Skip to main content

Aktivis Jalanan

Foto diambil ketika PMII Kab.Way Kanan - Lampung mengadakan aksi sosial penggalangan dana bagi korban gempa di Palu dan Donggala. 2018. Ist


Aktivis Jalanan
Oleh : Disisi Saidi Fatah (@pecandusastra96) Kader PMII Komisariat STAI AL MA'ARIF WAY KANAN, LAMPUNG

"Maha karya, sebagai wujud cinta kepada kaum pergerakan. Puisi ini ditulis sebagai hadiah di Hari Lahir (Harlah) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) ke-60 Tahun 2020. Syair indah ini pula diikutsertakan dalam lomba cipta puisi tingkat Kab.Way Kanan dalam rangka peringatan harlah PMII ke 60 yang diselenggarakan oleh PC PMII setempat"


Balutan biru dan kuning
Menjadi catatan sejarah langkah dan perjuangan
Waktu merekam atas segala lelah dan keringat yang tertuang

Biarlah. Jangan kau risau atas persepsi buruk yang mereka lekatkan padamu
Teruslah berbuat, menebar kemaslahatan bagi umat
Lanjutkan langkah catatan perjuangan demi terciptanya kejujuran dan kemanusiaan

Apalah arti perjuangan
Jika hanya sebatas mencari pujian
Apalah arti pergerakan 
Jika hanya sebatas seremonial semata

Laksana biru nya lautan
Perdalamlah ilmu pengetahuan dan wawasan
Luas membentang dalam satu ikatan
Bersatu, bahu membahu, tanpa memandang bulu
Tinggi budi pekerti
Taqwa pada yang esa

Hadirlah
Sebagaimana kuningmu
Bergerak dengan semangat selalu berkobar
Menyala penuh harapan, menyongsong masa depan

Bandar Jaya, 1404202


#puisi #sajak #kemanusiaan #sahabatpergerakan #sahabat #PMII #HarlahPMII #harlahpmii2020 #PMIIWayKanan #pergerakan #mahasiswa #lampung cc @kopriwaykanan_official

Comments

Popular posts from this blog

Untuk Pejuang Finansial dan Penuntut Ilmu

  Foto oleh Mujahit Dakwah Ada ungkapan menarik dari Imam Syu'bah, "من طلب الحديث أفلس" "Barangsiapa menuntut ilmu hadits, maka ia akan jatuh bangkrut." Sungguh, apa yang beliau sampaikan tidaklah berlebihan. Bagi orang yang belum menyelami bagaimana pengorbanan para ulama dahulu dalam belajar dan menuntut ilmu, ungkapan ini pasti terdengar asing dan mengherankan. Bagaimana tidak, jikalau Imam Malik sampai rela menjual atap rumahnya untuk keperluan menuntut ilmu. Imam Syu'bah menjual bak mandi ibunya. Imam Abu Hatim menjual pakaiannya satu per satu sehingga yang tersisa hanya pakaian yang melekat di badannya. Dan, Imam Ahmad sampai rela safar tanpa alas kaki karena menggadaikan sandalnya sebagai bekal perjuangan menuntut ilmu. Ketahuilah, mereka mengorbankan benda-benda itu karena hanya itulah yang mereka miliki. [ Diceritakan dengan sanadnya oleh syeikh Abdul Fattah Abu Ghuddah dalam kitab masyhur beliau, (صفحات من صبر العلماء) ] Imam Yahya bin Ma'in pe...

Anak itu Arfan Namanya!

  Menjelang maghrib ia sudah berada di masjid Berpakaian lengkap dengan peci hitam di kepalanya Senyumnya merekah, manis dipandang  Arfan, itulah namanya saat kutanya Sekolah di taman kanak-kanak Usianya lima tahun Wajahnya periang, kalau ngomong lancar dan jelas Baca: Kisah Burung Pipit yang Bertasbih Setiap Hari, Lalu Terdiam Waktu kutanya ia, mengapa rajin pergi ke masjid Arfan bilang, supaya Allah sayang Agar apa yang kita minta sama Allah, lekas diberikan "Begitu kata Bunda," ujar Arfan Allah yang sudah memberikan kedua tangan, mata, telinga, dan anggota badan semua Allah juga yang sudah kasih Ayah dan Bunda rezeki Jadi, kita harus rajin ibadah Demikian tutur anak kecil itu Bogor, 2023 Baca: Di Penghujung Mei  

Melihat Lebih Dekat, Masjid Mewah di RS Harapan Bunda Lampung

Tampak dalam ruangan masjid RS Harapan Bunda. Dokpri/Pecandu Sastra.   Salah satu sarana penunjang aktivitas ibadah  kaum muslim adalah tersedianya tempat ibadah yang nyaman, aman, bersih, dan terbebas dari najis. Meski setiap hamparan bumi adalah masjid - tempat bersujud kepada Allah (kecuali kuburan dan kamar mandi atau toilet). Sujud dapat dilakukan di mana saja, di setiap jengkal bumi yang kita pijak, selama tempat tersebut suci dan bersih.