Skip to main content

Sajak Dalam Doa



Ya Allah
Dua puluh satu tahun sudah
Diri ini berdiri dipijakan bumi pertiwi
Terlahir dari rahim sang ibu
Yang kupanggil mama

Ya Rabbi
Tak banyak pinta hambamu
Aku hanya meminta agar engkau sadarkanku jikaku berbuat berlebihan
Tegurlah diriku jika sudah melampaui batasmu
Rangkul aku dalam dekapanmu ya rabbi

Jangan engkau biarkanku tercebur dalam kubang penuh dosa
Jangan biarkan hatiku kosong hingga berkarat
Tanpa menyebut dan mengingat asmamu

Ya rabbi
Jadikan aku orang yang ikhlas,  rendah hati,  bertawaqal di jalanmu
Menjadi hambamu yang sholeh,  yang taaat pada ajaranmu serta menjauhi segala laranganmu
Jadikanlah aku hambamu yang beriman

Ya Rabbi
Yang maha agung
Yang kami agungkan
Jadikanlah hambamu hamba yang mulia dihadapanmu
Serta angkatlah derajat hamba dan orang tua serta kerabat dan sahabat hamba
Sukseskahlah hamba didunia dan diakhirat

Jadikanlah generasi penerus hamba menjadi generasi cerdas yang rahmatan lil alamin
Yang beramal ma'aruf nahi munkar
Serta peduli terhadap sesama tanpa memandang suku,  agama,  ras,  dan golongan
Dan menjauhi segala bentuk kekerasan atas nama kemanusiaan

Gunung Sugih,  11 Oktober 2017

Comments

Popular posts from this blog

Untuk Pejuang Finansial dan Penuntut Ilmu

  Foto oleh Mujahit Dakwah Ada ungkapan menarik dari Imam Syu'bah, "من طلب الحديث أفلس" "Barangsiapa menuntut ilmu hadits, maka ia akan jatuh bangkrut." Sungguh, apa yang beliau sampaikan tidaklah berlebihan. Bagi orang yang belum menyelami bagaimana pengorbanan para ulama dahulu dalam belajar dan menuntut ilmu, ungkapan ini pasti terdengar asing dan mengherankan. Bagaimana tidak, jikalau Imam Malik sampai rela menjual atap rumahnya untuk keperluan menuntut ilmu. Imam Syu'bah menjual bak mandi ibunya. Imam Abu Hatim menjual pakaiannya satu per satu sehingga yang tersisa hanya pakaian yang melekat di badannya. Dan, Imam Ahmad sampai rela safar tanpa alas kaki karena menggadaikan sandalnya sebagai bekal perjuangan menuntut ilmu. Ketahuilah, mereka mengorbankan benda-benda itu karena hanya itulah yang mereka miliki. [ Diceritakan dengan sanadnya oleh syeikh Abdul Fattah Abu Ghuddah dalam kitab masyhur beliau, (صفحات من صبر العلماء) ] Imam Yahya bin Ma'in pe...

Anak itu Arfan Namanya!

  Menjelang maghrib ia sudah berada di masjid Berpakaian lengkap dengan peci hitam di kepalanya Senyumnya merekah, manis dipandang  Arfan, itulah namanya saat kutanya Sekolah di taman kanak-kanak Usianya lima tahun Wajahnya periang, kalau ngomong lancar dan jelas Baca: Kisah Burung Pipit yang Bertasbih Setiap Hari, Lalu Terdiam Waktu kutanya ia, mengapa rajin pergi ke masjid Arfan bilang, supaya Allah sayang Agar apa yang kita minta sama Allah, lekas diberikan "Begitu kata Bunda," ujar Arfan Allah yang sudah memberikan kedua tangan, mata, telinga, dan anggota badan semua Allah juga yang sudah kasih Ayah dan Bunda rezeki Jadi, kita harus rajin ibadah Demikian tutur anak kecil itu Bogor, 2023 Baca: Di Penghujung Mei  

Melihat Lebih Dekat, Masjid Mewah di RS Harapan Bunda Lampung

Tampak dalam ruangan masjid RS Harapan Bunda. Dokpri/Pecandu Sastra.   Salah satu sarana penunjang aktivitas ibadah  kaum muslim adalah tersedianya tempat ibadah yang nyaman, aman, bersih, dan terbebas dari najis. Meski setiap hamparan bumi adalah masjid - tempat bersujud kepada Allah (kecuali kuburan dan kamar mandi atau toilet). Sujud dapat dilakukan di mana saja, di setiap jengkal bumi yang kita pijak, selama tempat tersebut suci dan bersih.