  kaum muslim adalah tersedianya tempat ibadah yang nyaman, aman, bersih, dan terbebas dari najis. Meski setiap hamparan bumi adalah masjid - tempat bersujud kepada Allah (kecuali kuburan dan kamar mandi atau toilet). Sujud dapat dilakukan di mana saja, di setiap jengkal bumi yang kita pijak, selama tempat tersebut suci dan bersih.