Skip to main content

Anak itu Arfan Namanya!

 



Menjelang maghrib ia sudah berada di masjid

Berpakaian lengkap dengan peci hitam di kepalanya

Senyumnya merekah, manis dipandang 

Arfan, itulah namanya saat kutanya


Sekolah di taman kanak-kanak

Usianya lima tahun

Wajahnya periang, kalau ngomong lancar dan jelas


Baca: Kisah Burung Pipit yang Bertasbih Setiap Hari, Lalu Terdiam


Waktu kutanya ia, mengapa rajin pergi ke masjid

Arfan bilang, supaya Allah sayang

Agar apa yang kita minta sama Allah, lekas diberikan

"Begitu kata Bunda," ujar Arfan


Allah yang sudah memberikan kedua tangan, mata, telinga, dan anggota badan semua

Allah juga yang sudah kasih Ayah dan Bunda rezeki

Jadi, kita harus rajin ibadah

Demikian tutur anak kecil itu


Bogor, 2023


Baca: Di Penghujung Mei
 

Comments

Popular posts from this blog

Pelukan yang Tak Selesai [Cerbung]

Ilustrasi oleh AI Halo sahabat pembaca, terima kasih ya telah setia mampir dan membaca setiap karya kami. Salam hangat dari aku Cendekia Alazzam dan beberapa nama pena yang pernah aku kenakan 😁🙏. 

Cinta, Pengabdian, dan Jejak yang Abadi

  Gambar dibuat oleh AI. Halo, sahabat pembaca. Salam kenal, aku Cendekia Alazzam. Aku hendak menulis cerita bersambung, kurang lebih ada 10 bab. Dengan judul besar "Cinta, Pengabdian, dan Jejak yang Abadi". Bergenre Fiksi Realis, Drama Keluarga, dan Romance.

Selamat Ulang Tahun Sahabat Kecil

Selamat ulang tahun kecilku. Dokpri©2025. Ist

Tiga Puluh Jam Bersama Habibana

Kenangan Habibana dan Abah serta rombongan. Foto Pecandu Sastra. Dokpri   Jum'at itu menjadi pembuka perjalanan yang mengesankan. Nabastala biru menghampar semesta sore, perlahan mulai memudar. Segera usai berdzikir aku telah bersiap menemani Abah dan jamaah memenuhi undangan majelis peringatan Isra' Mi'raj di salah satu desa di bagian Bogor Timur. Abah, demikian aku memanggil laki-laki yang tengah berusia 50 tahun itu. Seorang pendakwah yang begitu istiqomah, gigih, penyabar, dan sangat mencintai ilmu. Beberapa bulan belakang, aku kerap menemani beliau berdakwah di desa tersebut, sepekan sekali. Tak peduli gerimis, hujan, dingin, ataupun panasnya cuaca, lelah setelah beraktivitas sekalipun, beliau terus istiqomah tanpa absen. Kecuali uzur yang mendesak. Hal tersebut yang menjadi salah satu yang aku kagumi dari sosok Abah. Sore itu, rombongan dijadwalkan berangkat sebelum maghrib. Dikarenakan perjalanan yang cukup memakan waktu, apalagi hari kerja, jam-jam segitu adalah pu...