Skip to main content

Narasi Untukmu

"NARASI UNTUKMU" 




Gerak lincah kakimu melangkah
Menghantam duri melampaui batas diri
Terbentur.  Terbentur.  Terbentuk.

Sebagaimana kedelai diproses sebelum menjadi tempe
Ditempa  di injakinjak,  dan s'lalu terbentur
Sampai tiba ketika ia memiliki harga
Seperti itulah harapan dan doaku untukmu

Masa kelam,  masa suram
Takkan menjadi masalah yang harus diperdebatkan
Teruslah melangkah berproses memperkaya keimanan,  rohani,  dan diri
Tegar.  Kuat.  Sabar.
Semua adalah proses perbaikan menuju masa depan yang gemilang

                  Way Kanan,  Lampung,  11 Mei 2018


~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Sebuah kado di hari ulang tahun Muhammad Salman Alfarizi yang ke-14
Semoga di tahunmu yang semakin beranjak remaja,  menjadi pribadi yang dewasa,  semakin sayang dan cinta kepada orang tua dan keluarga,  selalu menginspirasi dan menjadi penyemangatku,  menjadi anak yang cerdas,  pintar,  dan sholeh.  Aamiin

*************************************************************
@DisisikuDisisimu

Comments

Popular posts from this blog

Untuk Pejuang Finansial dan Penuntut Ilmu

  Foto oleh Mujahit Dakwah Ada ungkapan menarik dari Imam Syu'bah, "من طلب الحديث أفلس" "Barangsiapa menuntut ilmu hadits, maka ia akan jatuh bangkrut." Sungguh, apa yang beliau sampaikan tidaklah berlebihan. Bagi orang yang belum menyelami bagaimana pengorbanan para ulama dahulu dalam belajar dan menuntut ilmu, ungkapan ini pasti terdengar asing dan mengherankan. Bagaimana tidak, jikalau Imam Malik sampai rela menjual atap rumahnya untuk keperluan menuntut ilmu. Imam Syu'bah menjual bak mandi ibunya. Imam Abu Hatim menjual pakaiannya satu per satu sehingga yang tersisa hanya pakaian yang melekat di badannya. Dan, Imam Ahmad sampai rela safar tanpa alas kaki karena menggadaikan sandalnya sebagai bekal perjuangan menuntut ilmu. Ketahuilah, mereka mengorbankan benda-benda itu karena hanya itulah yang mereka miliki. [ Diceritakan dengan sanadnya oleh syeikh Abdul Fattah Abu Ghuddah dalam kitab masyhur beliau, (صفحات من صبر العلماء) ] Imam Yahya bin Ma'in pe...

Anak itu Arfan Namanya!

  Menjelang maghrib ia sudah berada di masjid Berpakaian lengkap dengan peci hitam di kepalanya Senyumnya merekah, manis dipandang  Arfan, itulah namanya saat kutanya Sekolah di taman kanak-kanak Usianya lima tahun Wajahnya periang, kalau ngomong lancar dan jelas Baca: Kisah Burung Pipit yang Bertasbih Setiap Hari, Lalu Terdiam Waktu kutanya ia, mengapa rajin pergi ke masjid Arfan bilang, supaya Allah sayang Agar apa yang kita minta sama Allah, lekas diberikan "Begitu kata Bunda," ujar Arfan Allah yang sudah memberikan kedua tangan, mata, telinga, dan anggota badan semua Allah juga yang sudah kasih Ayah dan Bunda rezeki Jadi, kita harus rajin ibadah Demikian tutur anak kecil itu Bogor, 2023 Baca: Di Penghujung Mei  

Melihat Lebih Dekat, Masjid Mewah di RS Harapan Bunda Lampung

Tampak dalam ruangan masjid RS Harapan Bunda. Dokpri/Pecandu Sastra.   Salah satu sarana penunjang aktivitas ibadah  kaum muslim adalah tersedianya tempat ibadah yang nyaman, aman, bersih, dan terbebas dari najis. Meski setiap hamparan bumi adalah masjid - tempat bersujud kepada Allah (kecuali kuburan dan kamar mandi atau toilet). Sujud dapat dilakukan di mana saja, di setiap jengkal bumi yang kita pijak, selama tempat tersebut suci dan bersih.