Skip to main content

Catatan di Akhir Jabatan



Bengkulu Rejo, 2 Juli 2018

Lima bulan sudah telah usai dilalui, pesta demokrasi pun usai digelar bersama. Semoga semua letih, lelah, menjadi lillah yang di ridhoi oleh Allah. Aamiin Ya Rabbal 'alamin

Alhamdulillah, sembah sujud untukmu ya Allah. Kebersamaan yang tak pernah sia-sia ini, telah membawaku dalam forum ini sebagai salah satu bagian dari tim Penyelenggara Pilkada Lampung, dalam rangka Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung tahun 2018.

Sebagaimana dalam forum, sangatlah mustahil jika harus lurus dan satu macam. Tentulah berbeda-beda, sikap, karakter, serta latar belakang antara kita. Namun, hal itu tidak mematahkan semangat kita untuk tetap bersama mengemban amanah negara, berbhakti untuk negeriku; Indonesia.

Meski berbeda, aku sangatlah bangga dan bahagia bisa bersama dengan mereka. Kita yang berasal dari berbagai macam karakter dan latar belakang dapat kompak dalam satu tim. Dan Alhamdulillah kita sukses menyelenggarakan Pilkada damai, dengan kondusif dan lancar. 

Disinilah aku belajar berbagai hal; dalam memahami karakter, menerima perbedaan, mengemban amanah, memanajemen waktu, leadership, serta membentuk tim yang sholid.

تٓريما كاسيه يا الله،
تٓريما كاسيه تيم،
سٓموغا الله كٓمبالي مٓمفٓرتٓموكان كيتا دي لاين واكتو، تٓنتويا دٓغان كٓاداّن ياغ سٓحاة، چٓرداس، فينتار، دان لٓبيه بٓرمانفأة .
سٓرتا لٓبيه تاكوة لاغي، تاكوة هايا كٓڤادا الله سٓماتا.

امين 


Alfa Arkana Eounoia

Comments

Popular posts from this blog

Untuk Pejuang Finansial dan Penuntut Ilmu

  Foto oleh Mujahit Dakwah Ada ungkapan menarik dari Imam Syu'bah, "من طلب الحديث أفلس" "Barangsiapa menuntut ilmu hadits, maka ia akan jatuh bangkrut." Sungguh, apa yang beliau sampaikan tidaklah berlebihan. Bagi orang yang belum menyelami bagaimana pengorbanan para ulama dahulu dalam belajar dan menuntut ilmu, ungkapan ini pasti terdengar asing dan mengherankan. Bagaimana tidak, jikalau Imam Malik sampai rela menjual atap rumahnya untuk keperluan menuntut ilmu. Imam Syu'bah menjual bak mandi ibunya. Imam Abu Hatim menjual pakaiannya satu per satu sehingga yang tersisa hanya pakaian yang melekat di badannya. Dan, Imam Ahmad sampai rela safar tanpa alas kaki karena menggadaikan sandalnya sebagai bekal perjuangan menuntut ilmu. Ketahuilah, mereka mengorbankan benda-benda itu karena hanya itulah yang mereka miliki. [ Diceritakan dengan sanadnya oleh syeikh Abdul Fattah Abu Ghuddah dalam kitab masyhur beliau, (صفحات من صبر العلماء) ] Imam Yahya bin Ma'in pe...

Anak itu Arfan Namanya!

  Menjelang maghrib ia sudah berada di masjid Berpakaian lengkap dengan peci hitam di kepalanya Senyumnya merekah, manis dipandang  Arfan, itulah namanya saat kutanya Sekolah di taman kanak-kanak Usianya lima tahun Wajahnya periang, kalau ngomong lancar dan jelas Baca: Kisah Burung Pipit yang Bertasbih Setiap Hari, Lalu Terdiam Waktu kutanya ia, mengapa rajin pergi ke masjid Arfan bilang, supaya Allah sayang Agar apa yang kita minta sama Allah, lekas diberikan "Begitu kata Bunda," ujar Arfan Allah yang sudah memberikan kedua tangan, mata, telinga, dan anggota badan semua Allah juga yang sudah kasih Ayah dan Bunda rezeki Jadi, kita harus rajin ibadah Demikian tutur anak kecil itu Bogor, 2023 Baca: Di Penghujung Mei  

Melihat Lebih Dekat, Masjid Mewah di RS Harapan Bunda Lampung

Tampak dalam ruangan masjid RS Harapan Bunda. Dokpri/Pecandu Sastra.   Salah satu sarana penunjang aktivitas ibadah  kaum muslim adalah tersedianya tempat ibadah yang nyaman, aman, bersih, dan terbebas dari najis. Meski setiap hamparan bumi adalah masjid - tempat bersujud kepada Allah (kecuali kuburan dan kamar mandi atau toilet). Sujud dapat dilakukan di mana saja, di setiap jengkal bumi yang kita pijak, selama tempat tersebut suci dan bersih.