Skip to main content

Kisah Inspiratif : Kisah Si Anjay (Abu Jay) Ulama Medsos

Dapat postingan di instagram saya,  dan saya rasa sangat bagus sekali untuk di share!
Semoga bermanfaat dan menginspirasi kita semua untuk menjadi yang lebih baik lagi.  Aamiin

Kisah si Anjay



Semenjak lulus SMA dan masuk ke dunia kuliah, Anjay rupanya tertarik untuk belajar lebih jauh mengenai keislaman. Hijrah dia bilang.
Hal tersebut juga merupakan dorongan dari lingkungannya, karena banyak dari temannya yang mulai memposting mengenai “Dakwah” melalui Instagram.
Dari situ, Anjay mencoba mencari-cari sumber dari beragam media dan sarana. Mulai dari Instagram, Line hingga Youtube pun ia selancari. Ia dihadapkan dengan beragam nama ustadz, dan beragam pula kajian.

Hebatnya, setelah sekian bulan Anjay “Nyantri” di Youtube dan Instagram. Anjay bertransformasi menjadi Abu Jay Al-Yutubi karena Ia merasa bahwa dirinya telah sukses berhijrah, merasa bahwa Ilmu keislamannya sudah sangat mumpuni, dan selesai mensucikan diri.

Dari situ Ia mulai memasang kriteria mengenai orang yang kafir dan beberapa hal yang Ia anggap bid’ah. Ia mulai membabi buta dan menuduh siapa saja yang tak sejalan dengannya adalah salah. Dan Abu Jay Al-Yutubi juga aktif dibeberapa “debat komentar” di Youtube maupun Instagram. Ia sangat heroik disana. Kemudian dia juga memiliki akun dakwahnya sendiri di Line yang subcribernya telah mencapai 137 orang.
.
Begitu lah kisah Abu Jay Al-Yutubi alias Anjay sang tokoh fiksi kita. Semoga kita bisa mengambil pelajaran darinya.
.

Sumber : Instagram @ngayuga

Comments

Popular posts from this blog

Untuk Pejuang Finansial dan Penuntut Ilmu

  Foto oleh Mujahit Dakwah Ada ungkapan menarik dari Imam Syu'bah, "من طلب الحديث أفلس" "Barangsiapa menuntut ilmu hadits, maka ia akan jatuh bangkrut." Sungguh, apa yang beliau sampaikan tidaklah berlebihan. Bagi orang yang belum menyelami bagaimana pengorbanan para ulama dahulu dalam belajar dan menuntut ilmu, ungkapan ini pasti terdengar asing dan mengherankan. Bagaimana tidak, jikalau Imam Malik sampai rela menjual atap rumahnya untuk keperluan menuntut ilmu. Imam Syu'bah menjual bak mandi ibunya. Imam Abu Hatim menjual pakaiannya satu per satu sehingga yang tersisa hanya pakaian yang melekat di badannya. Dan, Imam Ahmad sampai rela safar tanpa alas kaki karena menggadaikan sandalnya sebagai bekal perjuangan menuntut ilmu. Ketahuilah, mereka mengorbankan benda-benda itu karena hanya itulah yang mereka miliki. [ Diceritakan dengan sanadnya oleh syeikh Abdul Fattah Abu Ghuddah dalam kitab masyhur beliau, (صفحات من صبر العلماء) ] Imam Yahya bin Ma'in pe...

Anak itu Arfan Namanya!

  Menjelang maghrib ia sudah berada di masjid Berpakaian lengkap dengan peci hitam di kepalanya Senyumnya merekah, manis dipandang  Arfan, itulah namanya saat kutanya Sekolah di taman kanak-kanak Usianya lima tahun Wajahnya periang, kalau ngomong lancar dan jelas Baca: Kisah Burung Pipit yang Bertasbih Setiap Hari, Lalu Terdiam Waktu kutanya ia, mengapa rajin pergi ke masjid Arfan bilang, supaya Allah sayang Agar apa yang kita minta sama Allah, lekas diberikan "Begitu kata Bunda," ujar Arfan Allah yang sudah memberikan kedua tangan, mata, telinga, dan anggota badan semua Allah juga yang sudah kasih Ayah dan Bunda rezeki Jadi, kita harus rajin ibadah Demikian tutur anak kecil itu Bogor, 2023 Baca: Di Penghujung Mei  

Melihat Lebih Dekat, Masjid Mewah di RS Harapan Bunda Lampung

Tampak dalam ruangan masjid RS Harapan Bunda. Dokpri/Pecandu Sastra.   Salah satu sarana penunjang aktivitas ibadah  kaum muslim adalah tersedianya tempat ibadah yang nyaman, aman, bersih, dan terbebas dari najis. Meski setiap hamparan bumi adalah masjid - tempat bersujud kepada Allah (kecuali kuburan dan kamar mandi atau toilet). Sujud dapat dilakukan di mana saja, di setiap jengkal bumi yang kita pijak, selama tempat tersebut suci dan bersih.